3.3.9 Pengujian Sifat Mekanis 3.3.9.1 Pendugaan Sifat Mekanis OSB Secara Nondstruktif
Pengujian nondestruktif dilakukan dengan menggunakan alat Metriguard 239 A stress-wave timer digunakan untuk menghitung SWV. Metode ini didasarkan
pada pengukuran kecepatan rambatan gelombang yang dibangkitkan oleh pendulum yang dilepaskan dari ketinggian maksimal pada satu sisi contoh uji,
selanjutnya gelombang suara merambat sepanjang contoh uji hingga mencapai acelerometer pada ujung sisi lainnya. Waktu rambatan mikro detik terbaca pada
layar alat. Waktu rambatan digunakan untuk menghitung kecepatan gelombang suara SWV. Nilai SWV dan MOE dinamis dihitung menggunakan persamaan:
Keterangan : SWV : stress wave velocity kecepatan rambatan gelombang suara mdetik
d : jarak tempuh gelombang antar dua transduser m
t : waktu tempuh gelombang antar dua transduser detik
MOE
d
: MOE dinamis kgcm
2
p : kerapatan kgm
3
g : konstanta gravitasi 9,81 mdetik
2
a b Gambar 7 Pengujian nondestruktif : a Alat uji nondestruktif merk Metriguard
239 A, b proses pengukuran waktu rambatan gelombang suara.
3.3.9.2 Pengujian Secara Destruktif
3.3.9.2.1 Modulus Elastisitas Statis MOEs
Setelah dilakukan pengujian secara nondestruktif, kemudian dilakukan pengujian secara destruktif pada contoh uji yang sama. Pengujian destruktif
dilakukan dengan menggunakan Universal Testing Machine UTM merk Instron tipe 3369 dengan menggunakan lebar bentang jarak penyangga 15 kali tebal
nominal, tetapi tidak kurang dari 15 cm Gambar 7. Contoh uji sifat mekanis lentur yang digunakan berukuran 5 x 20 x 1 cm yang mengacu standar JIS A
5908 : 2003. Pengujian MOEs dilakukan dalam dua kondisi yaitu kering dan basah. Kondisi basah di mana contoh uji sebelum dilakukan pengujian direndam
dengan air selama 24 jam. Pengujian ini juga dilakukan pada arah sejajar serat dan tegak lurus serat. Nilai MOEs dihitung dengan persamaan:
Keterangan : MOEs
: modulus elastisitas statis kgcm2 ΔP
: beban dibawah batas proporsi kg L
: jarak sangga cm ΔY
: defleksi pada beban P cm b
: lebar contoh uji cm h
: tebal contoh uji cm
3.3.9.2.2 Modulus Patah MOR
Pengujian MOR dilakukan bersama-sama dengan pengujian MOE dengam memakai contoh uji yang sama. Pada pengujian ini, pembebanan pada pengujian
MOE dilanjutkan sampai contoh uji mengalami kerusakan patah. Nilai MOR dihitung dengan persamaan :
MOR kgcm
2
= 3PL
2bt
2
Keterangan : MOR : Modulus of Rupture kgcm
2
P : beban maksimum kg
L : jarak sangga cm
b : lebar contoh uji cm
t :tebal contoh uji cm
Gambar 8 Proses pengujian MOEs dan MOR.
3.3.9.2.3 Internal Bond IB
Contoh uji berukuran 5 x 5 x 1 cm berdasarkan standar JIS A 5908 2003 direkatkan pada dua buah balok alumunium dengan perekat epoxy dan dibiarkan
mengering selama 24 jam. Kedua balok ditarik tegak lurus permukaan contoh uji dengan kecepatan 2 mmmenit sampai beban maksimum.
Nilai IB dihitung dengan persamaan sebagai berikut : IB kgcm
2
= P
bL Keterangan:
IB : Internal bond strength kgcm
2
P : beban maksimum kg
L : panjang contoh uji cm
b : lebar contoh uji cm
Gambar 9 Proses pengujian internal bond.
3.3.9.4 Kuat Pegang Sekrup Screw Holding Power