Tabel 1. Dosis seluruh perlakuan bahan humat dan zeolit yang dicobakan.
Kode perlakuan
Dosis Bahan humat
Zeolit literha
mlpetak mlpot
kgliter bahan
humat grampetak grampot
Kontrol A5
5 4.5
0.32 A10
10 9.0
0.64 A15
15 13.5
0.96 Z10
10 9
0.64 Z20
20 18
1.28 A5Z10
5 4.5
0.32 10
45 3.20
A10Z10 10
9.0 0.64
10 90
6.40 A15Z10
15 13.5
0.96 10
135 9.60
A5Z20 5
4.5 0.32
20 90
6.40 A10Z20
10 9.0
0.64 20
180 12.80
A15Z20 15
13.5 0.96
20 270
19.20
Keterangan: A0, A5, A10, A15 = Perlakuan bahan humat setara 0, 5, 10, 15 literha. Z0, Z10, Z20 = Perlakuan zeolit setara 0, 10, 20 kgliter bahan humat.
Pengamatan dan Pemanenan
Pengamatan dilakukan dengan mengukur tinggi 10 contoh tanaman tiap petak pada 5 dan 6 MST. Pemanenan jagung dilakukan ketika tanaman sudah
masak fisiologis pada umur 14 MST. Tongkol jagung dilepaskan dari kelobotnya, lalu dijemur di panas matahari. Setelah kering ditimbang bobot pipilan keringnya.
3.3.2. Percobaan Rumah Kaca Persiapan
Tanah dari lahan percobaan lapang diambil secara komposit, lalu dikering udarakan. Tanah tersebut kemudian disaring hingga lolos saringan 4 mm. Tanah
hasil saringan dimasukan ke dalam pot sebanyak 10 kg BKM Bobot Kering Mutlak. Banyaknya pot yang digunakan adalah 60 pot untuk 12 perlakuan
dengan 5 ulangan.
Penanaman
Penanaman dilakukan dengan cara tanah dalam setiap pot ditugal. Tiap lubang ditanami 2 butir benih jagung hibrida varietas Pioneer P-21 disertai
Furadan. Setelah 4 MST tiap lubang disisakan satu tanaman yang terbaik. Penyulaman dilakukan pada 2 MST.
Pemupukan
Setiap pot diberikan pupuk dasar dengan dosis yang sama, yaitu pupuk Urea sebanyak 250 kgha 8 grampot, pupuk SP-18 sebanyak 400 kgha 12,8
grampot, dan pupuk KCl sebanyak 75 kgha 2,4 grampot. Pemupukan Urea diberikan dua kali pada saat tanam dan 4 MST masing-masing 13 dosis dan 23
dosis. Pemupukan KCl dan SP-18 diberikan sekaligus pada saat tanam. Pupuk Urea, KCl, dan SP-18 diberikan kedalam lubang pupuk yang dibuat dengan
menggunakan tugal dan berjarak 5 cm dari lubang tanam.
Pemberian Bahan Humat dan Zeolit
Bahan humat yang berupa cairan pekat terlebih dahulu diencerkan dengan air sampai 100 kali pengenceran, kemudian bahan humat tersebut dicampurkan
dengan zeolit hingga rata. Bahan humat dan zeolit diberikan ke dalam alur yang dibuat disekitar daerah perakaran. Pemberian bahan humat dan zeolit diberikan
sekaligus saat 4 MST. Rincian dosis bahan humat dan zeolit yang dicobakan dapat dilihat pada Tabel 1.
Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan meliputi penyiangan hama-hama pengganggu setiap minggu, penyiraman dilakukan setiap hari. Pembumbunan dilakukan
bersamaan dengan pemupukan kedua yaitu 4 MST, serta pengendalian hama belalang dengan menggunakan Decis. Untuk mengendalikan kutu daun digunakan
Curacron.
Pengambilan Contoh Tanah, Tanaman, dan Akar
Tanaman jagung yang ada di dalam setiap pot dicabut setelah 8 MST. Contoh tanah yang ada di dalam setiap pot diambil secara acak untuk selanjutnya
dianalisis sifat kimia tanahnya. Bagian daun dekat bunga betina pada setiap tanaman diambil untuk analisis kadar hara tanaman. Pada setiap tanaman, bagian
akar diambil, kemudian dibersihkan dari tanah yang menempel untuk selanjutnya ditimbang bobotnya.
3.3.3. Analisis Sifat Kimia Tanah dan Kadar Hara Tanaman