16
hanya akan memberikan keuntungan jangka pendek pada beberapa orang pengusaha bermodal besar saja, tetapi merugikan seluruh masyarakat pada masa
datang Aziz 2008. Penangkapan ikan dengan bius memberikan manfaat sebesar 33.000 dolar
AS per kilometer persegi terumbu karang dalam jangka waktu analisis sekitar 25 tahun. Tetapi kerugian yang ditimbulkan akibat penurunan hasil tangkapan dan
pariwisata sebesar 43.000 - 476.000 dolar AS per tahun perkilo meter persegi. Manfaat yang didapat perorangan dari penangkapan dengan bahan peledak hanya
15.000 dolar AS, tetapi kerugiannya mencapai 98.000-761.000 dolar AS per kilometer perseginya, karena fungsi daya dukung perikanan menurun, fungsi
perlindungan pantai hilang dan fungsi pariwisata habis Aziz 2008.
2.4 Teknik Penangkapan ikan
Penangkapan ikan merupakan salah satu profesi yang telah lama dilakukan oleh manusia. Menurut sejarah sekitar 100.000 tahun yang lalu manusia telah
melakukan kegiatan penangkapan dengan menggunakan tangan kemudian profesi ini berkembang terus secara perlahan-lahan dengan menggunakan berbagai alat
yang masih sangat tradisional yang terbuat dari berbagai jenis bahan seperti batu, kayu, tulang dan tanduk Sudirman 2004.
Jenis alat tangkap yang umum digunakan untuk menangkap ikan di daerah terumbu karang diantaranya adalah bubu, pancing, dan muroami. Beberapa tahun
terakhir banyak ditemukan nelayan yang menggunakan bahan peledak dan bahan – bahan beracun untuk menangkap ikan karang. Cara menangkap ikan yang
demikian sangat berbahaya baik bagi kelestarian sumberdaya ikan karang, keselamatan habitat terumbu karang, maupun diri nelayan itu sendiri
Sarmintohadi 2002. Teknologi penangkapan ikan dengan menggunakan bubu banyak dilakukan
dihampir seluruh dunia mulai dari yang skala kecil, menengah sampai sampai dengan yang skala besar. Untuk skala kecil dan menengah banyak dilakukan di
perairan pantai hampir di seluruh Negara yang masih belum maju system perikanannya, sedangkan untuk skala besar banyak dilakukan di Negara yang
sudah maju system perikanannya. Perikanan bubu skala kecil ditujukan untuk
17
menangkap kepiting, udang, keong dan ikan dasar di perairan yang tidak begitu dalam Martasuganda 2008.
Menurut Martasuganda 2008 bahwa yang dimaksud teknologi penangkapan ikan berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana
dalam menggunakan alat tangkap yang dipergunakan untuk mengelola sumberdaya secara bijaksana dalam pembangunan yang berkesinambungan untuk
meningkatkan mutu hidup tanpa mempengaruhi atau mengganggu kualitas dari lingkungan. Agar usaha penangkapan ikan yang berwawasan lingkungan dapat
berjalan secara berkesinambungan setiap orang yang menjalankan usaha penangkapan wajib mengelola lingkungan secara terpadu dalam pemanfaatan,
penataan, pemeliharaan pengawasan, pengendalian dan pemulihan. Sarmintohadi 2002 mengungkapkan bahwa hal yang dipertimbangkan
dalam manajemen pemanfaatan sumberdaya perikanan terutama di daerah terumbu karang adalah dampak aktifitas penangkapan terhadap lingkungan dan
aspek keberlanjutan usaha penangkapan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak aktifitas penangkapan terhadap ekosistem terumbu
karang adalah menggunakan jenis alat tangkap yang mempunyai dampak yang kecil terhadap ekosistem, sehingga aktifitas penangkapan di daerah terumbu
karang dapat dilakukan secara berkesinambungan. Menurut Monintja 1996 dan Arimoto, et al. 1999, penangkapan ikan
ramah lingkungan memiliki beberapa ciri antara lain: a. Memiliki selektivitas yang tinggi.
b. Tidak merusak habitatekosistem, misalnya ekosistem terumbu karang. c. Tidak membahayakan keanekaragaman hayati dan tidak menangkap spesies
yang dilindungi. d. Tidak membahayakan kelestarian sumberdaya ikan target.
e. Tidak membahayakan keselamatan dan kesehatan nelayan.
3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian