8
2. Pupuk daun, yaitu pupuk yang dapat diberikan melalui daun dengan cara disemprotkan.
Pemberian pupuk lewat akar sebenarnya relatif aman jika dibandingkan dengan pemberian lewat daun, tetapi efisiensinya relatif rendah. Sebaliknya,
pemberian pupuk daun lebih efisien diserap tanaman. Namun, pemberiannya harus dilakukan dalam jumlah yang tepat karena pupuk daun yang diberikan
secara berlebihan dapat menyebabkan daun seperti terbakar dan merusak tanaman. Selanjutnya Lingga dan Marsono 2001 dalam Halim 2003 menambahkan
bahwa kelebihan dari pupuk daun adalah penyerapan haranya lebih baik dibandingkan dengan pupuk yang diberikan lewat akar. Selain itu, keuntungan
lain dari pupuk daun adalah di dalamnya terkandung unsur hara mikro. Umumnya tanaman sering kekurangan unsur hara mikro bila hanya mengandalkan pupuk
akar yang yang mayoritasnya berisi hara makro. Pemupukan melalui daun dilakukan dengan cara melarutkan pupuk dalam
air dan meyemprotkan ke daun secara merata. Pupuk daun pada umumnya merupakan pupuk majemuk karena hampir mengandung seluruh kebutuhan unsur
hara tanaman. Pupuk daun diberikan pada pagi hari setelah matahari terbit dan hari cerah. Jika hari mendung maka penyerapan unsur hara tidak efektif dan
beresiko tercuci oleh air hujan. Pemberian pupuk daun lebih baik dibandingkan dengan pupuk akar jika dilakukan di lahan-lahan dengan kondisi ekstrim. Pada
tanah-tanah yang ekstrim, fosfat akan diikat oleh Fe, Al, Mn pada tanah yang asam, Ca pada tanah-tanah yang berkapur, sehingga tidak dapat diserap oleh akar
tanaman. Pada kondisi tanah yang ekstrim akar juga tidak dapat bekerja secara optimal, sehingga pemberian unsur hara melalui daun akan lebih efektif. Namun
demikian, pemberian pupuk daun ini terbatas hanya sampai pohon yang mempunyai ketinggian tertentu yang masih dapat dicapai oleh pekerja dan alat
semprotnya Mansur 2010.
a. Pupuk gandasil-D
Menurut Soekotjo 1977, pemberian pupuk dengan jalan penyemprotan pada daun-daun, banyak dilakukan untuk semak-semak dan pohon-pohon
biasa. Selanjutnya Lingga dan Marsono 2000 menambahkan bahwa pupuk daun adalah jenis pupuk yang diberikan kepada tanaman dengan jalan
9
menyemprotkannya melalui daun tanaman yang dipupuk. Pemupukan melalui daun dilaksanakan untuk menghindari larutnya unsur hara sebelum diserap
oleh akar atau mengalami fiksasi tanah yang berakibat tidak dapat diserap tanaman. Beberapa unsur hara yang efektif disemprotkan melaui daun adalah
N, P, K, Ca, S, dan Mg serta unsur mikro. Pupuk grandasil-D merupakan pupuk daun yang lengkap dan sempurna
berbentuk kristal yang larut dalam air dengan cepat dan sempurna serta dapat digunakan untuk berbagai jenis tanaman. Gandasil-D dapat dicampur dengan
berbagai jenis pestisida, kecuali yang bersifat alkalin. Komposisi pupuk Gandasil-D sebagai berikut Nitrogen 20. Fosfor 15, Kalium bebas Chlor
15, Magnesium 1 dan dilengkapi dengan unsur-unsur Mangan Mn, Boron B, Tembaga Cu, Kobal Co, Seng Zn, serta vitamin-vitamin untuk
pertumbuhan tanaman seperti Aneurine, Lactoflavine, dan Nicotinic acid Amid Kalataham Corporation 2006.
Zat hara dapat diberikan kepada dedaunan sebagai serbuk dust, semprotan sprayer atau penyiraman melalui atas. Pemberian hara melalui
semprotan dan penyiraman dari atas lebih baik karena penyebaran zat hara lebih merata. Pemberian zat hara foliar juga dapat dilakukan dari pesawat
udara. Kepekatan zat hara harus kurang dari 2 agar tidak merusak daun Rusdiana 1996.
b. Contoh Aplikasi Pupuk Daun pada Tanaman Perkebunan dan Hias
Tabel 1 Pengaruh pemberian pupuk daun Gandasil-D terhadap rata-rata komponen pertumbuhan vegetatif bibit kopi robusta pada Umur 24
MSP minggu setelah semai Wachjar dan Prayitno 1988
Peubah Variabel 0 gl
3 gl 6 gl
Tinggi tanaman cm 56,08
54,67 52,60
Diameter batang cm 10,06
9,66 9,93
Jumlah pasangan daun 14,80
15,69 15,30
Jumlah cabang 4,60
4,89 4,39
Luas daun terbesar cm2 572,59 544,54 557,83
Panjang cabang cm 20,25
19,80 18,,71
Berat kering tajuk g 32,13
32,41 31,39
Berat kering akar g 9,07
8,16 8,43
Berat kering total g 41,21
39,83 39,86
Nisbah berat kering tajuk akar 3,65
4,21 3,79