Pengaruh dan Fungsi Bahan Humat

BAHAN ORGANIK TANAH DENGAN BASA BAHAN HUMAT HUMIN+BAHAN BUKAN HUMAT larut tidak larut DENGAN ASAM ASAM FULVAT ASAM HUMAT laruttidak larut Disesuaikan ke pH 4,8 dengan Alkohol ASAM FULVAT HUMUS β ASAM HUMAT ASAM HIMATOMELANIK larut tidak larut tidak larut larut Dengan garam netral HUMUS COKLAT HUMUS KELABU larut tidak larut Gambar 1. Diagram alir untuk pemisahan senyawa-senyawa humat ke dalam fraksi-fraksi humat yang berbeda Stevenson, 1982. hampir sama. Total kemasaman yang rendah dari asam humat dapat disebabkan kandungan karboksil yang rendah Tan, 2003. Sifat kimia dari bahan humat secara umum dikontrol oleh dua gugus fungsional, yaitu karboksil dan OH-fenolat. Pada pH rendah, molekul humat mampu menarik kation yang dipengaruhi oleh reaksi pertukaran kation. Kapasitas tukar kation dari bahan humat dapat ditetapkan dari nilai kemasaman totalnya. Asam humat bersifat ampoterik tergantung pada keadaan tanah, asam humat bisa bersifat netral, negatif, atau positif. Sifat negatif ini depengaruhi kehadiran grup karboksil dan OH-fenolat Tan, 1993.

2.1.2. Pengaruh dan Fungsi Bahan Humat

Bahan humat berfungsi sebagai bahan pembenah tanah yang terlibat dalam reaksi kompleks dan dapat mempengaruhi kesuburan tanah dengan mengubah kondisi fisik, kimia, dan biologi tanah Tan, 1993. Bahan humat memiliki pengaruh dan fungsi yang cukup banyak terhadap sifat kimia tanah, yaitu: a Bahan humat diketahui memiliki jumlah nitrogen yang cukup banyak sehingga bahan humat memiliki efek yang baik dalam mengurangi kehilangan nitrogen dari urea. Sebagai contoh penggunaan 0,75gkg bahan humat bersama dengan zeolit mengurangi kehilangan nitrogen hingga 60 Ahmed et al., 2006. b Bahan humat dapat meningkatkan kapasitas tukar kation KTK. Pertukaran kation ini terutama terjadi pada golongan basa-basa kuat seperti K, Na, Ca, dan Mg. Ikatan hanya terjadi di permukaan koloid organik, bersifat lemah dan mudah diganti oleh kation-kation kelompok sama maupun kation lainnya. Ikatan yang terjadi karena adanya gaya elektrostatik Anwar dan Sudadi, 2007. c Bahan humat dapat mengikat logam-logam berat seperti Cd dan Hg melalui pembentukan senyawa khelat antara logam-logam berat tersebut dengan koloid organik. Hal ini dapat terjadi karena adanya dua atau lebih ikatan koordinasi yang relatif kuat antara kedua bahan tersebut Stevenson, 1982. Pembentukan senyawa khelat ini menyebabkan logam-logam berat mengendap dan tidak meracuni tanah. d Bahan humat juga dapat mengikat logam-logam transisi seperti Fe dan Al melalui mekanisme yang hampir sama dengan pengikatan logam-logam berat. Ikatan kompleks yang terjadi antara bahan humat dengan Fe dan Al ini menyebabkan ikatan Fe-P dan Al-P dapat dikurangi sehingga P akan lebih tersedia Hakim, 2006. Selain terhadap sifat kimia tanah, bahan humat juga berpengaruh terhadap sifat fisik tanah seperti memperbaiki agregat tanah, meningkatkan aerasi tanah akibat bertambahnya pori tanah dan kapasitas menahan air akibat kemampuan bahan humat yang dapat menyerap air. Bahan humat juga berperan dalam memperbaiki sifat biologi tanah. Hal ini dikarenakan bahan humat dapat memperbaiki sifat kimia dan fisik tanah sehingga menciptakan situasi yang kondusif untuk menstimulasi perkembangan mikroorganisme tanah Tan, 1993. Selain berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah, bahan humat juga dapat berpengaruh terhadap tanaman Tan, 1993. Bahan humat dapat mengikat kation yang esensial bagi tanaman sehingga dapat diserap oleh akar tanaman Kononova, 1966. Selain itu bahan humat juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman melalui peningkatan permeabilitas sel atau melalui aksi hormon pertumbuhan seperti pada IAA, bahan humat dapat menghalangi IAA oksidase sehingga dapat menghambat penghancuran IAA Mato et al., 1972. Bahan humat juga berpengaruh terhadap aktivitas enzim yang lain seperti fosfatase, invertase, asetilkolin esterase, dan peroksidase Chen dan Aviad, 1990.

2.2. Zeolit