pramembaca sangat berperan dalam menumbuhkan minat baca yang akhirnya dapat menciptakan budaya membaca pada anak-anak
kita.
C. Buku Sumber
Buku sumber adalah buku yang dijadikan rujukan atau referensi oleh guru maupun siswa pusbuk, 2005:4 Penyusunan buku ini juga
tidak didasarkan pada kurikulum ataupun keperluan belajar, namun lebih pada pengungkapan dan pendokumentasian ilmu pengetahuan
atau hasil penemuan terbaru. Yang termasuk kategori buku jenis ini adalah ensiklopedi, atlas, kamus, dan sebagainya.
Sesuai dengan namanya, buku rujukan ini rentang waktu penggunaannya tidak terbatas. Usia penggunanya pun tidak dibatasi.
Namun sekarang telah terbit buku-buku referensi yang dikhususkan untuk anak-anak sehingga bahasa dan cakupan materinya pun
disesuaikan.
D. Buku Pegangan Guru
Buku adalah hasil pemikiran seseorang yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Demikian pula buku pelajaran, merupakan buah
pemikiran dari penyusun yang diperuntukkan dalam proses pembelajaran. Buku yang merupakan tempat penuangan pemikiran
itu tentunya tidaklah sama persis seperti apa yang tersimpan dalam pikiran penulisnya. Hasil penuangan mungkin belum cukup mampu
menampung segala kehendak yang diharapkan penulis. Karena sifat buku yang memiliki keterbatasan.
Guru sebagai mediator buku pelajaran adalah sosok pendidik yang mempunyai berbagai kekurangan dan kelebihan. Dengan kata
lain apa yang diinginkan oleh pengarang yang tertuang dalam buku pelajaran belum tentu dapat diserap atau dipahami sepenuhnya oleh
guru. Dalam hal ini apakah penyusunpengarang tidak menyadari
Telaah Buku Teks 10
kemunginan adanya penyimpangan dalam penggunakan buku hasil karyanya? Tentu hal ini sudah menjadi perhitungan penulis manakala
buku pelajaran tersebut dikerjakan. Lalu apa bentuk pertanggungjawaban penulis agar para pengguna terutama guru
tidak keliru atau menyimpang dalam menggunakan bukunya? Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pengarang.
Pertama, mengadakan bedah buku karyanya. Pengarang sebagai nara sumber lalu mengumpulkan para guru untuk diajak
menyatukan pemahaman terhadap sebuah buku yang ditulis nara sumber agar nanti tidak terjadi penyimpangan. Hal ini telah banyak
dilakukan oleh penulis baik atas prakarsa penulis, penerbit, maupun atas prakarsa para guru melalui berbagai lembaga profesi. Meskipun
dapat bertemu dan berdialog langsung dengan penulis kegiatan semacam ini kurang dapat berpengaruh besar, karena selain
keterbatasan waktu dan personal yang dapat ikut juga hasil dialog secara lisan tidak tahan lama.
Kedua, penulis menyusun buku pedoman penggunaan buku pelajaran yang disertakan kepada setiap pengguna buku. Hal inilah
yang lazim dan efektif dilakukan oleh para penulis. Kehadiran buku ini dikhususkan bagi para guru agar dalam menggunakan buku
pelajaran dapat lebih maksimal, atau dapat mengembangkan buku pelajaran yang digunakan sesuai karakteristik psikologis, sosial, dan
budaya siswa. Sehingga buku pegangan dapat diartikan buku yang bertujuan memberi pedoman kepada guru dalam mengelola proses
belajar mengajar pusbuk, 2005:4. Buku pegangan disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku, buku pelajaran itu sendiri, dan
keperluan pembelajaran. Ciri yang membedakan buku pegangan guru dengan buku pelajaran adalah bahwa buku pegangan guru
dikembangkan berdasarkan buku pelajaran. Buku pegangan guru berisi cara menyampaikan materi
tertentu, sehingga di sana dikemukakan alternatif teknikmetode
Telaah Buku Teks 11
pembelajarannya. Selain itu, juga diberikan bentuk-bentuk permainan yang tidak ditulis dalam buku pelajaran. Terhadap soal latihan yang
ditulis dalam buku pelajaran, buku pegangan memberikan kunci jawaban dan cara penyelesaiannya.
E. Buku TeksBuku Pelajaran