dibanding mitra kerja. Akan tetapi, tidak berarti semua petak yang dikerjakan oleh perusahaan lebih efisien karena untuk ukuran petak yang nilai efisiensinya paling
kecil terjadi pada petak yang dikerjakan oleh perusahaan yaitu petak CV 46 sebesar 6,37 m
3
hm. Nilai efisiensi jalan sarad yang beragam dipengaruhi oleh beberapa faktor,
salah satunya yaitu faktor posisi antar pohon yang akan disarad. Jika dalam satu petak tebang posisi antar pohonnya berjauhan maka akan semakin banyak jalan
sarad yang dibuat sehingga nilai efisiensi akan menjadi rendah. Jika posisi pohonnya berdekatan, jalan sarad yang dibuat semakin sedikit karena regu sarad
akan menyarad kayu tanpa terlalu banyak membuat jalan sarad baru. Nilai efisiensi juga dipengaruhi oleh keterampilan operator traktor dan faktor alam
seperti pertemuan dengan lembah atau sungai.
C. Penerapan Kaidah RIL Reduced Impact Logging
1. Peta Perencanaan Pemanenan
Menurut Elias et al. 2001 terdapat 7 informasi penting yang harus tersaji dalam peta perencanaan pemanenan pada RIL. Adapun informasi yang harus ada
menurut pedoman RIL dan informasi yang terdapat pada peta perencanaan pemanenan di PT. Austral Byna dapat dilihat di Tabel 13.
Tabel 13 Informasi yang terdapat pada peta perencanaan pemanenan di PT. Austral Byna
No Informasi dari peta perencanaan pemanenan
Keterangan
1 Skala 1:2000
– 1:1000 Skala 1:1500
2 Garis kontur dengan interval 5-10 m
Tidak ada 3
Jaringan jalan yang sudah ada Ada
4 Jaringan jalan sarad dan arah penyaradan
Ada 5
Lokasi pohon Ada
6 Rencana arah rebah pohon
Tidak ada 7
Sempadan sungai Ada
Berdasarkan Tabel 13 diketahui bahwa dari 7 informasi yang seharusnya ada tidak terdapat informasi garis kontur dan rencana arah rebah pohon pada peta
perencanaan pemanenan yang dibuat oleh PT. Austral Byna. Tidak adanya informasi garis kontur akan membuat pembaca peta tersebut tidak dapat
mengetahui kondisi topografi di lapangan. Dengan adanya arah rebah pohon yang
baik yaitu yang mendekati atau menjauhi jalan sarad dengan membentuk sudut 30
-45 atau rebah dalam posisi sejajar jalan sarad dengan arah yang berlawanan
arah jalan sarad akan membuat penyaradan lebih efisien dari segi biaya bahan bakar traktor dan waktu kerja yang lebih cepat.
2. Kelengkapan Regu Sarad
Menurut Elias et al. 2001, dalam pedoman RIL ada sembilan perlengkapan standar yang harus dibawa oleh regu sarad. Perlengkapan tersebut
bermanfaat untuk memudahkan dan melindungi regu sarad dari bahaya kecelakaan yang bisa saja terjadi ketika penyaradan berlangsung. Perlengkapan
standar yang dibawa oleh regu sarad pada petak yang dikerjakan oleh perusahaan maupun mitra kerja disajikan dalam Tabel 14.
Tabel 14 Kelengkapan regu sarad pada petak yang dikerjakan oleh perusahaan dan mitra kerja
No Perlengkapan regu sarad
Keterangan
1 Peta perencanaan pemanenan
tidak bawa 2
Traktor ada
3 2-4 kabel choker
bawa 1 4
2 pasang sepatu lapangan ada
5 2 buah topi lapangan
ada 6
2 pasang sarung tangan ada
7 2 stel baju kerja lapangan
ada 8
2 buah rantang ada
9 Galon berisi 5 liter air
ada
Hasil evaluasi di lapangan terhadap regu sarad dari perusahaan atau mitra kerja didapat bahwa mereka tidak membawa semua perlengkapan standar yang
seharusnya dibawa, yaitu peta perencanaan pemanenan dan hanya membawa satu buah kabel choker. Tidak dibawanya peta perencanaan pamanenan menyebabkan
regu sarad membuat TPn dan jalan sarad hanya berdasarkan usulan dari tim survey produksi dengan mempertimbangkan lokasi pohon yang disarad dan
kondisi topografi. Setiap menyarad tiap batang pohon, operator traktor akan survey terlebih dahulu ke lokasi rebahnya pohon baru memperkirakan jalan sarad
yang akan dibuat.
3. Konstruksi Jalan Sarad