Densitas Sifat Termofisik Minyak Bintaro

30 Besarnya penurunan densitas minyak tanah mengikuti persamaan ρ = -0.03lnT + 0.887 dengan besarnya koefisien determinan 0.964. Sedangkan besarnya penurunan densitas minyak bintaro mengikuti persamaan ρ = -0.02lnT + 0.982 dengan besarnya koefisien determinan 0.953. Menurut Reid dalam Bird et al 1987 dengan adanya kenaikkan suhu, jarak molekul dalam minyak tanah menjadi lebih besar, sehingga akibat bertambahnya jarak antara molekul, jumlah molekul yang mengisi satu satuan volume menjadi lebih kecil.

4.2.2 Viskositas

Dari hasil pengujian dengan menggunakan viskometer Brookfield, viskositas minyak minyak tanah dan minyak bintaro menjadi semakin kecil dengan bertambahnya suhu. Pada suhu kamar viskositas minyak bintaro adalah 43 cP. Pada Gambar 25 ditampilkan penurunan viskositas kedua minyak tersebut. Kenaikkan suhu akan mengakibatkan turunnya ikatan antar molekul, yang secara langsung berpengaruh terhadap tegangan geser dari fluida tersebut. Dapat dilihat bahwa dengan naiknya nilai T atau bertambah besarnya suhu, angka viskositas menjadi lebih kecil. Pada minyak tanah viskositasnya Gambar 24. Pengaruh suhu terhadap densitas a minyak tanah, b minyak bintaro Gambar 25. Pengaruh suhu terhadap viskositas a minyak tanah, b minyak bintaro 31 hanya turun 0.5 cP sampai suhu 70, berbeda dengan minyak bintaro yang turunnya lebih tinggi. Hal ini dikarenakan pada minyak tanah ikatan antar molekulnya sudah mencapai batas maksimum, sehingga meskipun diberikan perlakuan panas tetap tidak mempengaruhi ikatan antar molekul. Berbeda dengan minyak bintaro, karena hanya dilakukan proses degumming satu kali dan tanpa ada proses netralisasi. Penurunan viskositas minyak tanah mengikuti persamaan μ = -0.015T+ 3.55 dengan besarnya koefisien determinan 0.75. Sedangkan penurunan viskositas minyak bintaro mengikuti persamaan μ = -0.71T + 61.2 dengan besarnya koefisien determinan 0.943. Dengan adanya kenaikkan suhu, besarnya tegangan geser dan koefisien gesek dari minyak terhadap dinding menjadi lebih kecil dengan demikian minyak lebih mudah naik melalui sumbu.

4.2.3 Kapilaritas

Kapilarisasi adalah gejala naiknya suatu fluida yang disebabkan oleh gaya kohesi atau gaya tarik menarik antara partikel yang sejenis, misalnya partikel minyak dengan partikel minyak, dan gaya adesi atau gaya tarik menarik antara partikel yang berbeda jenis misalnya partikel minyak dengan partikel lain Fayala et al 2004. a b Angka viskositas minyak mampu mempengaruhi sifat kapilaritas minyak. Semakin besar viskositas minyak maka akan semakin lambat minyak bergerak sepanjang sumbu. Pada Gambar 26 diatas diperlihatkan pengaruh suhu terhadap waktu yang diperlukan minyak sepanjang sumbu pada setiap kenaikkan jarak setengah centimeter. Dari grafik terlihat bahwa dengan kenaikan suhu kurva Gambar 26. Pengaruh suhu terhadap daya kapilaritas a minyak tanah dan b minyak bintaro