Rencana Kerja Bidang Kegiatan Usaha

Manajemen Dalam perencanaan KSU Tandangsari membuat konsep kegiatan yang akan dilaksanakan koperasi serba usaha tandangsari, persiapan untuk menghindari masalah dikemudian hari dan perencanaan dilakukan agar kegiatan yang akan dilaksanakan dapat dilakukan dengan lebih mudah, tertatur dan terarah. Perencanaan pada koperasi serba usaha tandangsari dilakukan saat rapat anggota dikarenakan rapat anggota sebagai pemegang kedaulatan tertinggi, mempunyai peranan yang sangat penting dalam tata kehidupan organisasi koperasi. Pada rapat anggota dapat melakukan evaluasi kepada kinerja koperasi secara umum selama tahun buku yang lalu baik terhadap kinerja pengurus, pengawas dan manajemendan juga dapat membuat suatu perencanaan untuk memperbaiki, meningkatkan dan mengembangkan kegiatan-kegiatan untuk satu tahun kedepan. Pengorganisasian memiliki tujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang terkoordinasi dengan menentukan tugas –tugas dan wewenang para anggota koperasi serba usaha tangdangasari khususnya pengurus. Pengambilan keputusan tertinggi dalam pengorganisasian koperasi serba usaha tandangsari adalah Rapat Anggota Tahunan RAT. Oleh karena itu segala keputusan yang berkaitan dengan kebijakan KSU Tandangsari harus berdasarkan kesepakatan anggota manajemen. Dalam pengelolaannya unit ternak sapi perah dikelola oleh pengurus dibawah koordinasi manajer yaitu H. Toni Kartobi yang bertanggung jawab jawab terhadap pengontrolan kualitas susu yang dihasilkan peternak serta menjamin pemasaran ke IPS agar kualitas susu sesuai dengan standar kebutuhan IPS, pada makanan ternak meyediakan fasilitas kendaraan operasional untuk pakan hijauan dan mampu memproduksi makan ternak konsentrat secara mandiri, kemudian pada bagian populasi sapi menjamin pelestarian ternak, kebersihan serta keehatan ternak, pada bagian ini memiliki tenaga penyuluh lapang dan dokter hewan yang melakukan menjaga kebersihan, kesehatan dan pelestarian ternak sapi perah. Pemberian motivasi KSU terhadap peternak sapi perah dilakukan melalui upaya penyuluhan secara intensif serta pemberian penghargaan terhadap peternak yang dapat memberikan prestasi dalam mengelola hewan ternak, menjaga kualitas serta kuantitas susu yang dihasilkannya. Penghargaan diberikan setiap tahunnya bersamaan dengan penyelenggaraan Rapat Anggota Tahunan RAT. Pengelolaan anggota yang dilakukan KSU Tandangsari berbeda dengan konsep perusahaan yang dilakukan pada umumnya. Upaya perekrutan anggota yang dilakukan KSU tidak terdapat kriteria khusus, selama memiliki keinginan, komitmen serta tujuan yang sama yaitu ingin untuk mengembangkan usaha ternak sapi perah.Pelatihan dan pengembangan anggota yang dilakukan KSU Tandangsari dalam mengembangkan unit ternak sapi perah yaitu melalui upaya penyuluhan berkala mengenai cara berternak sapi yang sehat dan tertib. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan kualitas dan kuantitas susu yang baik. Untuk sistem kompensasi yang diberikan kepada anggota bergantung pada peran dari anggota dalam berkontribusi menghasilkan kapasitas susu yang tinggi, sedangkan tingkat harga yang diterima oleh setiap peternak sapi perah sama Sumberdaya Manusia Koperasi serba usaha tandangsari mempekerjakan karyawannya sebagai besar berasal dari daerah sekitar. Pengambilan dan penempatan tenaga kerja disesuaikan dengan keahlian dan kebutuhan perusahaan atau koperasi tersebut. Tenaga kerja yang bekerja di KSU Tandangsari saat ini berjumlah 80 orang. Berikut ini besar dan komposisi karyawan di KSU Tandangsari berdasarkan jenis kelamin dan status karyawannya. Tabel 16. Komposisi SDM Berdasarkan Jenis Kelamin dan Status Karyawan No Komposisi Jumlah orang Prosentase 1. Jenis Kelamin  Laki – laki  Perempuan 60 15 80 20 Jumlah 75 100 2. Status Karyawan  Karyawan Tetap  Karyawan Kontrak  Karyawan Harian Lepas 51 8 16 68 10,7 21,3 Jumlah 75 100 Sumber: Koperasi Serba Usaha Tandangsari, 2013 KeuanganAkuntansi Salah satu bagian dari sitem keuangan adalah modal kerja. Tidak berbeda