5.1.2.6 Pengukuran Tinggi Muka Air Saluran
Tinggi muka air di saluran drainase di lahan gambut Kab. Humbang Hasunduntan berkisar antara 25 - 55 cm.Tinggi muka air tanah pada lahan gambut
yang didrainase dipengaruhi oleh dalam saluran drainase, sedangkan jenis vegetasi tidak terlihat berpengaruh terhadap tinggi muka air tanah Finn . 1983.
Hasil penelitian Andrie et al. 2010 juga menemukan bahwa pembuatan saluran drainase yang berlebihan menyebabkan perubahan sifat-sifat fisika, kimia dan
biologi gambut, dampaknya dalam muka air tanah pada musim kemarau letaknya jauh dari permukaan tanah, sedangkan pada musim hujan berada dekat permukaan
tanah.
5.1.3 Perhitungan Pendugaan Simpanan Karbon Bawah Permukaan
Dengan diperolehnya luas lahan gambut, kedalaman tanah gambut, berat volume Bulk density dan Simpanan karbon C-Organik pada setiap jenis tanah
gambut pada lahan gambut di Kab. Humbang Hasundutan maka dapat dihitung Biomasa bawah permukaan gambut.
Pada Tabel 8 dapat dilihat hasil dari potensi biomasa bawah permukaan pada lahan gambut di Kab. Humbang Hasundutan. Simpanan karbon terbesar
terdapat pada jenis tanah tidak bervegetasi sebesar 0,400 ton. Sedangkan simpanan karbon terkecil terdapat pada jenis tanah bervegetasi sebesar 0,333
ton. Total simpanan karbon bawah permukaan pada luas areal 2,07 ha sebesar 1,118 ton..
Tabel 8. Potensi biomasa bawah permukaan pada lahan gambut di Kab. Humbang
Hasundutan No Tipe
Penutupan Lahan
Bulk density
tonm
3
Luas tanah gambut
ha Ketebalan
gambut m
Kadar karbon C-Organik
Simpanan karbon
ton 1 Bervegetasi 0,286
0,06 2,5
56,81 0,333
2 Tidak bervegetasi
0,282 0,01 2,5 56,78 0,400
3 Bekas galian
0,274 2 2,5 56,58 0,385
Total simpanan karbon dalam luas areal 2,07 ha 1,118
5.1.4 Perhitungan Jumlah Emisi CO
2
Gas rumah kaca GRK yang dikeluarkan diemisikan lahan gambut adalah CO
2
, CH
4
metan, dan N
2
O. Di antara ketiga gas tersebut CO
2
merupakan GRK terpenting karena jumlahnya yang relatif besar, terutama dari lahan gambut
yang sudah berubah fungsi dari hutan menjadi lahan pertanian dan pemukiman. Pada Tabel 9 dapat dilihat hasil dari jumlah emisi CO
2
pada lahan gambut di Kab. Humbang Hasundutan.
Tabel 9. Emisi CO
2
pada lahan gambut di Kab. Humbang Hasundutan
Ea t CO
2
Ebb t CO
2
Ebo t CO
2
Sa Δt Efiensi
Pembakaran Emisi Total
tontahun
25,55 7.122,09 769,18 0 5
25 1,58
Dari hasil yang diperoleh bahwa emisi karena terbakarnya jaringan tanaman di atas permukaan tanah Ea sebesar 25,55 t CO
2
. Emisi karena kebakaran gambut Ebb sebesar 7122,09 t CO
2
. Emisi dari dekomposisi gambut Ebo sebesar 769,18 t CO
2
dimana pendugaan berdasarkan penurunan permukaan gambut subsiden. Dimana Ea, Ebb dan Ebo dikalikan 25 efisiensi
pembakaran. Tidak ada terjadi Sequestrasi Sa atau penambatan karbon oleh tanaman pada lahan gambut di Kab. Humbang Hasundutan sehingga dianggap 0.
Sedangkan perbedaan atau lamanya waktu yang diperhitungkan Δt selama 5
tahun. Sehingga emisi CO
2
dapat dihitung dengan menggunakan rumus diatas, yaitu: E = 25,55 t CO
2
+ 7.122,09 t CO
2
+ 769,18 t CO
2
– 0 5 th
E = 7.916,82 t CO
2
5 th E = 7,9 ton5 thn
Dari perhitungan diatas dapat diinterpretasi bahwa 7,9 ton akan teremisi dari 2,07 ha di Kab. Humbang Hasundutan selama 5 tahun dan emisi per tahun
sebesar 1,58 ton dengan efisiensi pembakaran sebesar 25.