Sejarah Penemuan Struktur Kimia Pembentukan dan Jenis-jenis Zeolit

Selain berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah, bahan humat juga dapat berpengaruh terhadap tanaman Tan, 1993. Bahan humat dapat mengikat kation yang esensial bagi tanaman sehingga dapat diserap oleh akar tanaman Kononova, 1966. Selain itu bahan humat juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman melalui peningkatan permeabilitas sel atau melalui aksi hormon pertumbuhan seperti pada IAA, bahan humat dapat menghalangi IAA oksidase sehingga dapat menghambat penghancuran IAA Mato et al., 1972. Bahan humat juga berpengaruh terhadap aktivitas enzim yang lain seperti fosfatase, invertase, asetilkolin esterase, dan peroksidase Chen dan Aviad, 1990.

2.2. Zeolit

2.2.1. Sejarah Penemuan

Nama zeolit berasal dari bahasa Yunani yaitu zeni dan lithos yang berarti batu mendidih. Nama zeolit menggambarkan perilaku mineral ini yang dengan cepat melepaskan air bila dipanaskan sehingga kelihatan seolah-olah mendidih. Zeolit pertama kali ditemukan pada tahun 1756 oleh Axel Cornstedt, seorang mineralogis asal Swedia Handoko, 2003.

2.2.2. Struktur Kimia

Menurut Flanigen et al. 1993, zeolit adalah kristal terhidrasi dari kelompok alumino silikat yang mengandung kation yang dapat dipertukarkan dari logam alkali golongan IA seperti natrium dan kalium maupun alkali tanah golongan IIA seperti magnesium dan kalsium. Struktur mineral zeolit berupa kompleks polimer anorganik, membentuk kerangka berongga yang sangat panjang dan berbentuk tetrahedron dari AlO 4 dan SiO 4 , satu sama lain dihubungkan oleh ion-ion oksigen. Rongga-rongga dalam kerangka tersebut membentuk saluran yang meliputi sekitar 50 dari volume zeolit, pada kondisi normal rongga tersebut terisi oleh kation logam dan molekul air. Rongga pori dari kristal zeolit tersebut berukuran sekitar 0,3-0,8 nm. Struktur kristal zeolit secara umum dirumuskan sebagai berikut: M xn [AlO 2 x .SiO 2 y ].wH 2 O Keterangan : M = kation logam alkali atau alkali tanah. n = valensi dari kation M. w = jumlah molekul air per unit sel. x dan y = jumlah tetrahidron per unit sel. Gambar 2. Rangka zeolit yang terbentuk dari ikatan 4 atom O dengan 1 atom Si Bell, 2001.

2.2.3. Pembentukan dan Jenis-jenis Zeolit

Menurut Minato 1988, pembentukan deposit mineral zeolit di alam berlangsung pada jutaan tahun yang lalu dalam lebih dari 1.000 macam cara yaitu di dalam gunung berapi dan batuan sedimen. Pembentukan mineral zeolit alam diduga merupakan hasil reaksi antara debu vulkanik dengan air garam, beberapa zeolit juga terbentuk dari proses hidrotermal seperti pada kabasit, erionit, dan filipsit. Pembentukan zeolit alam tergantung pada komposisi batuan induk, temperatur, tekanan-tekanan parsial dari air, pH, dan aktivitas-aktivitas ion tertentu Saputra, 2006. Hingga kini ditemukan sekitar 40 jenis zeolit alam. Dari jumlah itu 12 jenis diantaranya mempunyai rumus kimia masing-masing sebagai berikut Mumpton, 1993: a Analkim = Na 16 Al 16 Si 32 96 .16H 2 O. b Kabasit = Na 2 ,Ca 6 Al 12 Si 24 O 72 .40H 2 O. c Klinoptilolit = Na 4 ,K 4 Al 8 Si 40 O 96 .24H 2 O. d Erionit = Na 4 ,Ca 0,5 ,K 9 Al 9 Si 27 O 72 .27H 2 O. e Faujasit = Na 58 Al 58 Si 134 O 384 .240H 2 O. f Ferrierit = Na 2 Mg 2 A l6 Si 30 O 72 .18H 2 O. g Heulandit = Ca 4 Al 8 Si 28 O 72 .24H 2 O. h Laumonit = Ca 4 Al 8 Si 16 O 48 .16H 2 O. i Mordenit = Na 8 Al 8 Si 40 O 96 .24H 2 O. j Natrolit = Na 16 Al 16 Si 24 O 80 .16H 2 O. k Filipsit = Na,K 10 Al 10 Si 22 O 64 .20H 2 O. l Wairakit = Ca 8 Al 16 Si 32 O 96 .16H 2 O. Dari jenis-jenis yang ada, yang umum terdapat di Indonesia adalah jenis Klinoptilolit dan Mordenit.

2.2.4. Sifat dan Pemanfaatan Zeolit