dengan koperasi lainnya, KSU Tandangsari dalam menentukan modal kerja berdasarkan RAT yang tiap tahunnya dilakukan, KSU Tandangsari selalu memaparkan rencana anggaran yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan selama setahun kedepan kepada anggota dalam RAT tersebut, yang dalam hal ini anggota merupakan pihak yang memberikan sumber modal. Dengan adanya perecanaan tersebut, modal kerja yang ada pada KSU Tandangsari saat ini selalu mencukupi kebutuhan-kebutuhan koperasi. Untuk penerimaan dan pengeluaran dilaksanaklan oleh kasir juru bayar yang tanda buktinya bukti pendukung dilakukan dan ditandatangani oleh bendahara dan manajer serta untuk administrasi keuangan terdapat satu karyawan yang khusus mengerjakannya. Berdasarkan Laporan Tahunan KSU Tandangsari Tahun Buku 2012, modal kerja yang dimiliki KSU Tandangsari sebagai sumber yang digunakan untuk kegiatan usahanya, antara lain: a. Simpanan Pokok Rp. 31.772.000,00 b. Simpanan Wajib Rp. 1.514.781.856,00 c. Simpanan Wajib Khusus Rp. 925.391.420,45 d. Cadangan Rp. 630.291.768,99 e. Donasi Rp. 475.490.269,50 f. SHU tahun berjalan Rp. 156.138.504,04 + g. Jumlah Rp 3.733.865.818,98 Dalam memenuhi permodalannya KSU Tandangsari khususnya unit ternak sapi perah bekerjasama dengan beberapa lembaga keuangan seperti bank- bank negeri maupun swasta. Bank yang bekerjasama dengan KSU Tandangsari dalam membantu unit ternak sapi perah yaitu Bank Harapan Saudara BHS, Rabo Bank, Bank Rakyat Indonesia BRI, Bank Pendapatan Daerah BPD. Analisis Lingkungan Eksternal Koperasi Serba Usaha Tandangsari Keadaan eksternal atau lingkungan diluar perusahaan dapat menjadi salah satu faktor yang mendukung kegiatan usaha perusahaan. Masyarakat merupakan faktor utama yang ada diluar perusahaan. Masyarakat disini dapat menjadi faktor pendukung ataupun penghambat bagi perusahaan, tergantung dari perlakuan perusahaan itu sendiri terhadap masyarakat sekitar. Di KSU Tandangsari, masyarakat sekitar banyak dilibatkan atau diikutsertakan dalam kegiatan diperusahaan sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan dam membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran. Sebagaimana yang diketahui bersama bahwa lokasi dari KSU Tandangsari berada di wilayah komplek pasar Tajungsari, dimana sangat rawan akan terjadinya kebakaran. Oleh karena itu, antara KSU Tandangsari dengan pihak pengelola pasar, koperasi pasar dan pemerintah setempat seperti pihak RT, RW, kelurahan, kecamatan dan polsek saling menjaga keamanan agar terhindar dari bahaya kebakaran tersebut. Aspek Politik, Pemerintahan dan Hukum Aspek Politik dan hukum yang baik akan mendukung terwujudnya kelancaran usaha. Suatu usaha ataupun organisasi termasuk KSU Tandangsari harus senantiasa mengikuti aturan-aturan dari penentu kebijakan, dalam hal ini yaitu lembaga pemerintahan baik pusat maupun daerah. Secara umum faktor politik, pemerintah dan hukum memberikan peran positif bagi perkembangan KSU Tandangsari. Beberapa kebijakan peemrintah atau instanasi terkait terhadap perkembangan KSU Tandangsari adalah sebagai berikut : a. Gabungan Koperasi Susu Indonesia GKSI KSU Tandangsari bekerjasama dengan GKSI komda Jawa Barat yang berkududukan di Kecamatan Ujung Berung dalam bidang pemasaran susu dan menyelenggarakan latihan kerja khususnya mengenai keterampilan teknis peternakan bagi para medis dan inseminator. b. Kantor Koperasi Kabupaten Sumedang Lembaga pemerintah ini dalam kaitannya dengan KSU Tandangsari adalah ikut membina dan mengembangkantata kehidupan koperasi. c. Dinas Peternakan Dalam hal ini Dinas Peternakan menyelenggarakan penyuluhan tentang kesehatan ternak dan teknis beternak yang baik untuk meningkatkan produktivitas. d. Lembaga Keuangan dan Perbankan Dalam hal ini, Lembaga Keuangan dan Perbankan memberikan sarana modal usaha yang berupa kredit kepada KSU Tandangsari. Lembaga Keuangan yang mendukung KSU Tandangsari adalah Bank Himpunan Saudara, Rabo Bank dan BRI. e. Perusahaan Swasta KSU Tandangsari bekerjasama dengan Perusahaan Indolakto di Sukabumi dan