reaksi fotosintesis terutama pada evolusi O
2
, proses oksidasi-reduksi dan reaksi- reaksi dekarboksilasi dan hidrolisis. Mn juga dapat menggantikan Mg dalam
banyak reaksi fosforilasi dan reaksi-reaksi transfer Leiwakabessy et al., 2003. Kadar normal Zn dalam tanaman jagung berkisar antara 25-100 ppm
Jones et al., 1991. Kadar Zn pada tanaman yang diberikan perlakuan berkisar antara 18-36 ppm. Dilihat dari data tersebut terlihat secara umum kadar Zn pada
tanaman setelah diberikan perlakuan masih dikategorikan belum cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman jagung. Terdapat berbagai macam fungsi Zn dalam
tanaman, yaitu: metabolisme auksin, dehydrogenase, fosfodiseterase, carbonis anhydrase, dan superoksida dismutase, selain itu juga Zn berfungsi dalam
mendorong pembentukan sitokrom dan menstabilkan fraksi ribosom. Menurut Rosmarkam dan Yuwono 2002 kekurangan Zn dapat menyebabkan sintesis
RNA terhambat. Gejala defesiensinya berupa nekrosis pada daun muda, kondisi ini sama dengan kondisi pada tanaman jagung yang diberikan perlakuan.
Kadar standar Fe dalam tanaman sebesar 21-250 ppm Jones et al., 1991. Kadar Fe pada tanaman yang diberikan perlakuan berkisar antara 270-655 ppm.
Dilihat dari data tersebut tanaman jagung yang diberikan perlakuan dikategorikan sebagai tanaman yang kelebihan Fe. Fungsi khusus dari Fe adalah mengaktifkan
berbagai sistem enzim antara lain: katalase, sitokrom, oksidase, akonitase, sintesa khlorofil, peptidilproline hydrolase, dan nitrogenase Leiwakabessy et al., 2003.
4.3. Pengaruh Pemberian Bahan Humat dengan
Carrier Zeolit terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung
4.3.1. Tinggi Tanaman
Data hasil pengukuran tinggi tanaman yang dilakukan pada 5 dan 6 minggu setelah tanam MST disajikan di Tabel 2. Secara statistik pemberian
bahan humat, zeolit, maupun bahan humat dengan carrier zeolit tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan tinggi tanaman baik pada minggu ke-5
maupun minggu ke-6. Hal ini dapat dilihat pada Tabel Lampiran 6. Pada Tabel 2 dapat dilihat pemberian bahan humat maupun zeolit ke dalam tanah memiliki
kecenderungan nilai tinggi tanaman yang lebih besar dibandingkan kontrol. Pemberian bahan humat hingga 5 literha dapat meningkatkan tinggi
Tabel 2. Pengaruh pemberian bahan humat, zeolit, dan bahan humat dengan carrier zeolit terhadaptinggi tanaman 5 MST dan 6 MST.
Kode perlakuan
Tinggi Tanaman cm Minggu ke-5
Minggu ke-6 Ulangan
1 Ulangan
2 Rata-
rata Ulangan
1 Ulangan
2 Rata-
rata Kontrol
111.4 162.1
136.7 156.5
194.4 175.5
A5 134.1
153.2 143.6
179.9 196.5
188.2 A10
137.0 145.5
141.2 187.5
186.3 186.9
A15 155.6
108.3 131.9
195.2 159.6
177.4 Z10
161.7 154.1
157.9 204.5
194.7 199.6
Z20 151.0
139.7 145.3
193.2 185.1
189.1 A5Z10
157.6 140.9
149.2 204.1
184.6 194.3
A10Z10 141.5
142.9 142.2
185.2 185.6
185.4 A15Z10
145.0 164.5
154.8 188.1
202.6 195.4
A5Z20 166.6
141.6 154.1
209.6 182.4
196.0 A10Z20
162.0 170.1
166.0 208.6
214.4 211.5
A15Z20 160.1
152.0 156.1
199.6 194.8
197.2
Keterangan: A0, A5, A10, A15 = Perlakuan bahan humat setara 0, 5, 10, 15 literha. Z0, Z10, Z20 = Perlakuan zeolit setara 0, 10, 20 kgliter bahan humat.
Angka-angka yang tidak diikuti oleh huruf dalam satu baris tidak menunjukan perbedaan yangnyata menurut DMRT 5.
tanaman paling maksimal jika dibandingkan dengan dosis-dosis yang lain. Pemberian zeolit hingga batas dosis 10 kgliter bahan humat dapat memberikan
tinggi tanaman yang terbaik dibandingkan dengan dosis-dosis yang lain. Pemberian bahan humat dengan carrier zeolit cenderung meningkatkan
tinggi tanaman pada minggu ke-5 dan minggu ke-6 seiring penambahan dosis bahan humat dengan carrier zeolit. Perlakuan dengan pemberian 10 literha bahan
humat dicampur dengan zeolit sebanyak 20 kgliter ini memiliki tinggi tanaman yang paling tinggi. Pada umur 5 MST perlakuan ini memiliki tinggi 166 cm atau
21 lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman yang tidak diberikan perlakuan bahan humat dengan carrier zeolit yang hanya memiliki tinggi 136,7 cm. Saat 6
MST perlakuan ini memiliki tinggi 211,5 cm atau 21 lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman kontrol yang hanya memiliki tinggi 175,5 cm.
Secara umum pemberian bahan humat dengan carrier zeolit menyebabkan tinggi tanaman cenderung lebih tinggi jika dibandingkan dengan pemberian bahan
humat saja atau pemberian zeolit saja. Dengan kata lain pemberian bahan humat
dengan carrier zeolit lebih baik dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman jika dibandingkan dengan pemberian bahan humat saja ataupun pemberian zeolit saja.
Peningkatan tinggi tanaman dapat disebabkan oleh peningkatan kadar hara nitrogen di dalam tanaman seiring peningkatan dosis bahan humat dengan carrier
zeolit. Nitrogen merupakan unsur hara utama sebagai penyusun dari semua protein dan asam nukleat serta penyusun protoplasma secara keseluruhan sehingga
nitrogen sangat bermanfaat untuk pembentukan dan pertumbuhan vegetatif tanaman termasuk merangsang tinggi tanaman dan akar tanaman. Tinggi tanaman
juga dapat dipicu oleh adanya kegiatan hormonal dari hormon pertumbuhan yang terkandung pada bahan humat Tan, 2003.
4.3.2. Bobot Akar