Bahan ajar adalah segala bahan atau materi pembelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan oleh guru dan
peserta didik dalam proses pembelajaran Pannen, 2005:6. Bahan ajar merupakan sesuatu yang harus dipecahkan bersama antara
guru dengan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Melalui bahan ajar inilah guru dan siswa bergulat dalam sebuah proses
pembelajaran. Oleh karena itu, bahan ajar bukan hanya sesuatu yang berbentuk tulisan, namun juga bisa berupa benda asli, benda
buatan, aktivitas, buku, brosur dan sebagainya. Cakupan bahan ajar sangat luas, sehingga kita perlu
mencermati dan memilih, bahan ajar mana yang sesuai dengan sebuah standar kompetensi atau kompetensi dasar yang akan kita
ajarkan. Agar lebih jelas mari kita perhatikan penjelasan lebih lanjut di bawah ini.
C. Jenis Bahan Ajar
Pada uraian sebelumnya dijelaskan bahwa bahan ajar itu tidak hanya satu macam saja. Setiap mata pelajaran mempunyai
karakteristik tertentu yang tidak dimiliki oleh mata pelajaran yang lainnya. Meskipun demikian tentunya ada jenis bahan ajar yang
dapat digunakan oleh semua mata pelajaran. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas di bawah ini akan diklasifikasikan
berbagai jenis bahan ajar. 1.
Objek langsung sebagai bahan ajar. Objek langsung atau benda langsung merupakan bahan ajar
yang paling baik digunakan dalam proses pembelajaran, karena sifatnya yang asli. Objek langsung tidak direkayasa. Misalnya
pelajaran hukum bahan ajarnya adalah menyaksikan secara langsung jalannya sebuah persidangan di pengadilan akan
lebih mudah diingat dari sekedar menghafal proses persidangan dari sumber tertulis. Bidang biologi, olah raga,
Telaah Buku Teks 5
bahasa dan sebagainya juga dapat menggunakan objek langsung.
2. Modeltiruan sebagai bahan ajar
Tidak semua objek langsung dapat dihadirkan ke dalam kelas. Tidak semua guru dapat membawa peserta didiknya kepada
sebuah objek langsung sebagai bahan ajarnya. Oleh karena itu, rekayasa adalah jalan tengah terbaik untuk menjembatani
kesenjangan tersebut. Bidang-bidang tertentu menggunakan model atau tiruan sebagai bahan ajar, misalnya; bahasa
menggunakan rekaman kaset atau CD karena tidak dapat menghadirkan percakapan langsung dari sumbernya.
3. Kliping sebagai bahan ajar.
Kliping merupakan kumpulan tulisan sejenis yang dikumpulkan dan disusun untuk kepentingan pengarsipan pada bidang
tertentu. Kliping ditulis oleh orang lain dengan membahas hal yang sama dari sudut pandang yang berbeda. Kliping juga
dapat digunakan sebagai bahan ajar, tentu saja dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
4. Rigkasan materi sebagai bahan ajar
Manakala materi tersebut terlalu luas kita dapat mereduksinya dengan cara meringkas. Ringkasan ini tentunya lebih menarik
karena hanya berisi pokok-pokoknya saja. Selain itu bahasanya juga sederhana sehingga akan mudah dipahami. Namun
ringkasan akan banyak kekurangan karena minimnya penjelasan yang dapat menjadikan salah tafsir terhadap suatu
materi. 5.
Buku sebagai bahan ajar Buku merupakan bahan ajar yang lazim digunakan untuk
semua bidang . Hampir semua
disiplin ilmu mendokumentasikan ilmunya ke dalam sebuah buku. Buku
merupakan jawaban atas segala kekurangan bahan-bahan ajar
Telaah Buku Teks 6
sebelumnya. Karena buku disusun dengan kaidah tertentu baik dari segi isi, penyampaian materi, bahasa, dan penampilan.
Selain tersebut di depan, masih banyak lagi jenis bahan ajar yang belum diuraikan di sini. Mahasiswa dapat merefleksi
kembali uraian ini agar dapat menemukan bahan ajar yang tepat untuk mata pelajaran bahasa Jawa.
BAB II JENIS BUKU