Jakarta, Perusahaan Ultra Jaya di Padalarang Bandung. Aspek Teknologi Dalam rangka menciptakan efisiensi dan efektifitas kerja KSU Tandangsari berusaha memperbaiki disistem teknologi. KSU Tandangsari dalam melakukan kegiatannya berusaha untuk selalu mengikuti perkembangan teknologi yang ada, namun tetap disesuaikan dengan dana juga sasaran dari teknologi tersebut. KSU Tandangsari sebagai salah satu usaha ternak yang sudah cukup lama berdiri telah menerapkan teknologi dalam bidang usahanya. Penerapan teknologi tersebut berupa cara pengelolaan ternak secara intensif. Pengelolaan ternak secara intensif akan memudahkan peternak dalam mengontrol ternak yang dipelihara. Dengan cara intensif, perusahaan menggunakan rumah ternak berupa koloni kandang yang berbentuk panggung yang dilengkapi dengan fasilitas pendukungnya. Beternak seperti ini merupakan sistem beternak modern yang memberikan efisiensi bagi pengelolanya. Penerapan teknologi lain dalam perusahaan berupa penggunaan obat- obatan bagi ternak yang terkena penyakit. Vaksin nerupakan salah satu output dari teknologi yang telah banyak membantu pengusaha ternak dikabupaten sumedang. Vaksin berperan dalam mencegah bakteri penyebab penyakit antraks, obatan- obatan lain juga telah digunakan oleh perusahaan untuk mencegah ternak dari penyakit menular yang selama ini dibeli dari pemasok obat ternak. Pengawasan terhadap penyakit ternak tetap dilaksanakan untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi ternak. Aspek Ekonomi Meningkatnya pendapatan per-kapita dari masyarakat jawa barat akan memberikan dampak pada peningkatan pola konsumsi. Tabel 17. Pendapatan Per-kapita Masyarakat Menurut Jawa Barat 2007-2011 JutaRupiah Tahun Pendapatan Per-kapita Rp 2007 526 220 225.1 2008 633 283 483.36 2009 689 841 314.34 2010 771 593 860.47 2011 861 006 347.79 Sumber : BPS Jabar 2013 Meningkatnya PDRB menunjukkan peningkatan konsumsi Jawa Barat. Peningkatan konsumsi dapat dilihat dari berbagai sektor. Salah satunya adalah sektor pertanian . Koperasi Serba Usaha tandangsari adalah Koperasi yang berperan penting bagi pertumbuhan daerahnya, dikarenakan tingkat konsumsi terhadap susu semakin tinggi, KSU Tandangsari perlu meningkatkan produksinya dari sebelumnya sehingga kebutuhan akan susu dimasyarakat terpenuhi. Meningkatnya produksi susu berarti akan meningkatkan perekonomian usaha yang meningkatkan produksi susu yang menjadikan peluang usaha dan pangsa pasar yang lebih luas bagi KSU Tandangsari. Aspek Sosial, Budaya, Demografis dan Lingkungan Setiap tahun jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah termasuk propinsi jawa barat. Berdasarkan tabel dapat dilihat mengenai jumlah penduduk jawa barat. Tabel 18. Jumlah Penduduk Jawa Barat Juta Jiwa Tahun Jawa Barat juta jiwa 1980 23434003 1990 29415723 2000 35723473 2010 43053732 Sumber : BPS Jabar 2013 Tabel 18, memperlihatkan jumlah penduduk di propinsi jawa barat. peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya secara langsung maupun tidak langsung memepengaruhi kehidupan sosial. Pengaruh pertambahan penduduk adalah dalam kehidupan sosial adalah meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya hidup sehat sehingga menjadikan susu adalah bahan pelengkap gizi bagi pertumbuhan. Jawa barat merupakan pasar utama dari KSU tandangsari. Pertumbuhan meningkatnya kesadaran masyarakat terutama dijawa barat menjadikan peluang untuk KSU Tandangsari, maka dari itu peningkatan populasi ini dapat dimanfaatkan oleh pihak KSU Tandangsari untuk memperoleh pasar dan keuntungan yang lebih besar. FORMULASI STRATEGI Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal organisasi, maka diperoleh beberapa factor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan bagi Koperasi Serba Usaha Tandangsari. Rincian faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan bagi Koperasi Serba Usaha Tandangsari dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Faktor-faktor Lingkungan Internal Koperasi Serba Usaha Tandangsari Faktor Internal Kekuatan Kelemahan Manajemen 