Hasil .1 Rekapitulasi Hasil Sidik Ragam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Rekapitulasi Hasil Sidik Ragam Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah pertumbuhan tinggi, pertumbuhan diameter, berat basah akar, berat basah pucuk, berat basah total, berat kering akar, berat kering pucuk, berat kering total dan nisbah pucuk akar. Rekapitulasi hasil sidik ragam komponen pertumbuhan tanaman dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Hasil sidik ragam setiap parameter yang diamati Parameter Pupuk Jenis Pupuk x jenis Tinggi tn Diameter tn tn Berat basah akar tn tn Berat basah pucuk tn tn Berat basah total tn tn Berat kering akar tn tn Berat kering pucuk tn tn Berat kering total tn tn Nisbah pucuk akar tn tn Kadar air tn tn Keterangan : = berbeda nyata menurut uji F pada taraf 5, tn= tidak nyata Dari Tabel 4 di atas diperoleh hasil bahwa jenis tanaman berpengaruh nyata terhadap semua parameter yaitu tinggi, diameter, berat basah akar BBA, berat basah pucuk BBP, berat basah total BBT, berat kering akar BKA, berat kering pucuk BKP, berat kering akar BBA, nisbah pucuk akar, dan NPA dan kadar air KA. Sebaliknya faktor pupuk memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap semua parameter. Sedangkan interaksi antara pupuk dan jenis berpengaruh nyata hanya pada parameter tinggi. Pertumbuhan Tinggi Dari Tabel 4 dapat diketahui bahwa faktor jenis dan interaksi antara kedua faktor berpengaruh nyata terhadap tinggi. Berikut ditampilkan interaksi antara jenis tanaman dan konsentrasi pupuk. Gam respon ya tumbuh te jati dan ak cm 1,99 cm Pertumbu Berd berpengar pupuk da terhadap p Berd tanaman te sebesar 2, Tabel 5 H Kayu putih Longkida Jati Akasia Keterangan: Gamba mbar 1 men ang berbed erbaik pada kasia tumbu m dan 10,17 uhan Diam dasarkan h ruh nyata t an interaksi pertumbuha dasarkan uj erbaik yang 99 cm. asil uji Fish Jenis Tan h : Huruf beda d 5 Pupuk 0 g pupuk 1 g pupuk 2 g Pertumbuhan tinggi cm ar 1 Interaks nunjukkan da pada pen konsentrasi uh terbaik p 7 cm. meter hasil sidik erhadap pe i pupuk d n diameter i lanjut Fis g memiliki n hers LSD pe naman dibelakang ang K pu gl P1 36 gl P2 38 gl P3 31 5 10 15 20 25 30 35 40 si jenis pupu bahwa ma nggunaan k i pupuk P2 pada konse ragam T ertumbuhan dengan jeni tanaman. her’s LSD nilai diamet engaruh jen 1,4 2,9 0,4 0,9 gka menunjuk Kayu utih Lon 6.71 23 8.01 28 1.85 33 uk dan kons asing-masin konsentrasi sebesar 38,0 entrasi pupu Tabel 4 d diameter t is tanaman Tabel 5 d ter tertinggi nis terhadap Rata-rata pe 43b 99a 43d 94c kan pengaruh ngkida J 3.95 8.56 1 3.87 1 sentrasi pup ng jenis tan pupuk da 01 cm, seda uk P3 masin dapat dilih tanaman, s n tidak ber dapat diketa i adalah jen p pertumbuh ertumbuhan nyata menuru Jati A 1.3 1.23 7 1.99 1 puk naman mem aun. Kayu angkan long ng-masing 3 hat faktor edangkan f rpengaruh ahui bahwa is longkida han diamete diameter cm ut uji F pada ta kasia 9.5 7.57 0.17 27 miliki putih gkida, 33,87 jenis faktor nyata jenis yaitu er m araf 28 Berat Basah Akar Berat basah akar didapatkan dari hasil pengukuran bagian akar tanaman yang ditimbang sebelum dioven. Berdasarkan hasil sidik ragam Tabel 4 faktor jenis tanaman berpengaruh