Gambar 16 Nilai rataan MOEd OSB a MOEd sejajar serat dan b MOEd tegak lurus serat.
4.2.2 Modulus elastisitas Statis MOEs
Modulus elastisitas statis MOEs merupakan nilai yang menyatakan tingkat keteguhan papan terhadap kelenturan yaitu berhubungan langsung dengan
kekuatan papan. MOEs adalah sifat yang penting karena mengukur kekakuan atau ketahanan terhadap lekukan ketika bahan diberi tekanan Kelly 1997. Elastisitas
termasuk deformasi yang dihasilkan dari tekanan rendah yang secara keseluruhan dapat kembali setelah pembebanan diangkat. Deformasi plastis atau terjadi
kerusakan ketika pembebanan diberikan ke tingkat tekanan yang lebih tinggi Green et al. 1999.
Nilai rata-rata MOEs kering sejajar serat permukaan OSB hasil penelitian berkisar antara 92299- 119796 kgcm
2
. Nilai MOEs kering sejajar serat permukaan terendah terdapat pada OSB bambu betung kadar perekat 8 dan yang
tertinggi terdapat pada OSB bambu andong kadar perekat 10. Papan OSB ini akhirnya nanti akan digunakan sebagai produk eksterior, oleh
karena itu perlu dilakukan pengujian modulus elastisitas papan pada kondisi basah yang telah direndam air selama 24 jam. Nilai rata-rata MOEs basah sejajar serat
permukaan OSB hasil penelitian berkisar antara 51393- 66236 kgcm
2
. Nilai MOEs basah sejajar serat permukaan terendah terdapat pada OSB bambu betung
kadar perekat 10 dan yang tertinggi terdapat pada OSB bambu ampel kadar perekat 8. Nilai rata-rata MOEs kering sejajar serat permukaan dan basah
10000 20000
30000 40000
50000 60000
70000 80000
Andong Ampel Betung
M O
E d
S e
jaj ar
S e
rat kg
c m
2
6 8
10
10000 20000
30000 40000
50000 60000
70000 80000
Andong Ampel Betung
M O
E d
Teg ak
Lu ru
s kg
c m
2
6 8
10
sejajar serat permukaan secara lengkap tersaji pada Gambar 17. Hasil pengujian MOEs OSB secara lengkap disajikan pada Lampiran 9 dan 10.
Menurut Haygreen dan Bowyer 1989 menyatakan bahwa selain kerapatan dan kadar perekat, geometri partikel atau strand merupakan ciri utama yang
menentukan sifat-sifat papan yang dihasilkan. Aspek terpenting dari geometri strand adalah perbandingan panjang strand dan ketebalan strand slenderness
ratio. Peningkatan rasio panjang terhadap tebal strand pada lapisan permukaan akan meningkatkan nilai MOE dari OSB yang dihasilkan.
a
b
Gambar 17 Nilai rataan MOEs sejajar serat OSB a MOEs Kering sejajar serat, b MOEs basah sejajar serat.
Berdasarkan standar CSA 0437.0 Grade 0-2 mensyaratkan standar nilai MOE sejajar serat minimal 55000 kgcm
2
. Nilai MOEs sejajar serat permukaan OSB hasil penelitian seluruhnya telah memenuhi standar.
Hasil analisis keragaman pada selang kepercayaan 95 yang dilakukan Tabel 2 menunjukkan bahwa tidak ada interaksi yang nyata antara kedua faktor
jenis bambu dan kadar perekat terhadap MOEs kering sejajar serat permukaan maupun MOEs basah sejajar serat permukaan OSB.
Nilai rata-rata MOEs kering tegak lurus serat permukaan OSB hasil penelitian berkisar antara 10777- 17683 kgcm
2
. Nilai MOEs kering tegak lurus serat permukaan terendah terdapat pada OSB bambu andong kadar perekat 6
dan yang tertinggi terdapat pada OSB bambu andong kadar perekat 10. Sedangkan untuk nilai rata-rata MOEs basah tegak lurus serat permukaan OSB
hasil penelitian berkisar antara 6632- 12331 kgcm
2
. Nilai rata-rata MOEs basah
20000 40000
60000 80000
100000 120000
140000
Andong Ampel Betung
M O
E s
Ke ri
n g
S e
jaj ar
S e
rat
kg c
m
2
6 8
10
CSA 0437.0 Grade
0-2
20000 40000
60000 80000
100000 120000
140000
Andong Ampel Betung
M O
E s
Basah S
e jaj
ar S
e rat
kg c
m
2
6 8
10
tegak lurus serat permukaan terendah terdapat pada OSB jenis bambu andong dengan kadar perekat 6. Sedangkan nilai rata-rata MOEs basah tegak lurus serat
permukaan tertinggi terdapat pada OSB jenis bambu ampel dengan kadar perekat 8. Nilai rata-rata MOEs kering tegak lurus serat permukaan dan MOEs basah
tegak lurus serat permukaan secara lengkap tersaji dalam Gambar 18.
a b
Gambar 18 Nilai rataan MOEs tegak lurus serat OSB : a MOEs kering tegak lurus serat dan b MOEs basah tegak lurus serat.
Nilai MOEs kering sejajar serat permukaan menghasilkan nilai yang lebih tinggi sepuluh kali lipat dibandingkan nilai tegak lurus serat permukaan, karena
Berdasarkan Nuryawan et al. 2008, pada pengujian MOEs sejajar serat seolah- olah memotong serat sedangkan MOEs tegak lurus serat beban seolah-olah
membelah serat. Memotong serat lebih sulit dilakukan dibandingkan membelah serat.
Berdasarkan pengujian terlihat nilai rataan MOEs basah sejajar serat permukaan maupun tegak lurus serat permukaan lebih rendah dibandingkan
MOEs kering sejajar dan tegak lurus serat permukaan. Hal ini diduga karena kadar air yang terdapat dalam OSB tinggi. Hal ini sejalan dengan pernyataan Tsoumist
1991 bahwa kadar air akan mempengaruhi kekuatan papan, karena kelembaban akan menurunkan kekuatan papan. Papan komposit memiliki kekurangan yaitu
stabilitas dimensi yang rendah sehingga daya serap terhadap air dan
2000 4000
6000 8000
10000 12000
14000 16000
18000 20000
Andong Ampel Betung
M O
E s
Ke ri
n g
Teg ak L
u ru
s S
e rat
kg c
m
2
6 8
10 CSA 0437.0
Grade 0-2
2000 4000
6000 8000
10000 12000
14000 16000
18000 20000
Andong Ampel
Betung
M O
E s
Basah Teg
ak Lu
ru s S
e rat
kg f
cm
2
6 8
10
pengembangan tebal tinggi. Untuk meningkatkan stabilitas dimensi biasanya menggunakan bahan aditif yaitu parafin yang bersifat water repellent.
Berdasarkan standar CSA 0437.0 Grade 0-2 mensyaratkan standar MOE tegak lurus serat 15000 kgcm
2
, nilai MOEs tegak lurus serat OSB hasil penelitian hanya beberapa yang telah memenuhi standar.
Hasil analisis keragaman MOEs kering tegak lurus serat Tabel 2 menunjukkan bahwa kadar perekat memiliki pengaruh yang nyata terhadap MOEs
kering tegak lurus serat. Sedangkan jenis bambu dan interaksi antar keduanya memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap MOEs kering tegak lurus serat.
Dilakukan uji lanjut Duncan, diketahui kadar perekat 8 memberikan pengaruh yang hampir sama dengan kadar perekat 6 dan 10 terhadap MOEs kering
tegak lurus serat, kadar perekat 6 dan 10 memiliki pengaruh yang berbeda terhadap MOEs kering tegak lurus serat.
4.2.3 Modulus Patah MOR