Pengeluaran Pedagang Bakso Kaki Lima di Kota Bogor Penerimaan Pedagang Bakso Kaki Lima di Kota Bogor

sangat dekat, 36,67 persen responden mengatakan dekat dan 13,33 responden menyatakan tidak dekatjauh untuk jarak pembelian LPG 3 kg dengan tempat berjualan. Baik untuk jarak pembelian minyak tanah dan gasLPG 3 kg, para pedagang bakso menyatakan sangat dekat jaraknya dengan tempat mereka berjualan. Terutama untuk wilayah Kecamatan Bogor Tengah di sekitar Jl. Dewi Sartika, para pedagang mengaku mereka membeli minyak tanah maupun LPG 3 kg dari pedagang keliling, sehingga mereka tidak sulit mencarinya. Dan untuk pedagang bakso yang tidak tetapberkeliling, mereka membeli di warung sekitar mereka berjualan.

5.3.3 Pengeluaran Pedagang Bakso Kaki Lima di Kota Bogor

Untuk pengeluaran bahan bakar pedagang bakso kaki lima di Kota Bogor, dari lapangan diperoleh bahwa rata-rata mereka menggunakan minyak tanah dua liter setiap harinya. Dimana sebelum konversi, harga minyak tanah hanya Rp 2.500,00 per liter sehingga biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 5000,00 per hari. Akan tetapi setelah adanya konversi, pengeluaran mereka untuk minyak tanah menjadi Rp 15.000,00 per hari meningkat tiga kali lipat karena harga minyak tanah menjadi Rp 7.500,00 per liternya. Tabel 5.17. menjelaskan pengeluaran bahan bakar pedagang bakso kaki lima di Kota Bogor sesudah program konversi. Dari tabel dapat diketahui bahwa 60,00 persen responden menyatakan sangat setuju, 30,00 persen responden mengatakan setuju dan 10,00 persen responden mengatakan tidak setuju bahwa setelah program konversi pengeluaran untuk bahan bakar makin kecil. Tabel 5.17. Pengeluaran Responden Pedagang Bakso Kaki Lima Pernyataan Jawaban Sangat setuju Setuju Tidak setuju Setelah program konversi pengeluaran bahan bakar makin kecil 60,00 30,00 10,00 Sumber: Data Primer, diolah Besarnya biaya yang dikeluarkan oleh pedagang bakso untuk membeli bahan bakar setipa harinya, sebesar 60,00 persen responden mengatakan sangat setuju dan 30,00 persen responden mengatakan setuju bahwa setelah program konversi pengeluaran pedagang bakso kaki lima di Kota Bogor makin kecil. Sehingga upaya pemerintah dengan mengkonversi minyak tanah ke LPG dirasa tepat, hal ini dikarenakan satu tabung LPG 3 kg seharga Rp 14.500,00 lebih murah dari minyak tanah setelah adanya konversi dan penggunaan satu tabung LPG 3 kg ini dapat digunakan untuk 2-3 hari.

5.3.4 Penerimaan Pedagang Bakso Kaki Lima di Kota Bogor

Untuk besarnya penerimaan usaha yang diterima oleh pedagang bakso kaki lima di Kota Bogor setelah adanya program konversi dirasa makin besar. Hal ini ditunjukan di lapangan, bahwa sebelum adanya konversi mereka memperoleh omset rata-rata sebesar Rp 226.500,00 setiap harinya dan setelah adanya konversi menjadi Rp 434.166,00 setiap harinya. Tabel 5.18. Penerimaan Responden Pedagang Bakso Kaki Lima Pernyataan Jawaban Sangat setuju Setuju Tidak setuju Setelah program konversi penerimaan usaha makin besar 20,00 76,67 3,33 Sumber: Data Primer, diolah. Tabel 5.18. menjelaskan penerimaan pedagang bakso kaki lima di Kota Bogor setelah adanya program konversi. Dari tabel dapat diketahui bahwa sebesar 20,00 persen responden mengatakan sangat setuju, 76,67 persen responden mengatakan setuju dan 3,33 persen responden mengatakan tidak setuju bahwa setelah program konversi, penerimaan usaha pedagang bakso kaki lima di Kota Bogor makin besar. Penerimaan pedagang bakso kaki lima setelah program konversi yaitu 20,00 persen responden mengatakan sangat setuju dan 76,67 persen responden mengatakan setuju bahwa setelah program konversi penerimaan usaha pedagang bakso kaki lima di Kota Bogor makin besar. Hal ini dikarenakan tentunya harga bahan bakar LPG 3 kg lebih murah dibandingan harga minyak tanah dan mereka ikut menaikkan harga setiap mangkok bakso mereka seiring dengan adanya program konversi ini. Selain itu, para pedagang bakso merasa cukup untuk omset pendapatan yang diterima dari berjualan bakso dalam mencukupi biaya rumah tangganya sehari-hari dikarenakan mereka beranggapan dari penghasilannya tersebut, yang penting kebutuhan akan makan sehari-hari saja dapat terpenuhi.

5.3.5 Persepsi Pedagang Bakso Kaki Lima Mengenai Program Konversi

Dokumen yang terkait

Dampak Konversi Minyak Tanah Ke Elpiji 3 Kg Terhadap Pendapatan Usaha Pedagang Bakso Di Kecamatan Medan Kota

1 43 61

Efektivitas Sosialisasi Program Konversi Minyak Tanah ke LPG (Studi Korelasional Terhadap Efektivitas Sosialisasi Program Konversi Minyak Tanah ke LPG kepada Ibu-ibu Rumah Tangga dalam Rangka Mengubah Keputusan Penggunaan Bahan Bakar di Kecamatan Delitua)

0 41 153

ANALISIS PENGARUH PROGRAM KONVERSI MINYAK TANAH KE LPG TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA MIKRO (Studi Kasus Pada Usaha Mikro Penerima Program Di Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran)

1 5 16

Analisis Persepsi, Sikap, dan Strategi Koping Keluarga Miskin terkait Program Konversi Minyak Tanah ke LPG di Kota Bogor

0 3 212

Persepsi,Sikap,dan Strategi Koping Keluarga Miskin Terkait Program KOnversi Minyak Tanah ke LPG di Kota Bogor "Reviewer"

0 3 1

Analisis Dampak Fluktuasi Harga Minyak Dunia Terhadap Variabel Makroekonomi Dan Kebijakan Subsidi Di Indonesia (Periode 1980-2010)

0 2 209

DAMPAK KONVERSI MINYAK TANAH KE GAS ELPIJI TERHADAP PARA PENGRAJIN KOMPOR MINYAK TANAH DAMPAK KONVERSI MINYAK TANAH KE GAS ELPIJI TERHADAP PARA PENGRAJIN KOMPOR MINYAK TANAH (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Para Pengrajin Kompor Minyak Tanah Di Dus

0 4 15

Dampak Konversi Minyak Tanah ke Gas Elpiji Terhadap Pengrajin Kompor DAMPAK KONVERSI MINYAK TANAH KE GAS ELPIJI TERHADAP PARA PENGRAJIN KOMPOR MINYAK TANAH (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Para Pengrajin Kompor Minyak Tanah Di Dusun Sekarsuli-Berbah

0 3 90

Presentasi Pendataan 28122009

1 6 25

PERSEPSI, SIKAP, DAN STRATEGI KOPING KELUARGA MISKIN TERKAIT PROGRAM KONVERSI MINYAK TANAH KE LPG DI KOTA BOGOR

0 0 11