1. Bentuk usaha yang berbadan hukum 2. Pembagian tugas dan tanggung jawab karyawan jelas 3. Tingkat loyalitas karyawan yang tinggi 1. RAT yang belum sepenuhnya berjalan 2. Pembukuan yang kurang baik 3. Pelayanan yang diberikan KSU pada anggota kurang maksimal Pemasaran 4. Hubungan yang baik dengan IPS Produksi 5. Lokasi perusahaan yang strategis 4. Sulitnya mencari pangsa pasar sendiri 5. Penggunaan teknologi yang belum modern Keuangan 6. KSU memiliki sumber permodalan yang baik Sumber Daya Manusia 7. Komunikasi yang berjalan baik antara pengurus dan anggota pengurus 6. Pemahaman peternak tentang teknis beternak belum optimal 7. Tingkat partisipasi anggota dalam bertransaksi dan berinteraksi yang kurang baik Identifikasi Faktor Peluang dan Ancaman Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal Koperasi Serba Usaha Tandangsari, maka diperoleh beberapa faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman bagi Koperasi Serba Usaha Tandangsari. Rincian faktor lingkungan eksternal yang menjadi peluang dan ancaman bagi Koperasi Serba Usaha Tandangsari dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Faktor-faktor Lingkungan Eksternal Koperasi Serba Usaha Tandangsari Faktor Eksternal Peluang Ancaman Ekonomi 1. Perkembangan harga susu yang meningkat 1. Kompetisi dengan kolektor susu baik individu maupun kelompok 2. Kenaikan harga daging sapi berimbas kepada berkurangnya populasi sapi perah Sosial 2. KSU Tandangsari merupakan anggota GKSI 3. Kesadaran masyarakat pentingnya hidup sehat 4. Kondisi geografis yang mendukung 3. Sulitnya untuk pemenuhan HMT Teknologi 5. Perkembangan teknologi produksi 6. Perkembangan teknologi penggunaan obat-obatan bagi yang terkena penyakit Politik 7. Adanya pembinaan dan pelatihan bagi KSU Tandangsari 8. Kebijakan pemerintah yang mendukung perkembangan KSU Tandangsari 4. Kebijakan pemerintah tentang impor susu Analisis Matriks Internal Factor Evaluation IFE Matriks IFE disusun setelah melakukan identifikasi terhadap faktor-faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan koperasi serba usaha tandangsari. Hasil matriks IFE data dilihat pada Tabel 21. Total skor faktor strategis internal adalah 2.515. Adapun total skor kekuatan 1.987 dan skor total kelemahan adalah 0.528. Kekuatan terbesar Koperasi Serba Usaha Tandangsari adalah bentuk usaha yang berbadan hukum dengan skor total mencapai 0.404. Selanjutnya, kelemahan terbesar dari Koperasi Serba Usaha Tandangsari yaitu pemahaman peternak tentang teknis beternak belum optimal dengan skor total mencapai 0.050. Tabel 21. Matriks IFE Koperasi Serba Usaha Tandangsari No Faktor-faktor strategis Internal Rating rata-rata Bobot rata-rata Skor total Kekuatan 1 Bentuk usaha yang berbadan hukum 4.00 0.101 0.404 2 Pembagian tugas dan tanggung jawab karyawan jelas 3.00 0.064 0.192 3 Tingkat loyalitas karyawan yang tinggi 3.00 0.071 0.213 4 Hubungan yang baik dengan IPS 3.33 0.064 0.213 5 Lokasi perusahaan yang strategis 4.00 0.095 0.380 6 KSU memiliki sumber permodalan yang baik 4.00 0.096 0.384 7 Komunikasi dan kerjasama yang baik antar anggota, perusahaan, instansi dan perbankan 3.00 0.067 0.201 Skor Kekuatan Kelemahan 1.987 8 Rat yang belum sepenuhnya berjalan 1.67 0.073 0.122 9 Pembukuan yang kurang baik 1.33 0.052 0.069 10 Pelayanan yang diberikan KSU pada anggota kurang maksimal 1.00 0.059 0.059 11 Sulitnya mencari pangsa pasar sendiri 1.00 0.085 0.085 12 Penggunaan teknologi yang belum modern 1.33 0.065 0.086 13 Pemahaman peternak tentang teknis beternak belum optimal 1.00 0.050 0.050 14 Tingkat partisipasi anggota dalam bertransaksi dan berinteraksi yang kurang baik 1.00 0.057 0.057 Skor Kelemahan Total Skor 0.528 1.00 2.515 Analisis Matriks Eksternal Factor Evaluation EFE Matrik EFE dihasilkan melalui pembobotan dan pemberian rating pada faktor-faktor eksternal. Dari hasil tersebut diperoleh skor bobot rata-rata dari masing-masing faktor eksternal matriks EFE dapa dilihat pada tabel 21. Tabel 21 menunjukkan skor total faktor strategis eksternal adalah 2.954. adapun