30 dilakukan yaitu:
a. Pesan yang disampaikan harus sesuai dengan permasalahan yang dihadapi misalnya masalah keteraturan meminum obat, maka pesan yang dapat diberikan
yaitu bagai mana cara mencegah agar tidak lupa minum obat dan apa akibat bila tidak teratur minum obat.
b. Pesan yang disampaikan harus jelas dan mudah dimengerti oleh pasien c. Melakukan Tanya jawab setelah selesai memberi pesan untuk mengetahui
apakah sasaran memahami pesan penyuluhan yang disampaikan d. Menggunakan alat bantu seperti poster, leaflet dan lain lain.
2.7 Hubungan interaksi Petugas Kesehatan
2.7.1 Komunikasi interpersonalTatap Muka
Menurut teori Feuerstein dalam Niven 2002, salah satu peran petugas kesehatan yang dapat meningkatkan kepatuhan berobat penderita TB paru yairu ada nya
interaksi Petugas kesehatan dengan pasien. Hal ini dapat berupa komunikasi interpersonal.
Sementara penelitian lain menurut Dermawanti 204, mengatakan ada nya pengaruh komunikasi interpersonal Petugas Kesehatan terhadap kepatuhan berobat
penderita TB paru di Puskesmas Sunggal Medan. Pada hakekatnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar komunikator dengan komunikan, komunikasi
jenis ini dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan.
Menurut Sunarto dalam Dermawanti 204, Arus balik bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga. Pada saat komunikasi
3 dilancarkan, komunikator mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif atau
negatif, berhasil atau tidaknya. Jika ia dapat memberikan kesempatan pada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya.
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara
langsung, baik secara verbal atau non verbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat,
guru-murid dan sebagainya. Menurut Devito 989, komunikasi interpersonal adalah pengiriman pesan
dari seseorang dan diterima oleh orang lain atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang langsung. Dalam menerangkan komunikasi interpersonal, maka perlu
dijelaskan pengertian komunikasi diadik serta komunikasi interpersonal. Karena dalam proses komunikasi interpersonal secara universal adalah karakteristik atau konsep-
konsep yang relevan dengan semua bentuk komunikasi interpersonal. Menurut Devito dalam Dermawanti 204, Faktor-faktor yang memengaruhi
Komunikasi interpersonal antara lain: . Keterbukaan opennest
Adanya keterbukaan dalam mengungkapkan apa yang ada ataupun yang terjadi sekarang ini. Terbuka dalam pengertian ini ialah mengakui bahwa perasaan dan pikiran
yang diungkapkan adalah memang milik anda dan anda bertanggung jawab atasnya. 2. Empati empathy
Adanya perasaan empati yaitu perasaan merasakan sesuatu seperti orang yang mengalaminya, merasakan perasaan yang sama dan cara yang sama. Orang yang
32 berempati mampu memahami motivasi dan keinginan orang lain.
3. Sikap mendukung supportiveness Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan yang terdapat sikap saling
mendukung supportivess. Hal ini dikarenakan komunikasi yang terbuka dan empati tidak akan dapat berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung.
4. Sikap positif positiveness Mengacu kepada adanya hubungan komunikasi yang efektif yang umumnya
sangat penting dalam interaksi yang efektif. Bersikap positif dapat menciptakan situasi komunikasi yang menyenangkan.
5. Kesetaraan equality Adanya sikap mampu menerima pihak lain apa adanya mampu menciptakan
komunikasi yang efektif dimana kesetaraan dapat membuat situasi yang harmonis tanpa merasa terkucil dan dikucilkan.
2.7.2. Motivasi