bagian dalam batang pohon contoh. Selanjutnya, keragaan permukaan masing- masing lempengan kayu didokumentasikan menggunakan kamera digital. Foto
permukaan lempengan kayu dianalisis luas bagian berwarna yang gelap dan luas bagian yang berwarna cerah. Analisis dilakukan menggunakan perangkat lunak
ImageJ. Hasil analisis juga dibandingkan dengan tomogram batang pohon contoh.
2.3.5 Evaluasi Kuantitas dan Kualitas Gaharu dari Pohon Contoh
Kuantitas gaharu yang dihitung berupa persentase pendugaan volume gaharu dalam batang pohon. Gaharu diperoleh dari pemisahan bagian hitam yang
mengandung gaharu dari bagian putihnya, kemudian ditimbang beratnya. Volume gaharu pada lempengan batang tersebut dihitung berdasarkan berat gaharu yang
diperoleh terhadap volume lempeng batang tersebut. Perhitungan dugaan volume gaharu dalam satu batang pohon didasarkan pada volume gaharu yang terbentuk
dari lempengan batang pohon contoh pada beberapa ketinggian dibandingkan dengan volume pohon total.
Kualitas gaharu dievaluasi berdasarkan SNI 7631 2011. Gaharu dari masing-masing batang pohon contoh dipisahkan dari bagian batang lainnya.
Pengujian didasarkan dengan memperhatikan warna, bobot dan kesan aroma gaharu apabila dibakar. Semakin tua warna gaharu, menandakan kandungan gaharu
semakin
tinggi. Penilaian
terhadap bobot
gaharu dilakukan
dengan memasukkannya ke dalam air, semakin tenggelam gaharu menandakan semakin
besar bobotnya. Selanjutnya penilaian terhadap aroma gaharu dilakukan dengan cara memotong sebagian kecil dari gaharu tersebut dan membakarnya. Potongan
tersebut diletakkan diatas arang yang sudah dipanaskan terlebih dahulu agar aroma gaharu lebih mudah tercium dan memudahkan penetapan aroma gaharu.
2.3.6 Analisis Data
Penelitian ini disusun dalam rancangan acak lengkap RAL. Faktor yang diteliti adalah ketinggian titik pengukuran kecepatan rambat gelombang bunyi pada
batang pohon contoh yang terdiri dari enam taraf yaitu 20 cm, 70 cm, 120 cm, 170 cm, 220 cm, 270 cm. Uji pembandingan berganda uji-t digunakan untuk
mengetahui perbedaan kecepatan rambat gelombang bunyi pada batang pohon contoh yang diinokulasi fungi dengan batang pohon contoh tanpa inokulasi fungi,
kecepatan rambat gelombang bunyi pada batang pohon contoh kondisi basah dan pada lempengan kayu kering udara, serta tomogram batang pohon yang
diinokulasi fungi dan batang pohon tanpa inokulasi fungi.
3 HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Kecepatan Rambat Gelombang Bunyi pada Batang Pohon Contoh
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada batang pohon contoh tanpa inokulasi fungi kecepatan rambat gelombang bunyi tertinggi 875 mdetik
terdeteksi pada ketinggian 20 cm. Dengan perkataan lain, bagian pangkal batang relatif lebih solid dibandingkan bagian batang lainnya tengah dan ujung. Kondisi
tersebut juga terjadi pada batang pohon contoh yang diinokulasi fungi. Kecepatan rambat gelombang bunyi pada batang pohon yang diinokulasi fungi mencapai 882
mdetik, sedangkan pada batang pohon tanpa inokulasi fungi hanya 828 mdetik Tabel 1.
Tabel 1 Kecepatan gelombang bunyi pada batang pohon contoh
1
berdasarkan ketinggian titik pengukuran
1
Pohon dalam kondisi berdiri pohon hidup dpt=di atas permukaan tanah
Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa kecepatan rambat gelombang bunyi pada berbagai ketinggian titik pengukuran, baik pada batang
pohon tanpa inokulasi fungi maupun pada batang pohon yang diinokulasi fungi, tidak berbeda nyata p
≤0.05. Demikian juga kecepatan rambat gelombang bunyi pada batang pohon yang diinokulasi fungi tidak berbeda nyata dengan kecepatan
rambat gelombang bunyi pada batang pohon tanpa inokulasi fungi p ≤0.05. Hal ini
diduga terkait dengan liang inokulasi fungi yang dibuat menyebar seperti spiral pada berbagai ketinggian batang sehingga bagian yang mengalami deteriorasi,
termasuk yang bergaharu, juga menyebar pada berbagai ketinggian batang pohon.
Kecepatan rambat gelombang bunyi yang tidak berbeda nyata pada batang pohon tanpa inokulasi fungi dan batang pohon yang diinokulasi fungi menunjukkan
bahwa pada batang pohon tanpa inokulasi fungi diduga juga terjadi deteriorasi kayu, terutama dibagian tengah dan ujung batang. Hal ini didukung oleh citra
tomogram yang dihasilkan pada berbagai ketinggian batang pohon contoh Gambar 3. Dalam gambar tersebut terlihat bahwa bagian batang yang berwarna terang
mengalami deteriorasi cenderung makin intensif pada ketinggian diatas 20 cm diatas permukaan tanah. Disamping itu, bagian batang yang berwarna terang pada
pohon yang diinokulasi fungi relatif lebih luas dari pada batang pohon tanpa
Ketinggian titik pengukuran cm dpt
Kecepatan rambatan gelombang bunyi mdetik Tanpa inokulasi fungi
Diinokulasi fungi 270
781 881
220 786
809 170
799 877
120 862
915 70
864 877
20 875
934 Rerata
828 882