Hubungan Kenaikan Temperatur Air dengan waktu pemanasan

44

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini ditarik beberapa kesimpulan: 1. Rendemen minyak bintaro yang dihasilkan setelah degumming sebesar 36,89 . 2. Minyak bintaro memiliki densitas dan viskositas yang lebih besar dibandingkan dengan minyak tanah. Temperatur mempengaruhi angka densitas dan viskositas minyak bintaro. Densitas minyak bintaro pada suhu 30 C adalah 0.886 gml, 50 C adalah 0.875 gml, dan 70 C adalah 0.862 gml. viskositas minyak bintaro pada suhu 30 C adalah 43 cP, 50 C adalah 22.75 cP, dan 70 C adalah 14.25 cP. Minyak bintaro memiliki nilai kalor yang lebih kecil dibandingkan dengan minyak tanah yaitu 32699.57 kJkg. 3. Pada kompor bahan bakar minyak bintaro dengan ketinggian sarangan standar yaitu 11 cm rata-rata temperatur api 182 C. Modifikasi ketinggian sarangan kompor menjadi 6 cm mampu meningkatkan rata-rata temperatur api menjadi 482 C. 4. Kompor bahan bakar minyak tanah memiliki daya 1.318 W dan mampu memanaskan air mencapai temperatur 100 C pada menit ke 26. Sedangkan pada kompor bahan bakar minyak bintaro dengan modifikasi sarangan kompor menjadi 6 cm dengan daya kompor 1.092 W dan temperatur air mampu mencapai 100 C pada menit ke 45.

5.2. Saran

1. Pada modifikasi sarangan kompor, agar diperhitungkan juga jumlah lubang pemasukan udara dengan pemotongan sarangan kompor, agar tercapai rasio pembakaran yang lebih baik. 2. Untuk memperoleh minyak dengan kualitas minyak yang lebih baik, perlu dilakukan teknik degumming dengan memperhitungkan kadar pengotor minyak, sehingga larutan pembersih tidak mengubah struktur minyak. 45 DAFTAR PUSTAKA Benltoufa S, Fayala F. 2008. Capillary Rise in Macro and Micro Pores of Jeresy Knitting Structure. Journal of Engineering Fibers and Fabrics.33:47-54. Bird RB, Stewart EE. Lightfoot NE. 1965. Transport Phenomena. New York: Jhon Wiley and Son.Inc. Cengel Y A. dan Robert H. Turner. 2001. Fundamentals of Thermal Fluid Science. McGraw Hill Company, Inc: New york. Chang LC, Gills JJ, Bhat KP, Luyengi L, Farnsworth NR, Pezzuto JM, and Kinghorn AD. 2000. Activity Guided Isolation of Constituents of Cerbera manghas with Antiproliferative and Antiestrogenic Activities. Bioorganic and Medical Chemistry Letters 1021: 2431 –2434. Djatmiko A. 1986. Desain dan Uji Penampilan Tungku Bahan Bakar Arang dengan Pemberian Sekat Udara. [Skripsi]. Bogor: Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB. Edi. 2011. Minyak Biji Bintaro, Newcomer in Alternative Energy. http:id.shvoong.comexact- sciencesbioengineering-and-biotechnology2095974-minyak-biji-bintaro-newcomer alternative. [10 Jun 2011]. Fathiyah S. 2010. Kajian Proses Pemurnian Minyak Nyamplung untuk Bahan Bakar Nabati. [Skripsi]. Bogor: Departemen Teknik Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB. Fayala F, Hamdaoui M, Ghith A, Nasrallah B.S. 2004.Capillary Flow in Fabrics. Textile Research Journal. 70:4. Nurdianto, R. 2004. Pengaruh Daya Listrik dan Kecepatan Udara Terhadap Nilai Koefisien Konveksi. [Tugas Akhir]. Surabaya: Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, ITS. Gandasasmita I. 1987. Analisis Pindah Panas untuk Mendapatkan Nilai Efisiensi Beberapa Jenis Tungku Arang Kayu. [Skripsi]. Bogor: Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB. Hambali E, Mujdalipah S, dkk. 2008. Teknologi Bioenergi. Agro Media: Jakarta. Heyne K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid II. Jakarta: Badan Litbang Kehutanan. Holman J P, Jassfi E. 1997. Pindah Panas. Erlangga: Jakarta Holman J.P. 1981. Heat Transfer.5th edition. Mc. Graw-Hill,Ltd. USA Inovatif. 2008. Pengaruh Berat jenis pada Pembakaran. http:otomotif- inovatif.blogspot.com200807pengaruh-berat-jenis-pada-pembakaran.html . [28 Desember 2011] Khanh, T. C. 2001. Cerbera L. dalam : Van Valkenburg, J. L. C. H. dan Bunyapraphatsara, N. Editor : Plant Resources of South-East Asia No. 122 Medical and poisonous plants 2. Backhuys Publisher, Leiden, the Netherlands. Pp. 151-155 Kraftiadi S. 2011. Analisis Energi Pada Proses Pembuatan Minyak Nyamplung. [Skripsi]. Bogor: Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB. Kreith F. 1994. Prinsip-prinsip Perpindahan Kalor. Jakarta: Erlangga. Mulyani, E dan Ratnasih, R. 2007. Bioprospek Cerbera odollam Gaertn. yang Diambil dari Tiga Lokasi sebagai Bahan Baku Biodiesel. Bandung: Program Studi Biologi. Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB. Norris FA. 1982. Extraction of Fat and Oils. di dalam D.Swern ed Bailey’s Industrial Oil and Fat Products. New York: John Wiley and Sons. [Puslitbun]. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. 2007. Bahan Nabati Asal Tanaman Perkebunan Sebagai Alternatif Pengganti Minyak Tanah Untuk Rumah Tangga.