Kapilaritas Karakteristik Minyak Nabati

10 Setiap permukaan cairan terdapat tegangan permukaan. Apabila gaya kohesi cairan lebih besar dari gaya adhesi, maka permukaan cairan akan melengkung ke atas. Ketika kita memasukan tabung atau pipa tipis pipa yang diameternya lebih kecil dari wadah, maka akan terbentuk bagian cairan yang lebih tinggi Gambar 8. Dengan kata lain, cairan yang ada dalam wadah naik melalui kolom pipa tersebut. Hal ini disebabkan karena gaya tegangan permukaan total sepanjang dinding tabung bekerja ke atas. Ketinggian maksimum yang dapat dicapai cairan adalah ketika gaya tegangan permukaan sama atau setara dengan berat cairan yang berada dalam pipa. Jadi, cairan hanya mampu naik hingga ketinggian di mana gaya tegangan permukaan seimbang dengan berat cairan yang ada dalam pipa. Sebaliknya, jika gaya adhesi lebih besar daripada gaya kohesi cairan, maka permukaan cairan akan melengkung ke bawah. Ketika kita memasukan tabung atau pipa tipis pipa yang diameternya lebih kecil dari wadah, maka akan terbentuk bagian cairan yang lebih rendah Gambar 9. Efek ini dikenal dengan julukan gerakan kapiler atau kapilaritas, dan pipa tipis tersebut dinamakan pipa kapiler. 2.3.5 Nilai Kalor Nilai kalor merupakan suatu angka yang menyatakan jumlah panas atau kalori yang dihasilkan dari proses pembakaran sejumlah tertentu bahan bakar dengan udara atau oksigen Susilo 2007. Dari bahan bakar yang ada dibakar, nilai kalor yang terkandung akan diubah menjadi energi panas. Derajat kejenuhan minyak dipengaruhi besar kecilnya energi yang dihasilkan oleh minyak. Nilai kalor yang dihasilkan pada pembakaran minyak yang mengandung asam lemak jenuh lebih besar dari pada minyak yang banyak mengandung asam tidak jenuh Argeros et al 1998. Nilai kalor diukur dengan cara membakar sejumlah minyak menggunakan bomb kalorimeter ASTM 1980. Untuk menghitung nilai kalor atas dapat menggunakan rumus: ...............................................................................................1 : Nilai Kalor : Nilai ekivalen air 592.5 g : Panas Jenis air 1 calg.K = 4.186 Jg o C : Massa air gram : Massa bahan gram : Suhu akhir air C : Suhu Awal Air C Gambar 9. Kapilarisasi jika adhesi lebih besar daripada kohesi cairan San 2009 11

2.4 Kompor Sumbu

2.4.1 Karakteristik Kompor Sumbu

Ada 3 faktor yang dapat dipertimbangkan didalam pemilihan kompor minyak tanah bersumbu, yaitu keselamatan safety, daya, dan efisiensi. Namun di Indonesia banyak para pembeli kompor yang kurang memperhatikan ketiga faktor di atas, karena tidak adanya data-data dari produsen kompor dan karena ketidaktahuan antara kedua belah pihak. Romp 1937 menyatakan bahwa kompor sumbu sudah ada sejak tahun 1916. Beberapa rancangan kompor pada dasarnya digolongkan menjadi dua tipe, yaitu kompor sumbu wick burner dan kompor bertekanan pressure burner. Kompor minyak tanah bersumbu struktur rangkanya terbuat dari logam metal sedangkan sumbunya rata-rata terbuat dari benang. Kompor sumbu digolongkan menjadi 2, yaitu: 1. Bersumbu tunggal berbentuk melingkar, biasanya sumbu terbuat dari asbes. Gambar 10. . 2. Bersumbu banyak multi-wick dengan sumbu model lingkaran round wick atau sumbu datar flat wick, dengan bahan sumbu terbuat dari benang yang dipintal. Gambar 11. Secara keseluruhan bahwa kompor sumbu berpotensi untuk digunakan di negara-negara berkembang, karena mudah dipelihara, harganya relative rendah, dan bisa dikembangkan oleh industri skala kecil Sulilatu 1988 Sangen 1988 dalam Raffaella 2010 . Jarak antara sarangan dalam dan sarangan luar lebih kecil dari pada ketebalan sumbu, jaraknya sekitar 12 mm. tinggi silinder sarangan kompor sekitar 10 cm Raffaella 2010. Pada dasarnya sebuah kompor terdiri dari elemen-elemen utama, yaitu: fasilitas penyimpanan bahan bakar, sistem transportasi bahan bakar, ruang atau fasilitas pembakaran termasuk sarangan dalam, sarangan luar, kubung, mekanisme pengatur nyala api, dan penyangga panci beban masak Gambar 12. Gambar 10. Kompor sumbu tunggal dan bentuk sumbunya Gambar 11. Kompor sumbu banyak dan bentuk sumbunya 12

2.4.2 Bagian-Bagian Kompor Minyak Tanah Bersumbu

Fungsi dari masing-masing bagian diatas adalah: 1. Tangki, yaitu berupa bejana untuk menampung bahan bakar yang dipergunakan untuk pembakaran. 2. Kubung atau selubung sarangan heat-shield, yaitu sebuah tabung logam yang tidak mempunyai tutup atas dan bawah yang dipasang konsentris dengan sarangan. Pada sisi bagian atasnya dapat berbentuk menyudut miring, cekung, ataupun cembung dimana fungsinya sebagai penyekat panas yang hilang karena konveksi ataupun radiasi, mempertahankan temperatur kompor agar tetap tinggi dan mengurangi pengaruh tiupan udara dari luar agar nyala api tetap stabil. Gambar 13. Bagian-bagian kompor bersumbu tunggal 1 2 3 4 5 6 7 8 Gambar 12. Bagian-bagian kompor bersumbu banyak Raffaella 2010