gambut dapat ditentukan dengan salah satu dari beberapa metode yaitu, pengabuan kering lost in ignition, Walkley and Black pengabuan basah, atau C
analyzer . Pada lahan gambut di Kab. Humbang Hasundutan, kandungan C
gambut diperoleh pada tanah bervegetasi, tanah tidak bervegetasi dan tanah
bekas galian. Tabel 6. Hasil penilaian sifat kimia tanah gambut di lokasi penelitian di Kab.
Humbang Hasundutan No
Tipe Penutupan Lahan Walkley
Black Kjeldhal
Bray 1 N
NH
4
OAc pH 7.0
C-org N-Total P
K KTK ppm
me100g 1 Tanah
bervegetasi 56.81 1.20 22.42
0.46 175.22
2 Tanah tidak bervegetasi 56.78
1.15 20.93 0.23 126.85
3 Tanah bekas galian
56.58 0.95
12.85 0.23 145.20
Pada Tabel 6 dapat dilihat kandungan C yang terbesar terdapat pada tanah bervegetasi adalah 56,81 . Sedangkan kandungan C terkecil terdapat
pada tanah bekas galian adalah 56,58 .
5.1.2.3 Kematangan Gambut Contoh
Pengamatan kematangan gambut berguna untuk menaksir kesuburan dan kandungan C gambut. Gambut yang lebih matang biasanya lebih subur, walaupun
banyak faktor lain yang menentukan kesuburan gambut, misalnya campuran liat dan abu. Gambut pada lahan gambut di Kab. Humbang Hasundutan merupakan
gambut hemik, yang mempunyai ciri-ciri yaitu sebagian bahan asalnya masih bisa dikenali, berwarna coklat, dan bila diremas kandungan seratnya yang tertinggal di
telapak tangan antara sepertiga dan dua pertiga jumlah semula. Pada Lampiran 2 dapat dilihat tingkat kematangan gambut yang
terdapat pada lahan gambut di Kab. Humbang Hasundutan yang terdiri atas tiga tipe penutupan lahan dari jumlah plot yang diukur.
5.1.2.4 Ketebalan Gambut
Bentuk contoh tanah gambut dilakukan dengan cara menggunakan bor gambut contoh hampir tidak terganggu. Dengan menggunakan bor gambut
contoh gambut dapat diambil dari permukaan sampai ke dasar substratum gambut tergantung jumlah batang besi penyambung extension rod yang
dipunyai. Bahkan gambut yang berada dalam keadaan terendam airpun dapat diambil contohnya dengan menggunakan bor gambut. Contoh gambut yang
diambil dengan bor gambut dapat digunakan untuk analisis berat volume Db, kadar air volume, dan sifat kimia termasuk kandungan karbon C.
Ketebalan gambut yang diukur rata-rata sebesar 2,5 meter Istomo. 2006. Gambut di lokasi penelitian merupakan gambut topogen yang memiliki akar-akar
pohon yang tersusun sangat rapat lebih rapat bila dibandingkan dengan gambut ombrogen Istomo. 2006.
Pada Lampiran 3 dapat dilihat ketebalan gambut yang terdapat pada lahan gambut di Kab. Humbang Hasundutan yang terdiri atas tiga tipe
penutupan lahan dari jumlah plot yang diukur.
5.1.2.5 Luas Tanah Gambut Contoh
Luas keseluruhan lahan gambut di desa Nagasaribu Kec. Lintongnihuta Kab. Humbang Hasundutan sebesar 97,99 ha. Lokasi lahan gambut tersebut
dipisah oleh jalan besar. Lokasi lahan gambut tersebut dibagi menjadi tiga bagian yaitu tanah bervegetasi, tanah tidak bervegetasi dan tanah bekas digali.
Luas tanah bervegetasi 0,06 ha 600 m
2
, luas tanah tidak bervegetasi sebesar 0,01 ha 100 m
2
dan luas tanah bekas galian sebesar 2 ha 20.000 m
2
. Tidak semua luas lahan dipergunakan untuk melakukan penelitian ini karena
sebagian lahan gambut ini tidak memungkinkan untuk dilakukan analisa vegetasi.
Tabel 7. Luas tanah gambut yang dibagi atas tiga jenis tanah pada lahan gambut
di Kab. Humbang Hasundutan No
Tipe Penutupan Lahan Luas areal ha
1 Bervegetasi 0,06
2 Tidak Bervegetasi
0,01 3 Bekas
galian 2