Kondisi Biotik Wilayah KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

• Gambut saprik matang adalah gambut yang sudah melapuk lanjut dan bahan asalnya tidak dikenali, berwarna coklat tua sampai hitam, dan bila diremas kandungan seratnya yang tertinggal di telapak tangan sepertiga jumlah semula. • Gambut hemik setengah matang adalah gambut setengah matang, sebagian bahan asalnya masih bisa dikenali, berwarna coklat, dan bila diremas kandungan seratnya yang tertinggal di telapak tangan antara sepertiga dan dua pertiga jumlah semula. • Gambut fibrik mentah adalah gambut yang belum melapuk, bahan asalnya masih bisa dikenali, berwarna coklat, dan bila diremas kandungan seratnya yang tertinggal di telapak tangan dua pertiga jumlah semula.

4.7.4 Penentuan Ketebalan Gambut • Pengambilan Contoh Gambut

Bentuk contoh tanah gambut dilakukan dengan cara menggunakan bor gambut contoh hampir tidak terganggu. Dengan menggunakan bor gambut contoh gambut dapat diambil dari permukaan sampai ke dasar substratum gambut tergantung jumlah batang besi penyambung extension rod yang dipunyai. Bahkan gambut yang berada dalam keadaan terendam airpun dapat diambil contohnya dengan menggunakan bor gambut. Contoh gambut yang diambil dengan bor gambut dapat digunakan untuk analisis berat volume Db, kadar air volume, dan sifat kimia termasuk kandungan karbon C. • Pengambilan contoh gambut menggunakan bor gambut Bor gambut terdiri dari tangkai, tiang sambungan extension rod dan sampler . Sampler terdiri atas sayap penutup dan setengah tabung silinder yang mempunyai satu sisi yang tajam untuk memotong gambut. Bagian-bagian dari bor ini dapat dihubungkan dengan mudah satu sama lainnya dengan menggunakan dua buah kunci pas nomor 23. Bila bor diputar 180 o searah jarum jam maka sayap akan tetap pada posisinya sehingga menutup tabung silinder yang berisi contoh tanah gambut. Kedalaman contoh yang dapat diambil dengan bor ini adalah 50 cm. Diameter tabung bor adalah 60 mm dan diameter contoh 52 mm, sehingga volume contoh yang diambil adalah 500 cm 3 . Tangkai bor panjangnya 60 cm dan dibalut dengan karet sintetis insulasi arus listrik. 4.8 Analisis Data 4.8.1 Perhitungan Pendugaan Simpanan Karbon Atas Permukaan Karbon di atas permukaan tanah, meliputi: biomassa tumbuhan bawah, nekromsa, dan serasah.Tumbuhan bawah yang diambil sebagai contoh adalah semua tumbuhan hidup termasuk herba dan rumput-rumputan. Total berat kering tumbuhan bawah per kuadran dengan rumus sebagai berikut Hairiah K dan Rahayu S. 2007: Dimana : BK = berat kering dan BB = berat basah Konsentrasi C dalam bahan organik biasanya sekitar 46, oleh karena itu estimasi jumlah C tersimpan per komponen dapat dihitung dengan mengalikan total berat masanya dengan konsentrasi C, sebagai berikut Hairiah dan Rahayu, 2007 : Estimasi C = Total BK x 0.46 Dimana : Total BK = Biomasa Total ton ha -1

4.8.2 Perhitungan Pendugaan Simpanan Karbon Bawah Permukaan

Parameter yang digunakan dalam perhitungan pendugaan simpanan karbon bawah permukaan adalah luas lahan gambut, kedalaman tanah gambut, bobot isi Db dan simpanan karbon C-Organik pada setiap jenis tanah gambut. Dengan diketahui parameter-parameter tersebut, maka simpanan karbon bawah permukaan dapat dihitung. Persamaan yang digunakan Murdiyarso et al. 2004 adalah : KC = B x A x D x C Dimana : KC = Simpanan karbon dalam ton B = Bobot isi Db tanah gambut dalam gcc atau tonm 3 A = Luas tanah gambut dalam m 2 D = Ketebalan gambut dalam m C = Kadar karbon C-Organik dalam persen

4.8.3 Perhitungan Jumlah Emisi CO

2 Jumlah emisi dari tanah gambut untuk selang waktu tertentu dapat dihitung berdasarkan perubahan karbon tersimpan pada tanah gambut. Simpanan karbon terbesar pada lahan gambut adalah pada gambut itu sendiri dan yang kedua adalah pada jaringan tanaman dan pada seresah. Masing- masing simpanan karbon tersebut dapat bertambah atau berkurang tergantung pada faktor alam dan campur tangan manusia. Dengan demikian jumlah emisi CO 2 pada selang waktu tertentu dapat diperkirakan dengan rumus Agus et al. 2007 sebagai berikut: Dimana : Ea = Emisi karena terbakarnya jaringan tanaman di atas permukaan tanah. Ea = C tanaman yang terbakar x 3,67 Angka 3,67 adalah faktor konversi dari C menjadi CO 2 . Ebb = Emisi karena kebakaran gambut. Ebb = volume gambut yang terbakar m 3 x Cd t C m -3 x 3,67 CO 2 C. Ebo = Emisi dari dekomposisi gambut. Pendugaan berdasarkan penurunan permukaan gambut subsiden Sa = Sequestrasi atau penambatan karbon oleh tanaman = rata-rata waktu simpanan pertambahan kandungan karbon pada jaringan tanaman tha x 3,67. Δt = Perbedaan atau lamanya waktu yang diperhitungkan.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil

5.1.1 Biomasa Atas Permukaan

Pada areal penelitian ditemukan beberapa vegetasi yang tumbuh di atas lahan gambut berupa semak belukar dengan tinggi rata-rata satu meter tumbuh jarang dan tersebar bercampur dengan tumbuhan herba, paku-pakuan dan rumput. Hasil identifikasi jenis tumbuhan yang terdapat di lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Daftar jenis tumbuhan yang terdapat di lahan gambut Kab. Humbang Hasundutan No Jenis Suku Kategori 1 Vaccinium varingifolium Ericaceae Semak 2 Neprolepis biserrata Polypodiaceae Paku-pakuan 3 Melastoma malabathricum . Melastomataceae Herba 4 Daphniphyllum glaucescens Daphniphyllaceae Semak 5 Ficus deltoidea Moraceae Herba 6 Lepinoria mucronata Cyperaceae Rumput 7 Leptospermum flavescens Myrtaceae Semak 8 Cycas rumphii Cycadaceae Pakis Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa ada delapan jenis tumbuhan yang tumbuh dominan pada lahan gambut di Kab. Humbang Hasundutan yang dibagi menjadi empat kelompok yaitu semak tumbuhan kecil berkayu, herba, rumput dan paku-pakuan. Jenis semak yang paling banyak dijumpai adalah Vaccinium varingifolium , Daphniphyllum glaucescens, dan Leptospermum flavescens . Dimana ketiga jenis tersebut mempunyai perakaran besar dan rapat dan selama ini yang digali oleh masyarakat di Lintongnihuta untuk dibuat arang. Gambaran umum penutupan vegetasi di lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 5. Sedangkan foto beberapa jenis tumbuhan yang umum dijumpai di lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 6.