Analisis Data Prosedur Penelitian .1 Pemilihan Pohon Contoh

3 HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Kecepatan Rambat Gelombang Bunyi pada Batang Pohon Contoh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada batang pohon contoh tanpa inokulasi fungi kecepatan rambat gelombang bunyi tertinggi 875 mdetik terdeteksi pada ketinggian 20 cm. Dengan perkataan lain, bagian pangkal batang relatif lebih solid dibandingkan bagian batang lainnya tengah dan ujung. Kondisi tersebut juga terjadi pada batang pohon contoh yang diinokulasi fungi. Kecepatan rambat gelombang bunyi pada batang pohon yang diinokulasi fungi mencapai 882 mdetik, sedangkan pada batang pohon tanpa inokulasi fungi hanya 828 mdetik Tabel 1. Tabel 1 Kecepatan gelombang bunyi pada batang pohon contoh 1 berdasarkan ketinggian titik pengukuran 1 Pohon dalam kondisi berdiri pohon hidup dpt=di atas permukaan tanah Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa kecepatan rambat gelombang bunyi pada berbagai ketinggian titik pengukuran, baik pada batang pohon tanpa inokulasi fungi maupun pada batang pohon yang diinokulasi fungi, tidak berbeda nyata p ≤0.05. Demikian juga kecepatan rambat gelombang bunyi pada batang pohon yang diinokulasi fungi tidak berbeda nyata dengan kecepatan rambat gelombang bunyi pada batang pohon tanpa inokulasi fungi p ≤0.05. Hal ini diduga terkait dengan liang inokulasi fungi yang dibuat menyebar seperti spiral pada berbagai ketinggian batang sehingga bagian yang mengalami deteriorasi, termasuk yang bergaharu, juga menyebar pada berbagai ketinggian batang pohon. Kecepatan rambat gelombang bunyi yang tidak berbeda nyata pada batang pohon tanpa inokulasi fungi dan batang pohon yang diinokulasi fungi menunjukkan bahwa pada batang pohon tanpa inokulasi fungi diduga juga terjadi deteriorasi kayu, terutama dibagian tengah dan ujung batang. Hal ini didukung oleh citra tomogram yang dihasilkan pada berbagai ketinggian batang pohon contoh Gambar 3. Dalam gambar tersebut terlihat bahwa bagian batang yang berwarna terang mengalami deteriorasi cenderung makin intensif pada ketinggian diatas 20 cm diatas permukaan tanah. Disamping itu, bagian batang yang berwarna terang pada pohon yang diinokulasi fungi relatif lebih luas dari pada batang pohon tanpa Ketinggian titik pengukuran cm dpt Kecepatan rambatan gelombang bunyi mdetik Tanpa inokulasi fungi Diinokulasi fungi 270 781 881 220 786 809 170 799 877 120 862 915 70 864 877 20 875 934 Rerata 828 882 inokulasi fungi. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa kecepatan gelombang bunyi pada batang pohon yang diinokulasi fungi dan tanpa inokulasi fungi tidak berbeda nyata p ≤5. Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan, kuantitas dan kualitas gaharu adalah jenis pohon, jenis dan kemurnian mikroorganisme yang diinokulasikan, jenis inokulan, teknik inokulasi, serta tenggang waktu antara inokulasi dan panen. Semakin lama tenggang waktu antara saat inokulasi dan saat panen, mutu gaharu yang dihasilkan akan semakin tinggi Chen et al. 2011. Faktor lain seperti umur pohon, kondisi lingkungan dan kondisi genetik dari pohon Aquilaria spp. juga berperan penting dalam pembentukan gaharu Ng et al. 1997. a b Gambar 3 Citra tomogram bagian dalam berbagai ketinggian batang pohon contoh tanpa inokulasi fungi a dan pohon yang diinokulasi fungi b Penelitian yang dilakukan Wang et al. 2009 dan Li et al. 2014 pada pohon berdiri menggunakan PiCUS ® Sonic Tomograph pada ketinggian 50 cm, 100 cm dan 150 cm menunjukkan hasil yang sama. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa citra tomogram yang paling luas terdapat pada ketinggian 50 cm dan terus menurun pada titik ketinggian pengukuran yang lebih tinggi. Penelitian Indahsuary et al. 2014 dan Karlinasari et al. 2015 pada pohon A. microcarpa menunjukkan bahwa kecepatan rambat gelombang bunyi pada berbagai ketinggian batang 20 cm, 130 cm dan 200 cm dari permukaan tanah juga tidak berbeda nyata. Dari hasil penelitian Liang et al. 2007 yang mendeteksi deteriorasi batang pohon Prunus serotina diketahui bahwa kecepatan rambat gelombang bunyi pada