Membina hubungan yang baik dengan petani dan konsumen S4-T1, T4

pelatihan dan seminar seperti pelatihan dalam penggunaan computer, seminar pemasaran, serta kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kemajuan usaha. Strategi meningkatkan kemampuan karyawan sistem informasi manajemen dan dibidang produksi melalui pelatihan, pembinaan dan pendidikan adalah strategi penetrasi pasar. 2. Meningkatkan kemitraan dan menjalin kerjasama yang baik dengan pemasok pakan rumput dan dinas peternakan penyuluh W4-O1, O2, O3, O5, O6. Penyebab utama produksi perusahaan berkurang adalah faktor kesediaan pakan ternak. Pada musim kemarau susu dapat berkurang karena kekeurangan pakan bagi ternak. Pada musim kemarau produksi susu dapat berkurang karena kekurangan pakan bagi ternak. Lahan hijau perlu diper luas untuk mencukupi kebutuhan pakan populasi ternak sehingga dapat mengatasi musim kemarau yang berkepanjangan. Oleh karena itu, perlui menjamin kerjasama dengan pemasok pakan rumput untuk memastikan ketersediaan pakan. Faktor lain yang perlu diwaspadai oleh peternak adalah penyakit antraks yang menyerang ternak mengharuskan unit sapi perah di KSU Tandangsari untuk mewaspadainya. Kerjasama dengan Dinas Peternakan melalui penyuluh merupakan langkah utama yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan perlindungan melalui program dan bantuan yang diberikan. Strategi ini dapat terlaksana karena didukung oleh kemampuan internal perusahaan, yaitu keterjaminan modal dan sumber keuangan, pembagian tugas dan tanggungjawab karyawan yang jelas. Strategi W-T Weaknesses-Threats Strategi WT diarahkan untuk meminimilkan kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal.

1. Melakukan evaluasi terhadap kinerja perusahaan saat ini dan mulai

menyusun rencana serta target perusahaan kedepan W1, W2, W3, W6, W7-T1, T2, T3. Strategi ini penting untuk dilakukan oleh Koperasi Serba Usaha Tandangsari. KSU Tandangsari perlu melakukan evaluasi untuk membuat rencana dan target yang akan dicapai kedepan. Kurangnya penanganan terhadap perekerutan anggota Koperasi Serba usaha tandangsari diantara sumber daya manusia di Koperasi Serba Usaha Tandangsari tidak sesuai dengan potensi kemampuan yang ada sehingga berdampat pada kinerja menjalankan usahanya, maka dari itu perlu adanya penanganan yang intensif dalam hal ini, serta juga kurangnya perencanaan berimplikasi kepada jumlah produksi yang bergantung kepada pasar karena Koperasi Serba Usaha Tandangsari belum memiliki divisi pemasaran yang dapat memasarkan produknya. Disamping itu, penurunan daya beli masyarakat dan sifat eksklusif yang dimiliki susu sapi menjadi ancaman bagi Koperasi Serba Usaha Tandangsari saat ini. Oleh karena itu, saatnya perusahaan untuk melakukan evaluasi sementara dan menentukan kembali sasaran dan target perusahaan kedepannya berdasarkan pengalaman yang lalu. Tahap Keputusan Analisis QSPM Quantitative Strategic Planning Matrix Analisis QSPM digunakan oleh Koperasi Serba Usaha Tandangsari untuk mengetahui prioritas dan strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT. Berdasarkan hasil analisis QSPM, terlihat bahwa strategi yang menjadi prioritas untuk dilakukan saat ini adalah meningkatkan pangsa pasar yang luas dengan melakukan promosi dengan pengelolaan website dengan total TAS tertinggi sebesar 6.6863. Urutan prioritas strategi usaha Koperasi Serba Usaha Tandangsari adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kemitraan dan menjalin kerjasama yang baik dengan pemasok pakan rumput dan dinas peternakan penyuluh TAS = 6.6863. 2. Meningkatkan kemampuan karyawan dengan sistem informasi manajemen dan dibidang produksi melalui pelatihan, pembinaan dan pendidikan TAS = 6.0899. 3. Melakukan evaluasi terhadap kinerja perusahaan saat ini dan mulai menyusun rencana serta target perusahaan kedepan TAS = 6.0172. 4. Menambah populasi sapi perah untuk meningkatkan produksi susu TAS = 5.916 5. Bergabung dengan asosiasi atau intansi terkait TAS = 5.5645. 6. Membina hubungan yang baik dengan petani dan konsumen TAS = 5.0599. Urutan strategi yang diperoleh memiliki pengertian bahwa semakin besar TAS, maka semakin besar kemungkinan strategi tersebut mempengaruhi sebuah usaha ketika strategi tersebut dilaksanakan. Prioritas strategi pertama akan memberikan dampak terhadap KSU Tandangsari dalam hal pemenuhan pakan hijauan ternak yang berkepanjangan dapat terpenuhi. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Hasil analisis Lingkungan Internal serta Matriks IFE Internal Factor Evaluation menghasilkan delapan kekuatan dan delapan kelemahan. Kekuatan utama adalah bentuk usaha berbadan hukum dan kelemahan utama adalah tingkat pendidikan karyawan yang masih rendah sedangkan hasil dari analisis Lingkungan Eksternal serta Matriks EFE External Factor Evaluation menghasilkan delapan peluang dan empat ancaman. Peluang terbesar berasal dari kebijakan pemerintah yang mendukung perkembangan KSU Tandangsari dan ancaman utama adalah kenaikan harga daging sapi yang berimbas kepada berkurangnya populasi sapi perah. Hasil SWOT menghasilkan enam alternatif strategi yang dapat dijalankan oleh KSU Tandangsari. Strategi tersebut adalah 1 Menambah populasi sapi untuk meningkatkan produksi susu, 2 Bergabung dengan asosiasi dan instansi terkait, 3 Membina hubungan yang baik dengan petani dan konsumen, 4 Meningkatkan kemampuan karyawan sistem informasi manajemen dibidang produksi melalui pelatihan, pembinaan dan pendidikan, 5 Meningkatkan kemitraan dan menjalin kerjasama yang baik dengan pemasok pakan rumput dan dinas peternakan penyuluh, 6 Melakukan evaluasi terhadap kinerja perusahaan saat ini dan mulai menyusun rencana serta target perusahaan kedepan. Hasil pemetaan Matriks I-E, KSU Tandangsari terletak pada kuadran V, ini menunjukkan bahwa perusahaan saat ini berada dalam posisi Hold and Maintain menjaga dan mempertahankan dengan menerapkan strategi Market Penetration penetrasi pasar dan Produk Development pengembangan produk. Hasil analisis dari QSPM Quantitative Strategic Planning Matrix ini menunjukkan bahwa prioritas strategi yang ingin dijalankan oleh KSU Tandangsari adalah 1 Meningkatkan kemitraan dan menjalin kerjasama yang baik dengan pemasok pakan rumput dan dinas peternakan penyuluh, 2 Meningkatkan kemampuan karyawan dengan sistem informasi manajemen dan dibidang produksi melalui pelatihan, pembinaan dan pendidikan, 3 Melakukan evaluasi terhadap kinerja perusahaan saat ini dan mulai menyusun rencana serta target perusahaan kedepan, 4 Menambah populasi sapi perah untuk meningkatkan produksi susu, 5 Bergabung dengan asosiasi atau intansi terkait, 6 Membina hubungan yang baik dengan petani dan konsumen. Saran 1. KSU Tandangsari harus menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang jelas dan konkrit berdasarkan kebutuhan dan kepentingan anggota untuk memperkuat dan menciptakan keteraturan organisasi dalam mengembangkan usaha menghadapi persaingan usaha yang semakin kompleks. 2. KSU Tandangsari harus meningkatkan pelayanan kepada anggota peternak melalui perhatian akan pemenuhan kebutuhan ternak dan menambah kapasitas