3. Konstruksi Jalan Sarad
Penilaian pemenuhan kaidah RIL dalam konstruksi jalan sarad meliputi lebar jalan sarad, kemiringan jalan sarad dan jarak sarad. Menurut Elias et al.
2001 dalam pedoman RIL untuk lebar jalan sarad yaitu maksimal 4 m, kemiringan jalan sarad maksimal 45 dan jarak sarad maksimal 400 m. Hasil
pengukuran dan perhitungan terhadap lebar, kemiringan dan jarak sarad yang dikerjakan oleh perusahaan disajikan dalam Tabel 15 dan Tabel 16 untuk yang
dikerjakan oleh mitra kerja.
Tabel 15 Konstruksi jalan sarad pada petak yang dikerjakan oleh perusahaan
No Petak
No TPn
Lebar rata- rata m
Kemiringan rata-rata
Jarak sarad terpanjang m
Jarak sarad terpendek m
CU 46 2
4,47 8,12
715,84 227,29
CU 47 6
4,50 9,82
683,55 89,27
CU 48 1
4,70 10,49
583,36 19,25
CV 46 5
4,40 9,39
653,88 76,11
Keterangan : termasuk jalan angkut
Tabel 16 Konstruksi jalan sarad pada petak yang dikerjakan oleh mitra kerja
No Petak
No TPn
Lebar rata- rata m
Kemiringan rata-rata
Jarak sarad terpanjang m
Jarak sarad terpendek m
DA 46 2
4,60 21,59
367,73 50,20
DA 47 4
4,30 11,80
311,22 154,25
DB 46 2
4,80 14,68
776,52 51,96
DB 47 5
4,70 7,23
594,25 72,88
Keterangan : termasuk jalan angkut
Berdasarkan Tabel 15 dan Tabel 16 dapat diketahui bahwa rata-rata lebar jalan sarad dari tiap petak yang dikerjakan oleh perusahaan maupun mitra kerja
lebih dari 4 m, hal ini masih belum memenuhi standar dari kaidah RIL dan mengakibatkan keterbukaan areal yang semakin besar serta meninggalkan tegakan
tinggal yang rusak semakin banyak karena pergerakan traktor tersebut. Rata-rata kemiringan jalan sarad pada petak yang dikerjakan oleh perusahaan maupun mitra
kerja sudah memenuhi standar RIL dengan tidak ada yang melebihi 45, namun jika ditelusuri pada beberapa trayek jalan tersebut masih terdapat yang
kemiringannya melebihi 45. Hal ini terjadi karena pertimbangan dari operator
traktor untuk menarik kayu apabila tidak ada jalan lain sehingga harus membuat jalan pada kemiringan tersebut.
Jarak sarad yang dihitung yaitu jarak dari tunggak pohon rebah sampai ke TPn, jika ada jalan angkutan maka dimasukkan juga dalam perhitungan jarak
sarad. Pada semua petak yang dikerjakan oleh perusahaan masih terdapat jarak sarad yang melebihi jarak sarad standar RIL, sedangkan pada petak yang
dikerjakan oleh mitra kerja hanya 2 petak yang melebihi standar RIL. Masih terjadinya jarak sarad yang jauh melebihi standar dari RIL ini karena regu sarad
masih belum berpedoman pada peta perencanaan pemanenan sehingga dalam pembuatan TPn dan jalan sarad hanya berdasarkan pengalaman
.
4. Kegiatan Pasca Pemanenan