nyata terhadap berat basah akar. Berdasarkan hasil uji lanjut Fishers LSD pada Tabel 6 terlihat bahwa jenis longkida memiliki berat basah akar tertinggi yaitu 60,67 gram. Tabel 6 Hasil uji Fishers LSD pengaruh jenis tanaman terhadap berat basah akar Jenis Tanaman Berat Basah Akar gram Kayu putih 19,53 b Longkida 60,67 a Jati 18,47 b Akasia 3,17 c Keterangan: Huruf beda dibelakang angka menunjukan pengaruh nyata menurut uji F pada taraf 5 Berat Basah Pucuk Berat basah akar didapatkan dari hasil pengukuran bagian akar tanaman yang ditimbang sebelum di oven. Berdasarkan hasil sidik ragam faktor jenis tanaman berpengaruh nyata terhadap berat basah pucuk. Berdasarkan hasil uji lanjut Fishers LSD pada Tabel 4 terlihat bahwa jenis longkida memiliki berat basah pucuk tertinggi yaitu sebesar 111,93 gram. Tabel 7. Hasil uji Fishers LSD pengaruh jenis terhadap berat basah pucuk Jenis tanaman Berat basah pucuk gram Kayu putih 34,53 b Longkida 111,93 a Jati 24,53 b Akasia 9,20 c Keterangan: Huruf beda dibelakang angka menunjukan pengaruh nyata menurut uji F pada taraf 5 Berat Basah Total Berat basah total merupakan penjumlahan berat basah akar ditambah berat basah pucuk. Berat basah total didapatkan pada akhir pengamatan sebelum masing-masing bagiannya di oven. Berdasarkan hasil sidik ragam Tabel 4 faktor jenis tanaman berpengaruh nyata terhadap berat kering total. Berdasarkan hasil uji lanjut Fishers LSD diatas, dapat dilihat bahwa berat basah total tertinggi pada jenis longkida yaitu sebesar 172,60 gram. 29 Tabel 8 Hasil uji Fishers LSD pengaruh jenis tanaman terhadap berat basah total Jenis tanaman Berat basah total gram Kayu putih 54,07b Longkida 172,60a Jati 43,00b Akasia 12,35c Keterangan: Huruf beda dibelakang angka menunjukan pengaruh nyata menurut uji F pada taraf 5 Berat Kering Akar Nilai biomassa akar merupakan berat bagian akar yang ditimbang setelah di oven selama 2x24 jam pada suhu 80 C. Berdasarkan hasil sidik ragam pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa faktor jenis tanaman memberikan pengaruh nyata terhadap berat kering akar . Berdasarkan uji lanjut Fishers LSD diketahui bahwa longkida memiliki berat kering akar terbesar yaitu 14,97 gram. Tabel 9 Hasil uji Fishers LSD pengaruh jenis terhadapa berat kering akar BKA Jenis Tanaman Rata-rata berat kering akar gram Kayu putih 4,01bc Longkida 14,97a Jati 4,66b Akasia 1,21c Keterangan: Huruf beda dibelakang angka menunjukan pengaruh nyata menurut uji F pada taraf 5 Berat Kering Pucuk Biomassa pucuk diukur pada akhir pengamatan, dimana nilai biomassa pucuk merupakan hasil pengukuran dari berat kering bagian pucuk batang dan daun. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam Tabel 4 dapat dilihat bahwa faktor jenis tanaman memberikan pengaruh nyata terhadap berat kering pucuk. Berdasarkan uji lanjut Fishers LSD diketahui bahwa jenis longkida memiliki berat kering pucuk terbaik sebesar 27,17 gram. Tabel 10 Hasil uji Fishers LSD pengaruh jenis terhadap berat kering pucuk Jenis Tanaman Berat kering pucuk gram Kayu putih 9,33b Longkida 27,17a Jati 7,99b Akasia 3,73c Keterangan: Huruf beda dibelakang angka menunjukan pengaruh nyata menurut uji F pada taraf 5 30 Berat Kering Total Berat kering total merupakan pertambahan dari berat kering pucuk dan berat kering akar. Berdasarkan hasil sidik ragam Tabel 4 dapat dilihat bahwa faktor jenis tanaman memberikan pengaruh nyata terhadap berat kering total. Berdasarkan hasil uji lanjut Fishers LSD diketahui berat kering tertinggi pada jenis tanaman longkida sebesar 42,14 gram. Tabel 11 Hasil uji Fishers LSD pengaruh jenis tanaman terhadap berat kering total Jenis Tanaman Berat kering total gram Kayu putih 13,34b Longkida 42,14a Jati 12,66b Akasia 4,95c Keterangan: Huruf beda dibelakang angka menunjukan pengaruh nyata menurut uji F pada taraf 5 Nisbah Pucuk Akar Nisbah pucuk akar merupakan perbandingan antara nilai biomassa pucuk dan biomassa akar tanaman. Hasil sidik ragam Tabel 4 menunjukkan bahwa faktor jenis tanaman memberikan pengaruh nyata terhadap nisbah pucuk akar. Berdasarkan Hasil uji Fishers LSD ditunjukkan bahwa nisbah pucuk akar tertinggi pada jenis akasia yaitu sebesar 3,91 gram. Tabel 12 Hasil uji Fishers LSD pengaruh jenis terhadap nisbah pucuk akar Jenis Tanaman Nisbah pucuk akar gram Kayu putih 3,38ab Longkida 1.99c Jati 2.23bc Akasia 3.91a Keterangan: Huruf beda dibelakang angka menunjukan pengaruh nyata menurut uji F pada taraf 5 Kadar Air Tanaman Kadar air tanaman menggambarkan besarnya kebutuhan tanaman terhadap air. Berdasarkan hasil sidik ragam Tabel 4 jenis tanaman berpengaruh nyata terhadap kadar air tanaman. Berdasarkan uji lanjut Fisher’s LSD Tabel 13 terlihat kayu putih, longkida dan jati memiliki kadar air yang sama. Tabel 13 Kayu putih Longkida Jati Akasia Keterangan: pH air pH dan air. menunjuk Ket: : Pe Dari bulan. Ko alkalin. Luas Dau Dau maka, pen juga sebag pada pem masing-m Hasil uji Fi Jenis Ta h : Huruf beda 5 adalah sua pH air d kkan perubah engukuran pH i Gambar 2 ndisi air di un un secara u ngamatan d gai data pen mbentukkan masing jenis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 pH air isher’s LSD anaman dibelakang an atu ukuran diukur deng han pH air s H menggunaka Gam 2 dapat dilih dalam tana umum dipan aun sangat nunjang unt biomassa t tanaman ya 2 3 D pengaruh j 7 6 5 ngka menunju kemasaman gan untuk selama 12 m an lakmus mbar 2 Kena hat terjadi ah terjadi pe ndang seba diperlukan tuk menjela tanaman. T ang digunak 4 5 6 Mingg jenis terhad Rata 75,283 a 69,235 a 57,954 b ukan pengaruh n, netralitas mendapat minggu. :Pengukuran aikan pH air kenaikan p erubahan da agai organ n selain seba askan prose Tabel 14 m kan. 7 8 9 gu ke‐ dap kadar air a-rata kadar 75,192 a h nyata menu s dan alkali kan sifat n pH menggun r H sebesar 2 ari sifat asa produsen f agai indikat es pertumbu menunjukan 10 11 1 r tanaman air urut uji F pad nitas pada air. Gamb nakan pH met 2.68 selama am menjadi fotosintat u tor pertumb uhan yang te luas daun 2 31 da taraf tanah bar 2 ter a ± 3 lebih utama, buhan erjadi pada 32 Tabel 14 Luas daun pada masing-masing jenis tanaman Jenis tanaman Luas daun cm 2 Awal pengamatan akhir pengamatan kayu putih 50 70 Longkida 760 1.760 Jati 240 1.380 Akasia 250 340 Dari Tabel 14 dapat dilihat bahwa jenis longkida memiliki permukaan daun yang paling luas sebesar 1.760 cm 2 , sedangkan kayu putih memiliki luas permukaan daun terkecil sebesar 70 cm 2 . Jumlah Stomata Bawah Daun Jumlah stomata tanaman merupakan indikator untuk mengetahui besarnya proses fotosintesis dan transpirasi dari sebuah tanaman. Stomata diukur pada awal dan akhir pengamatan. Tabel 15 menunjukkan perubahan jumlah stomata. Tabel 15 Jumlah dan kerapatan stomata tanaman Jenis tanaman Awal pengamatan Akhir pengamataan Kerapatan bhcm 2 Jumlah bh Kerapatan bhcm 2 Jumlah bh Kayu putih 4280254,77 214012738,9 1579617,834 110573248,4 Longkida 407643,31 309808917,2 866242,0382 1524585987 Jati 1834394,90 440254777,1 764331,2102 1054777070 Akasia 3363057,32 840764331,2 3566878,981 1212738854 Persentase tumbuh Persentase hidup merupakan indikator untuk mengetahui tingkat ketahanan tanaman terhadap kondisi tergenang. Tabel 16 Jumlah bibit yang hidup selama 12 minggu pengamatan Jenis Jml Awal Rata-rata jumlah bibit hidup pada pengamatan minggu ke- tumbuh 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Kayu putih 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 100 Longkida 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 100 Jati 15 13,6 9,3 9.3 9 7.3 7.3 6.3 6.3 6.3 6.3 6.3 42.2 Akasia 15 15 14,6 14 13.3 11.3 11.3 10 8 8 8 8 53.3 33 Dari Tabel 16 terlihat bahwa kayu putih dan longkida dapat tumbuh secara baik dari semua bibit yang diamati, sedangkan pada jati dan akasia terjadi penurunan persen tumbuh pada bibit yang diamati. Hubungan Regresi antara Berat Kering Akar dengan Parameter Pertumbuhan Lainnya Akar merupakan bagian terpenting bagi tanaman, untuk melihat hubungan berat kering akar terhadap parameter tinggi, diameter, berat basah pucuk, berat basah akar, berat basah total, berat kering pucuk, dan berat kering total telah dilakukan analisis regresi seperti ditampilkan pada Tabel 17. Tabel 17 Hasil analisa regresi antara berat kering akar BKA terhadap tinggi T, diameter D, berat basah pucuk BBP, berat basah akar BBA, Berat basah total BBT, berat kering pucuk BKP, berat kering total BKT Parameter Persamaan Tinggi BKA = 3.110 + 0.115 Tinggi, R 2 = 14 Diameter BKA = 0.151 + 2.845 Diameter, R 2 = 45,6 Berat Basah Akar BKA = 0.00741 + 0.244 BBA, R 2 = 88,2 Berat Basah Pucuk BKA = 0.783 + 0.120 BBP, R 2 = 63,6 Berat Basah Total BKA = 0.0365 + 0.0876 BBt, R 2 = 77,9 Berat Kering Pucuk BKA = -0.203 + 0.532 BKP, R 2 = 64,7 Berat Kering Total BKA = -0.868 + 0.387 BKT, R 2 = 85,9 Dari Tabel 17 diatas, dapat dilihat bahwa semua parameter memiliki hubungan yang linear dengan berat kering akar, hal ini ditunjukan oleh semua persamaan memiliki nilai yang positif BKA = 3.110 + 0.115 Tinggi, sehingga semua parameter dapat digunakan untuk menduga nilai berat kering akar. BKA terhadap Tinggi Tinggi 10 20 30 40 50 60 70 BK A 5 10 15 20 25 30 35 Tinggi vs BKA Plot 1 Regr Gambar 3 Regresi linear BKA terhadap tinggi tanaman 34 Dari Gambar 3 terlihat semakin meningkatnya tinggi tanaman, berat kering akar juga semakin meningkat. Besarnya kenaikan berat kering akar yang dipengaruhi oleh tinggi adalah sebesar 14, hal ini ditunjukkan oleh nilai R 2 Tabel 17, sehingga parameter tinggi tidak berpengaruh besar dalam penunjukkan nilai berat kering total, karena sebagian besar dipengaruhi oleh faktor lain. BKA terhadap Diameter diameter 1 2 3 4 5 6 7 BK A 5 10 15 20 25 30 35 Diameter vs BKA Plot 1 Regr Gambar 4 Regresi linear BKA terhadap diameter Dari Gambar 4 menyatakan bahwa terdapat hubungan yang linear antara parameter berat kering akar dengan parameter diameter, ini ditunjukkan dengan persamaan yang diperoleh bernilai positif BKA = 0.151 + 2.845 Diameter. Besarnya pengaruh diameter terhadap nilai berat kering akar adalah sebesar 45,6 yang ditunjukkan oleh nilai R 2 Tabel 17. Oleh sebab itu, parameter diameter cukup berpengaruh terhadap peningkatan nilai berat kering akar. BKA terhadap BBA Berat Basah Akar 20 40 60 80 100 BKA 5 10 15 20 25 30 35 BBA vs BKA Plot 1 Regr Gambar 5 Regresi linear BKA terhadap berat basah akar 35 Gambar 5 menjelaskan bahwa berat kering akar memiliki hubungan yang linear dengan berat basah akar. Hal ini dapat dilihat pada persamaan yang bernilai positif BKA = 0.00741 + 0.244 BBA. Berat basah akar memiliki nilai R 2 Tabel 17 sebesar 88,2. Hal ini mengartikan bahwa berat basah akar memiliki pengaruh sangat besar terhadap pertambahan nilai berat kering akar. BKA terhadap BBP Berat Basah Pucuk 20 40 60 80 100 120 140 160 180 BKA 5 10 15 20 25 30 35 BBP vs BKA Plot 1 Regr Gambar 6 Regresi linear BKA terhadap berat basah pucuk Gambar 6 menjelaskan bahwa berat kering akar memiliki hubungan yang linear dengan berat basah pucuk. Hal ini dapat dilihat pada persamaan yang bernilai positif BKA = 0.783 + 0.120 BBP. Nilai R 2 yang dihasilkan Tabel 17 sebesar 63,6. Hal ini menunjukkan bahwa berat basah pucuk memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pertambahan nilai berat kering akar. BKA terhadap BBT Berat Basah Total 50 100 150 200 250 BKA 5 10 15 20 25 30 35 BBt vs BKA Plot 1 Regr Gambar 7 Regresi linear BKA terhadap berat basah total 36 Gambar 7 menjelaskan bahwa berat kering akar memiliki hubungan yang linear dengan berat basah total. Hal ini dapat dilihat pada persamaan yang bernilai positif BKA = 0.0365 + 0.0876 BBt. Berat basah total memiliki nilai R 2 Tabel 17 sebesar 77,9, sehingga berat basah total memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pertambahan nilai berat kering akar. BKA terhadap BKP Berat Kering Pucuk 10 20 30 40 BKA 5 10 15 20 25 30 35 BKP vs BKA Plot 1 Regr Gambar 8 Regresi linear BKA terhadap berat kering pucuk Gambar 8 menjelaskan berat kering akar memiliki hubungan yang linear dengan berat kering pucuk. Hal ini dapat dilihat pada persamaan yang bernilai positif BKA = -0.203 + 0.532 BKP dengan nilai R 2 Tabel 17 sebesar 64,7. Hal ini menunjukkan bahwa berat kering pucuk memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pertambahan nilai berat kering akar. BKA terhadap BKT Berat Kering Total 10 20 30 40 50 60 BKA -5 5 10 15 20 25 30 35 BKT vs BKA Plot 1 Regr Gambar 9 Regresi linear BKA terhadap berat kering total 37 Gambar 9 menjelaskan bahwa berat kering akar memiliki hubungan yang linear dengan berat kering total. Hal ini dapat dilihat pada persamaan yang bernilai positif BKA = -0.203 + 0.532 BKP, dengan nilai R 2 Tabel 17 sebesar 85,9. Hal ini mengartikan bahwa berat kering total memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pertambahan nilai berat kering akar.

4.2 Pembahasan