Karakteristik Kompor Sumbu Kompor Sumbu

12

2.4.2 Bagian-Bagian Kompor Minyak Tanah Bersumbu

Fungsi dari masing-masing bagian diatas adalah: 1. Tangki, yaitu berupa bejana untuk menampung bahan bakar yang dipergunakan untuk pembakaran. 2. Kubung atau selubung sarangan heat-shield, yaitu sebuah tabung logam yang tidak mempunyai tutup atas dan bawah yang dipasang konsentris dengan sarangan. Pada sisi bagian atasnya dapat berbentuk menyudut miring, cekung, ataupun cembung dimana fungsinya sebagai penyekat panas yang hilang karena konveksi ataupun radiasi, mempertahankan temperatur kompor agar tetap tinggi dan mengurangi pengaruh tiupan udara dari luar agar nyala api tetap stabil. Gambar 13. Bagian-bagian kompor bersumbu tunggal 1 2 3 4 5 6 7 8 Gambar 12. Bagian-bagian kompor bersumbu banyak Raffaella 2010 13 3. Kran pengatur bahan bakar, berupa kran yang berfungsi untuk mengatur laju bahan bakar yang akan dibakar diruang bakar. 4. Sarangan luar, Sebuah tabung logam terbuka tanpa tutup dengan lubang pada dindingnya yang berfungsi sebagai penyuplai kebutuhan udara untuk pembakaran dan dipasang konsentris dengan sarangan dalam. 5. Sarangan dalam, adalah sebuah tabung dengan bagian atas tertutup . sedangkan pada dindingnya terdapat lubang-lubang kecil sebagai tempat laluan udara untuk menyuplai kebutuhan udara pembakaran. 6. Penyangga panci, merupakan komponen yang berfungsi sebagai dudukan panci atau peralatan yang digunakan untuk memasak. 7. Sumbu, yaitu tenunan benang kapas yang dapat berbentuk dalam berbagai macam, diantaranya berbentuk bulat dan mempunyai efek kapiler yang berfungsi sebagai penyalur minyak ke ruang bakar. 8. Ruang bakar, yaitu ruang dimana minyak dibakar dengan bantuan oksigen yang berasal dari udara luar. Nyala api biru menandakan bahwa reaksi pembakaran yang terjadi adalah optimum. Hal ini terjadi apabila reaksi kimia antara minyak dengan oksigen mempunyai komposisi yang optimum reaksi stoikiometri pada temperatur pembakaran tertentu yang sangat tinggi. Nyala api merah menandakan pembakaran tidak sempurna yang kemungkinan disebabkan oleh adanya sebagian uap minyak yang tidak terbakar. Hal ini merupakan pemborosan serta akan menimbulkan jelaga serta polusi yang mencemari udara.

2.4.3 Prinsip dan Cara Kerja Kompor Standar

Kompor standar hanya memiliki satu sumbu ini berbahan bakar minyak tanah, namun kompor ini akan diuji menggunakan minyak bintaro sebagai pembanding dalam unjuk kerja kedua bahan bakar tersebut. Untuk menghidupkan kompor tersebut, mula-mula di isi bahan bakar terlebih dahulu pada tangkinya, kemudian kran untuk pemasukan minyak dibuka secara berlahan agar bahan bakar dapat meresap ke sumbu dan menghasilkan api yang sempurna. Pada saat api telah menyala, udara sekitar ditarik melalui lubang-lubang laluan udara pada sarangan dalam maupun sarangan luar ke dalam ruang pembakaran. Di dalam ruang pembakaran ini udara bereaksi dengan uap bahan bakar yang terbakar peristiwa ini ditunjukkan pada Gambar 14. Jika kran dibuka sampai bukaan yang maksimal, maka volume bahan bakar yang masuk ke tempat sumbu akan semakin banyak, hal ini menyebabkan akan semakin banyak uap bahan bakar yang terbentuk di ruang bakar. Hal ini menyebabkan api yang terbentuk akan semakin besar. Pada saat pembakaran berlangsung stabil, nyala api akan menutup seluruh ruangan bagian atas yang terbuka sehingga akan timbul suatu nyala api yang biru dan stabil. Dengan adanya reaksi pembakaran ini akan menyebabkan sarangan berpijar karena panas. Untuk mencegah kerugian panas yang hilang akibat radiasi ke luar, maka diluar sarangan dipasang selubung panas heat-shield.