Analisis Untung-Rugi Penggunaan Bahan Humat dengan

Percobaan rumah kaca menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL 2 faktorial dengan 12 perlakuan yang sama seperti percobaan lapang. Setiap perlakuan terdiri dari 5 ulangan. Desain percobaan rumah kaca dapat dilihat di Gambar Lampiran 2, sedangkan model matematika rancangan tersebut adalah: Yij = µ + � + � Keterangan: µ = nilai tengah umum � = pengaruh perlakuan ke-i � = pengaruh galat percobaan Yij = respon pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j Data tinggi tanaman dan produksi diperoleh dari percobaan lapang, data- data dari percobaan lapang terdiri dari 2 ulangan. Sedangkan data sifat kimia tanah, kadar hara tanaman, dan bobot akar diperoleh dari percobaan rumah kaca, data-data dari percobaan rumah kaca terdiri dari 3 ulangan yang merupakan hasil terbaik dari kelima ulangan yang tersedia. Data-data tersebut diolah secara statistik untuk mengetahui analisis ragam ANOVA dengan menggunakan program SAS 9.1.3 dan apabila perlakuan berpengaruh nyata maka dilakukan analisis lanjutan dengan menggunakan Duncan’s Multiple Range Test DMRT.

3.5. Analisis Untung-Rugi Penggunaan Bahan Humat dengan

Carrier Zeolit Analisis untung-rugi digunakan untuk melihat apakah usaha tani jagung dengan menggunakan bahan humat dengan carrier zeolit masih menguntungkan atau tidak. Ukuran layak dalam penelitian ini menggunakan konsep pendapatan bersih usaha tani yaitu selisih pendapatan kotor usaha tani dengan pengeluaran total usaha tani seperti yang disajikan di Tabel Lampiran 12, 13, dan 14. Analisis untung-rugi meliputi analisis revenue cost ratio RC ratio yaitu menghitung rasio pendapatan kotor dan biaya total, bila nilainya lebih dari 1 maka usaha tersebut diasumsikan menguntungkan. Selain itu dilakukan juga analisis benefit cost ratioBC ratio yaitu menghitung rasio keuntungan bersih dan biaya total usaha tani.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengaruh Bahan Humat dengan

Carrier Zeolit terhadap Sifat Kimia Tanah Sifat kimia tanah biasanya dijadikan sebagai penciri kesuburan tanah. Tanah yang subur mampu menyediakan unsur-unsur hara bagi tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh dan berproduksi optimal. Jenis tanah yang digunakan penelitian ini adalah Latosol. Hasil analisis sifat kimia tanah sebelum diberikan perlakuan disajikan pada Tabel Lampiran 2. Menurut kriteria penilaian sifat kimia tanah PPT, 1983, sifat kimia Latosol yang digunakan dalam penelitian ini secara umum masuk kedalam kategori sedang. Beberapa parameter yaitu P tersedia berkategori sangat rendah dan pH tanah tergolong masam. Kriteria penilaian sifat kimia tanah menurut PPT 1983 dapat dilihat pada Tabel Lampiran 1. Data sifat kimia tanah yang diberikan perlakuan bahan humat, zeolit, dan bahan humat dengan carrier zeolit disajikan pada Tabel Lampiran 3. Sedangkan hasil analisis ragam sifat kimia tanah yang diberikan perlakuan bahan humat, zeolit, dan bahan humat dengan carrier zeolit disajikan pada Tabel Lampiran 4. Pada Tabel Lampiran 4 dapat dilihat pemberian bahan humat secara umum tidak berpengaruh nyata terhadap sifat-sifat kimia tanah kecuali terhadap pH tanah, C- organik, Ca-dd, dan K-dd. Pada Tabel Lampiran 3 dapat dilihat nilai pH tanah pada perlakuan kontrol adalah sebesar 5,2. Sebagian besar perlakuan memiliki nilai pH tanah yang tidak berbeda nyata dibandingkan dengan kontrol. Namun demikian, ada perlakuan yang berbeda nyata dibandingkan dengan kontrol yaitu perlakuan A5 dan A10 yang memiliki nilai pH 5,5 dan 5,6. Meskipun ada perlakuan yang nilainya berbeda nyata lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol, namun secara umum nilai pH dari perlakuan-perlakuan yang diberikan cenderung bervariasi. Pada Tabel Lampiran 3 juga dapat dilihat nilai C-organik tanah dari perlakuan-perlakuan yang diberikan secara umum tidak berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan kontrol yang memiliki C-organik sebesar 2,49. Perlakuan yang berbeda nyata dengan kontrol adalah perlakuan A10Z20 dan