skor total untuk peluang adalah 2.424 dan skor total ancaman adalah 0.530. peluang terbesar bagi Koperasi Serba Usaha Tandangsarib adalah perkembangan harga susu yang meningkat dengan skor total mencapai 0.382. selanjutnya ancaman terbesar bagi Koperasi Serba Usaha Tandangasari yaitu adanya kompetisi dengan kolektor susu baik individu maupun kelompok 0.177. Tabel 22. Matriks EFE Koperasi Serba Usaha Tandangsari No Faktor-faktor strategis External Rating rata-rata Bobot rata-rata Skor total Peluang 1 Perkembangan harga susu yang meningkat 3.67 0.104 0.382 2 KSU Tandangsari merupakan salah satu anggota KSU 3.33 0.108 0.360 3 Kesadaran masyarakat pentingnya hidup sehat 3.00 0.094 0.282 4 Kondisi geografis yang mendukung 3.00 0.079 0.237 5 Perkembangan teknologi produksi 3.00 0.091 0.273 6 Perkembangan teknologi penggunaan obat- obatan bag yang terkena penyakit 2.00 0.077 0.154 7 Adanya pembinaan dan pelatihan bagi KSU Tandangsari 3.33 0.110 0.363 8 Kebijakan pemerintah yang mendukung perkembangan KSU Tandangsari 3.33 0.112 0.373 Skor Peluang Ancaman 2.424 9 Kompetisi dengan kolektor susu baik individu maupun kelompok 3.00 0.059 0.177 10 Kenaikan harga daging sapi yang berimbas kepada berkurangnya pupulasi sapi perah 2.00 0.045 0.090 11 Sulitnya utuk pemenuhan kebutuhan HMT hijauan makanan ternak 2.00 0.049 0.098 12 Kebijakan pemerintah tentang impor susu 2.33 0.071 0.165 Skor ancaman 0.530 Total Skor 1.00 2.954 Analisis Matriks Internal-Eksternal IE Dengan menggabungkan hasil matriks IFE dan matriks EFE, maka akan diperoleh matriks IE yang menunjukkan kondisi internal dan eksternal usaha ternak Koperasi Serba Usaha Tandangsari. Total skor IFE adalah 2.515 yang menggambarkan bahwa usaha ternak KSU Tandangsari berada pada internal rata- rata dan skor total EFE adalah 2.954 yang menggambarkan bahwa usaha ternak sapi KSU Tandangsari berada dalam kondisi eksternal sedang. Total Score IFE Kuat Rat-rata Lemah 4,00-3,00 2,00-2,99 1,00-1,99 4,00 3,00 2,00 1,00 Tinggi I II III 4,00-3,00 3,00 Sedang IV V VI 2,00-2,99 2,00 Rendah VII VIII IX 1,00-1,99 1,00 Gambar 6. Matriks I-E KSU Tandangsari Pada matriks I-E ditunjukkan bahwa posisi usaha ternak sapi perah KSU Tandangsari berada pada sel V yang artinya usaha tersebut berada dalam kondsi internal dan eksternal sedang atau rata-rata. Strategi yang dapat dikelola adalah Hold and Maintain menjaga dan mempertahankan dengan menerapkan strategi Market Penetration penetrasi pasar dan Product Development pengembangan produk. Penetrasi pasar adalah usaha peningkatan pasar atau market share suatu produk atau jasa melalui usaha pemasaran yang lebih gencar David, 2006. Persaingan yang ketat saat ini dalam hal industri perdagan susu mengharuskan KSU Tandangsari Sumedang lebih peka dan gencar dalam melakukan penetrasi pasar. Dalam meningkatkan pangsa pasar yang luas diharapkan KSU Tandangsari melakukan evaluasi dalam hal promosi yaitu dengan melakukan promosi dengan pengelolaan website. Melalui kegiatan tersebut pelanggan dan non anggota dihimbau untuk bergabung dalam wadah koperasi, anggota-anggota tidak aktif atau tidak loyal selayaknya disadarkan untuk memanfaatkan jasa koperasi yang merupakan milik mereka sendiri yang harus dikembangkan bersama-sama untuk kesehjahteraan bersama. Sedangkan strategi pengembangan produk merupakan strategi untuk meningkatkan penjualan dengan cara memodifikasi produk-produk atau jasa yang ada sekarang. David, 2006. Usaha yang dijalankan oleh KSU Tandangsari saat ini sudah cukup beragam yaitu unit usaha sapi perah, unit usaha simpan pinjam dan unit usaha sarana produksi pertanian. Usaha –usaha tersebut menjadikan KSU Tandangsari memiliki kekuatan sendiri yang menjadi penunjang bagi usaha utamanya yaitu produksi susu. Pengembangan lainnnya yaitu KSU Tandangsari berusaha untuk selalu meningkatkan penjualan dengan perbaikan-perbaikan produknya atau melakukan pengembangan produk. Analisis Matriks SWOT Matriks IE digunakan untuk menghasilkan gambaran strategi secara umum yang dapat dilakukan tanpa menghubungkan antara kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang dihadapi. Agar diperoleh strategi yang lebih spesifik maka digunakan matriks SWOT yang dibuat dengan melihat faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman sehingga strategi yang dihasilkan mastriks IE dapat disesuaikan dengan kondisi internal dan eksternal KSU Tandangsari saat ini. SWOT dapat digunakan oleh organisasi untuk melengkapi matriks IE melalui alternatif-alternatif strategi yang lebih spesifik. Matriks SWOT trdiri dari empat strategi yang dikembangkan dari penggabungan antara S Strenght, W Weaknesses, O Opportunities, T Threats organisasi. Empat strategi itu yaitu strategi SO, ST, WO dan WT. Tabel 23. Matriks SWOT Koperasi Serba Usaha Tandangsari Faktor-faktor Internal Faktor-faktor Eksternal Kekuatan Strengths 1. Bentuk usaha yang berbadan hukum 2. Pembagian tugas dan tanggung jawab karyawan jelas 3. Tingkat Loyalitas karyawan yang tinggi 4. Hubungan yang baik dengan IPS 5. Lokasi perusahaan yang strategis 6. KSU memiliki sumber permodalan yang baik 7. Komunikasi dan kerjasama yang baik antar anggota, perusahaan, instansi dan perbankan Kelemahan Weaknesses 1. RAT yang belum sepenuhnya berjalan 2. Pembukuan yang kurang baik 3. Pelayanan yang diberikan KSU pada anggota kurang maksimal 4. Kenaikan harga daging sapi berimbas berkurangnya populasi sapi perah 5. Penggunaan teknologi yang belum modern 6. Pemahaman peternak tentang teknis beternak belum optimal 7. Tingkat partisipasi anggota dalam bertransaksi dan berinteraksi yang kurang baik Peluang Opportunities 1. Perkembangan harga susu yang meningkat 2. KSU Tandangsari merupakan salah satu anggota GKSI 3. Kesadaran masyarakat pentingnya hidup sehat 4. Kondisi geografis yang mendukung 5. Perkembangan teknologi produksi 6. Perkembangan teknologi penggunaan obat-obatan bagi yang terkena penyakit 7. Adanya pembinaan dan pelatihan bagi KSU TandangsariKebijakan pemerintah yang mendukung perkembangan KSU Tandangsari 8. Kebijakam pemerintah yang mendukung perkembangan KSU Tandangsari Strategi S-0 1. Menambah populasi sapi untuk meningkatkan produksi susu S2, S3, S5, S6, S7-O1, O2, O3, O4, O5, O6 2. Bergabung dengan asosiasi atau Intansi terkait S1, S4-O7, O8 Strategi W-O 1. Meningkatkan kemampuan karyawan sistem informasi manajemen dan dibidang produksi melalui pelatihan, pembinaan dan pendidikan W1, W2,W3, W5, W6, W7- O1, O3, O5, O6, O7, O8 2. Meningkatkan kemitraan dan menjalin kerjasama yang baik dengan pemasok pakan rumput dan dinas peternakan penyuluh W6-O1, O2, O3, O5, O6 Ancaman Threats 1. Kompetisi dengan kolektor susu baikindividu maupun kelompok 2. Sulitnya untuk pemenuhan kebutuhan HMT hijaun makanan ternak Strategi S-T 1. Membina hubungan yang baik dengan peternak dan konsumen S4-T1, T3, T4 Strategi W-T 1. Melakukan evaluasi terhadap kinerja koperasi saat ini dan mulai menyusun rencana serta target perusahaan kedepan W1, 3. Kenaikan harga daging sapi yang berimbas kepada berkurangnya pupulasi sapi perah 4. Kebijakan pemerintah tentang impor susu W2, W3, W6, W7-T1, T2, T3 Strategi SO Strenght-Opportunities Strategi SO adalah strategi yang menggunakan kekuatan internal Koperasi Serba Usaha Tandangsari untuk memanfaatkan peluang yang ada. Stratgi SO yang dapat diterapkan oleh Koperasi Serba Usaha Tandangsari adalah :

1. Menambah populasi sapi untuk meningkatkan produksi susu S2, S3, S5,

S6, S7-O1, O2, O3, O4, 05, 06. Dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab karyawan yang jelas, tingkat loyalitas karyawan yang jelas, memiliki sumber permodalan yang baik, lokasi perusahaan yang strategis dan komunikasi yang berjalan yang baik antara pengurus dan anggota pengurus merupakan kekuatan utama yang dapat digunakan perusahaan untuk menangkap peluang luasnya pangsa pasar yang belum dimasuki dengan produksi susu yang lebih besar. Strategi ini cukup efektif bagi perusahaan jika perusahaan memiliki divisi pemasaran sendiri sesuai dengan strategi yang ditawarkan, penambahan populasi ini masih sesuai untuk pengelolaan manajemen perusahaan. Untuk menambah populasi dan meningkatkan kualitas produksi susu yang baik perlu diperhatikan dari nutrisi pakan ternak, kebersihan kandang dan kondisi geografis yang mendukung, agar sapi tersebut tidak mudah stress, untuk mengatasi sifat ternak yang mudah sensitif dapat diatasi dengan menggunakan alat penenang, misalnya menggunakan teknologi musik seperti yang sudah biasa digunakan oleh peternak. 2. Bergabung dengan asosiasi atau instansi terkait S1, S4-O7, O8 Bergabung dan menjalin kerjasama dengan asosiasi dan instansi terkait adalah bentuk kegiatan yang menunjang kegiatan usaha Tandangsari. Selain untuk memperluas jaringan pasar bergabung dengan asosiasi atau instansi terkait dapat membantu mendapatkan informasi terbaru mengenai perkembangan susu, mendapatkan pelatihan dan pembinaan, keuangan serta bentuk usaha yang berbadan hukum tanggal 2 maret 2002 dengan SK Bupati Sumedang np. 027 tahun 2002 Badan Hukum No. 7251BHPADDK.10.13III2002 tanggal 25 maret 2002 membuat Koperasi Serba Usaha Tandangsari lebih mendapatkan pengakuan sebagai Koperasi yang berbadan usaha yang memiliki ketentuan hukum dalam menjalankan usahanya. Hal ini akan berguna untuk meningkatkan tingkat kepercayaan organisasi lain untuk bekerjasama dengan Koperasi Serba usaha Tandangsari. Strategi ST Strenght-Threats Strategi ST menggunakan kekuatan untuk menghindari atau mengurangi pengaruh ancaman.

1. Membina hubungan yang baik dengan petani dan konsumen S4-T1, T4

Pemasok ataupun petani dan konsumen merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan dari suatu kegiatan usaha dalam perusahaan. Pemasok diperlukan perusahaan untuk memperoduksi suatu produk karena pemasok merupakan penyedia bahan baku untuk perusahaan, sedangkan konsumen adalah pihak yang menggunakan atau mengkonsumsi produk yang dihasilkan perusahaan, ini berarti tanpa keduanya perusahaan tidak dapat berjalan. Bahan baku yang diperoleh pemasok ataupun petani adalah susu, untuk menjaga kualitas bahan baku perlu dilakukan kerjasama dengan baik diantaranya pihak koperasi harus memperhatikan petani secara intensif menyediakan fasilitas dan kebutuhan pada saat pengolahan bahan baku, perolehan harga bahan baku yang mencukupi petani, memberikan pelatihan-pelatihan dan pembinaan bagi petani serta memberikan tunjangan hari tua bagi anggota koperasi sehingga para petani merasa nyaman dan percaya ketika memasok bahan baku kepada koperasi dan tidak menjual hasil olahan kepada kolektor susu. Strategi ini mampu menjaga ketersediaan, kontinuitas bahan baku sesuai SOP. Produk yang dihasilkan harus disesuaikan dengan konsumen. Langkah yang dilakukan oleh Koperasi Serba Usaha Tandangsari adalah dengan membina hubungan kerjasama yang baik diantaranya membuat kotak saran kritik bagi konsumen atau yang bekerjasama dengan instansi terkait sehingga dapat mengevaluasi kinerja dan hasil produk yang dihasilkan oleh KSU Tandangsari. Strategi W-O Weaknesses-Opportunities Strategi WO merupakan strategi yang menggunakan peluang untuk memperbaiki kelemahan internal Koperasi Serba Usaha Tandangsari. Strategi WO yang dapat diterapkan oleh Koperasi Serba Usaha Tandangsari yaitu : 1. Meningkatkan kemampuan karyawan sistem informasi manajemen dan dibidang produksi melalui pelatihan, pembinaan dan pendidikan W1, W2,W3, W5, W6, W7- 01, 03, 05, 06, 07, 08. Koperasi Serba Usaha Tandangsari memiliki kelemahan dalam hal sumber daya manusia dibidang sistem informasi dan manajemen, produktivitas sumber daya manusia yang rendah dalam menjalankan usahanya tetapi Koperasi Serba Usaha Tandangsari memiliki peluang untuk meningkatkan sumber daya manusia yaitu dalam menjalankan usahanya Koperasi Serba Usaha Tandangsari tak lepas dari organisasi-organisasi yang menunjang usaha diantaranya Gabungan Koperasi Seluruh Indonesia GKSI, kantor Koperasi Sumedang, Dinas Peternakan, Lembaga Keuangan dan Perbankan, Perusahaan Swasta serta kebijakan pemerintah yang mendukung perkembangan KSU Tandangsari. Persaingan di industri susu yang semakin ketat memaksa perusahaan dapat bersaing. Salah satu cara untuk memenangkan persaingan yaitu dengan memiliki sumber daya manusia yang terampil dan memiliki produktifitas yang tinggi. Sebagian besar tingkat pendidikan karyawan Koperasi Serba Usaha Tandangsari adalah SD, SMP dan SMA. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan karyawan Koperasi Serba Usaha Tandangsari dapat memberikan pelatihan, pembinaan serta pendidikan mengenai informasi manajemen dengan bekerjasama terhadap instansi-instansi yang terkait. Diharapkan nantinya manajer sudah dapat menggunakan sistem informasi dalam promosi, penjualan dan pengambilan keputusan. Cara lain yang dapat dilkukan adalah melakukan perekrutan karyawan dengan kemampuan yang tinggi, ketika sumber daya manusia memiliki kualitas maka dapat membantu manajer atapun pengurus lainnya dalam pengambilan keputusan maupun membantu mengimplementasikan strategi-strategi yang telah dirumuskan oleh KSU Tandangsari. KSU Tandagsari juga dapat mengikut sertakan karyawannya dalam pelatihan dan seminar seperti pelatihan dalam penggunaan computer, seminar pemasaran, serta kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kemajuan usaha. Strategi meningkatkan kemampuan karyawan sistem informasi manajemen dan dibidang produksi melalui pelatihan, pembinaan dan pendidikan adalah strategi penetrasi pasar. 2. Meningkatkan kemitraan dan menjalin kerjasama yang baik dengan pemasok pakan rumput dan dinas peternakan penyuluh W4-O1, O2, O3, O5, O6. Penyebab utama produksi perusahaan berkurang adalah faktor kesediaan pakan ternak. Pada musim kemarau susu dapat berkurang karena kekeurangan pakan bagi ternak. Pada musim kemarau produksi susu dapat berkurang karena kekurangan pakan bagi ternak. Lahan hijau perlu diper luas untuk mencukupi kebutuhan pakan populasi ternak sehingga dapat mengatasi musim kemarau yang berkepanjangan. Oleh karena itu, perlui menjamin kerjasama dengan pemasok pakan rumput untuk memastikan ketersediaan pakan. Faktor lain yang perlu diwaspadai oleh peternak adalah penyakit antraks yang menyerang ternak mengharuskan unit sapi perah di KSU Tandangsari untuk mewaspadainya. Kerjasama dengan Dinas Peternakan melalui penyuluh merupakan langkah utama yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan perlindungan melalui program dan bantuan yang diberikan. Strategi ini dapat terlaksana karena didukung oleh kemampuan internal perusahaan, yaitu keterjaminan modal dan sumber keuangan, pembagian tugas dan tanggungjawab karyawan yang jelas. Strategi W-T Weaknesses-Threats Strategi WT diarahkan untuk meminimilkan kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal.

1. Melakukan evaluasi terhadap kinerja perusahaan saat ini dan mulai

menyusun rencana serta target perusahaan kedepan W1, W2, W3, W6, W7-T1, T2, T3. Strategi ini penting untuk dilakukan oleh Koperasi Serba Usaha Tandangsari. KSU Tandangsari perlu melakukan evaluasi untuk membuat rencana dan target yang akan dicapai kedepan. Kurangnya penanganan terhadap perekerutan anggota Koperasi Serba usaha tandangsari diantara sumber daya manusia di Koperasi Serba Usaha Tandangsari tidak sesuai dengan potensi kemampuan yang ada sehingga berdampat pada kinerja menjalankan usahanya, maka dari itu perlu adanya penanganan yang intensif dalam hal ini, serta juga kurangnya perencanaan berimplikasi kepada jumlah produksi yang bergantung kepada pasar karena Koperasi Serba Usaha Tandangsari belum memiliki divisi pemasaran yang dapat memasarkan produknya. Disamping itu, penurunan daya beli masyarakat dan sifat eksklusif yang dimiliki susu sapi menjadi ancaman bagi Koperasi Serba Usaha Tandangsari saat ini. Oleh karena itu, saatnya perusahaan untuk melakukan evaluasi sementara dan menentukan kembali sasaran dan target perusahaan kedepannya berdasarkan pengalaman yang lalu. Tahap Keputusan Analisis QSPM Quantitative Strategic Planning Matrix Analisis QSPM digunakan oleh Koperasi Serba Usaha Tandangsari untuk mengetahui prioritas dan strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT.