Luas Tanah Gambut Contoh

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan 1. Biomasa tumbuhan bawah yang terdapat pada lahan gambut di Kab. Humbang Hasundutan berkisar antara 1,43 – 3,71 ton ha -1 . Rata-rata yang diperoleh sebesar 2,24 ton ha -1 , sedangkan estimasi C tumbuhan bawah yang terdapat pada lahan gambut di Kab. Humbang Hasundutan berkisar antara 0,65 – 1,70 ton ha -1 . Rata-rata yang diperoleh sebesar 1,03 ton ha -1 . Simpanan karbon terbesar terdapat pada jenis tanah tidak bervegetasi sebesar 0,400 ton. Sedangkan simpanan karbon terkecil terdapat pada jenis tanah bervegetasi sebesar 0,333 ton. Total simpanan karbon bawah permukaan dalam luas areal 2,07 ha sebesar 1,118 ton. 2. Emisi CO 2 pada lahan gambut di Kab. Humbang Hasundutan dapat diinterpretasi bahwa 7,9 ton akan teremisi dari 2,07 ha selama 5 tahun, dan emisi per tahun sebesar 1,58 ton di Kab. Humbang Hasundutan dengan efisiensi pembakaran sebesar 25.

6.2 Saran

Kegiatan penambangan akar pohon dan pengambilan lahan gambut secara terbatas disarankan hanya dilakukan pada kawasan budidaya produksi. Penambangan diutamakan hanya pada pengambilan akar-akar pohon yang rapat agar kegiatan budidaya tanaman dapat dilakukan. Setelah pengambilan akar pohon dan penambangan gambut pada lapisan terbatas dilakukan perbaikan lahan gambut dengan penambahan unsur-unsur mineral untuk meningkatkan kesuburan tanah sehingga tanah-tanah bekas galian dapat dijadikan tanah pertanian yang lebih produktif terutama untuk tanaman holtikultural. Sehingga perlu adanya penelitian lanjutan untuk mengetahui ambang batas toleransi ekspolitasi lahan gambut di lokasi penelitian. DAFTAR PUSTAKA Adger NE dan Brown K. 1995. Land use and the causes of global warning. John Wiley Sons. New York. P.96 – 111. Aerts R dan Caluwe H. 1999 Nitrogen Deposition Effects on Carbon Dioxide and Methane Emissions Temperate Peatland Soils. Oikos. 84 1: 44-54. Agus F, Yustika RD, Haryati U. 2007. Penetapan berat volume tanah. Hal 25-34 dalam Sifat Fisik Tanah dan Metode Analisisnya. Balai Penelitian Tanah, Bogor. Alphen de Veer. 1953 Plantations of Pinus merkusii as means of reafforestion in Indonesia, Tectona 43 :119-130. Andrie E et al. 2010. The depth of ground water table dynamics and charackeristic of peatland near drainage canal ex, mega rice project in Central- Kalimantan. Makalah Seminar Ilmiah VI Lingkungan Tropis IATPI. Bartlett KB, Harris RC. 1993. Review and assessment of methane emissions from weatlands. Chemosphere. 26: 261-320. BPS Kabupaten Humbang Hasundutan. 2004. Humbang Hasundutan Dalam Angka. Kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Utara. Brown AA dan Davis KP. 1973. Forest Fire Control and Use. USA: Mc Graw Hill Book Company, Inc. Brown, S., and G. Gaston. 1996. Estimates of biomass density for tropical forest. In: Levine, J.S. Ed.. Biomass burning and global change. Vol. 1:133-139. MIT Press. Cambridge. Chandler C. P Cheney, L Trabaud, D Williams. 1983. Fire in Forest Vol I Forest Fire Behaviour and Effects. USA: Jhon Wiley and Sons, Inc. Canada. Chapman SB. 1996. Method in Plant Ecology. 2 n ed. Osford: Blackwell Scientific Publisher. 145 - 120 p . Cristensen TR, Jonasson , Callaghan , Havstrom. 1999. On the potential CO 2 release from tundra soils in a changing climate. Appl. Soil Ecol. 11:127- 134. De Bano LF, .Neary DG dan Ffolliott PF. 1998. Fire’s Effects on Ecosystem. John Wiley and Sons. USA. 303 pp.