Tujuan Khusus Definisi Tuberkulosis

8

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan Uraian dan Latar belakang tersebut di atas dapat dirumuskan bahwa kurang berhasilnya penangangan penderita TB paru dalam upaya penanggulangan TB paru yang dikarenakan ketidak patuhan berobat penderita. Hal ini diduga karena masih kurangnya peran aktif petugas kesehatan sehingga peneliti ingin mengetahui “ Gambaran peran serta petugas Kesehatan terhadap kepatuhan berobat penderita TB Paru di kelurahan Gambir baru Kecamatan Kisaran Timur Tahun 20฀4”. 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor peran serta petugas Kesehatan dalam kepatuhan berobat penderita TB paru di Puskesmas Gambir Baru kecamatan Kisaran Timur.

1.3.2. Tujuan Khusus

฀. Untuk mengetahui peran petugas kesehatan terhadap kepatuhan berobat penderita TB paru di kelurahan Gambir Baru Kecamatan Kisaran Timur. 2. Untuk mengetahui sikap petugas kesehatan terhadap kepatuhan berobat penderita TB Paru di Kelurahan Gambir Baru Kecamatan Kisaran Timur 3. Untuk mengetahui faktor kepatuhan berobat penderita TB Paru di Kelurahan Gambir Baru Kecamatan Kisaran Timur. 1.4. Manfaat Penelitian - Sebagai masukan bagi Dinas Kesehatan dalam memberi penyuluhan tentang penularan dan penanggulangan Tuberkulosis paru. 9 - sebagai pemberian informasi kepada Petugas Kesehatan dalam upaya pencegahan penularan dan penanggulangan melalui menjaga kepatuhan berobat penderita TB paru Tuberkulosis paru. - Untuk bermanfaat bagi penderita TB Paru Positif dalam upaya pencegahan penularan dan penanggulangan Tuberkulosis Paru. - Untuk menjadi bahan meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam upaya pencegahan penularan dan penangulangan Tuberkulosis paru. ฀0 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tuberkulosis

2.1.1. Definisi Tuberkulosis

Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB Paru Mycobacterium TB Paru. Sebagian besar kuman TB Paru menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. Kuman ini berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan. Oleh karena itu disebut pula sebagai Basil Tahan Asam BTA. Kuman TBC cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di tempat yang gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat dormant, tertidur lama selama beberapa tahun Depkes RI, 2008. ฀.1.฀ Sejarah Epidemiologi TB Paru Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di dunia ini. Pada tahun ฀993 World Health Organization WHO telah mencanangkan tuberkulosis sebagai Global Emergency. Laporan WHO tahun 2004 menyatakan bahwa terdapat 8,8 juta kasus baru tuberkulosis pada tahun 2002, dimana 3,9 juta adalah kasus BTA Basil Tahan Asam positif. Sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuberkulosis dan menurut regional WHO jumlah terbesar kasus TB terjadi di Asia Tenggara yaitu 33 dari seluruh kasus TB di dunia, namun bila dilihat dari jumlah pendduduk terdapat ฀82 kasus per ฀00.000 penduduk. Di Afrika hampir 2 kali lebih besar dari Asia Tenggara yaitu 350 per ฀00.000 penduduk. Diperkirakan angka kematian akibat TB adalah 8000 setiap hari dan 2 - 3 juta setiap tahun. Laporan WHO ฀0 ฀฀ tahun 2004 menyebutkan bahwa jumlah terbesar kematian akibat TB terdapat di Asia tenggara yaitu 625.000 orang atau angka mortaliti sebesar 39 orang per ฀00.000 penduduk. Angka mortaliti tertinggi terdapat di Afrika yaitu 83 per ฀00.000 penduduk, dimana prevalensi HIV yang cukup tinggi mengakibatkan peningkatan cepat kasus TB yang muncul. Pada tahun ฀995, diperkirakan setiap tahun terjadi sekitar 9 juta penderita baru TB Paru dengan kematian 3 juta orang WHO, ฀reatment of ฀B Paru, Guidelines for National Programmes, 1997. Di negara-negara berkembang, kematian TB Paru merupakan 25 dari seluruh kematian, yang sebenarnya dapat dicegah. Diperkirakan 95 penderita TB Paru berada di negara berkembang, 75 penderita TB Paru adalah kelompok usia produktif yaitu ฀5-50 tahun Depkes RI, 2002. .

2.1.3. Kuman dan Cara Penularan Tuberkulosis

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Risiko Penularan TB Paru pada Keluarga yang Tinggal Serumah di Kabupaten Aceh Timur

3 68 135

Konversi Sputum Bta Pada Fase Intensif Tb Paru Kategori I Antara Kombinasi Dosis Tetap (Kdt) Dan Obat Anti Tuberkulosis (Oat) Generik Di Rsup. H. Adam Malik Medan

0 68 72

KEPATUHAN BEROBAT PENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS NGUNTORONADI I KABUPATEN WONOGIRI

0 0 5

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PETUGAS KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PENDERITA TB PARU DI KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2013

0 0 31

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Hubungan Komunikasi Interpersonal Petugas Kesehatan dengan Kepatuhan Berobat Penderita TB Paru di Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 0 12

HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PETUGAS KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PENDERITA TB PARU DI KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2013 TESIS

0 0 21

KUESIONER PENELITIAN PERAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PENDERITA TB PARU DI KELURAHAN GAMBIR BARU KECAMATAN KISARAN TIMUR TAHUN 2014 Identitas Responden

0 0 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tuberkulosis 2.1.1. Definisi Tuberkulosis - Gambaran Peran Serta Petugas Kesehatan Terhadap Kepatuhan Berobat Penderita TB Paru di Kelurahan Gambir Baru Kecamatan Kisaran Timur Tahun 2014

0 0 27

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Gambaran Peran Serta Petugas Kesehatan Terhadap Kepatuhan Berobat Penderita TB Paru di Kelurahan Gambir Baru Kecamatan Kisaran Timur Tahun 2014

0 0 9

Gambaran Peran Serta Petugas Kesehatan Terhadap Kepatuhan Berobat Penderita TB Paru di Kelurahan Gambir Baru Kecamatan Kisaran Timur Tahun 2014

0 1 14