Asas-asas Efisiensi Teori Efisiensi

Qy Q Total K Qx Total L Gambar 2.2. Diagram Kotak Edgeworth untuk Efisiensi dalam Produksi Perimbangan di antara keluaran diperlukan berdasarkan pergerakan di sepanjang batas kemungkinan produksi yang mencerminkan sifat efisien secara teknis dari semua alokasi di batas kemungkinan produksi itu. Efisiensi teknis adalah prasyarat yang jelas untuk efisiensi Pareto secara keseluruhan. Peningkatan keluaran ini dapat diberikan kepada seseorang membuatnya berada dalam posisi yang lebih baik dan tidak seorang pun menjadi lebih buruk. Jadi, inefisiensi dalam produksi juga inefisiensi pareto. Tetapi, seperti yang akan kita lihat dalam bagian berikutnya, efisiensi teknis tidak menjamin efisiensi pareto. Sebuah perekonomian dapat efisiensi dalam memproduksi barang yang salah.

2.6.2 Asas-asas Efisiensi

Penataan terhadap tatausaha dan pelaksanaan bidang kerja harus selalu berkiblat pada efisiensi. Efisiensi ini sendiri perlu sekali dijadikan satu-satunya dasar pemikiran, ukuran baku, dan tujuan pokok bagi semua pelaksanaan kerja ketatausahaan. Efisiensi adalah suatu asas dasar tentang perbandingan terbaik Y 1 Y 2 P 4 Y 3 P 3 X 3 X 4 P 2 Y 4 P 1 X 1 A X 2 antara suatu usaha dengan hasilnya. Perbandingan ini dapat dilihat dari 2 segi yaitu : 24 1. Segi Usaha: suatu kegiatan dapat dikatakan efisien jika sesuatu hasil tertentu tercapai dengan usaha yang sekecil-kecilnya. Pengertian usaha dapat dikembalikan pada 5 unsur yang dapat juga disebut sumber- sumber kerja, yakni: a. Pikiran untuk mencapai cara yang termudah b. Tenaga untuk mencapai cara yang teringan c. Waktu untuk mencapai cara yang tercepat d. Ruang untuk mencapai cara yang terdekat e. Benda, termasuk uang untuk mencapai cara yang termurah. Gambar 2.3. Efisiensi dari Segi Usaha 24 The Liang Gie, PhD. 1995. Administrasi Perkantoran Modern Edisi Keempat dengan tambahan. Liberty Yogyakarta. Bab 10 Efisiensi Perkantoran, hlm. 171-172. A B c Hasil tertentu Usaha terkecil Usaha lebih kecil Usaha biasa Dari Gambar 2.3. diatas, dapat dilihat bahwa usaha huruf C adalah efisien karena memberikan perbandingan yang terbaik dilihat dari sudut usaha, yaitu paling sedikit mengeluarkan lima sumber kerja untuk mencapai hasil tertentu yang diharapkan. 2. Segi Hasil: suatu kegiatan dapat disebut efisien jika dengan sesuatu usaha tertentu memberikan hasil yang sebanyak-banyaknya, baik yang mengenai mutunya ataupun jumlah satuan hasil itu. Gambar 2.4. Efisiensi dari Segi Hasil Dari Gambar 2.4. diatas, dapat dilihat bahwa hasil huruf C adalah yang efisien karena menunjukkan perbandingan yang terbaik ditinjau dari sudut hasil, yaitu memberikan hasil yang paling besar mengenai jumlah atau mutunya. Efisiensi pada usaha mikro dalam hal ini pedagang bakso kaki lima, erat kaitannya dengan penggunaan input produksi seperti bahan bakar untuk menghasilkan suatu output tertentu yaitu bakso. Efisiensi disini lebih kepada efisiensi teknis, dimana dampak adanya konversi minyak tanah ke LPG, yaitu C B A Usaha tertentu Hasil biasa Hasil lebih besar Hasil terbesar input bahan bakar minyak tanah dialokasikan kepada input bahan bakar LPG. Selain itu, efisiensi disini juga meliputi efisiensi dari segi usaha yang berupa pengematan terhadap benda termasuk uang untuk mencapai cara yang termurah, tenaga untuk mencapai cara yang teringan, waktu untuk mencapai cara yang tercepat dan pikiran untuk mencapai cara yang termudah. Hal ini tentunya akan berdampak pada produksi pedagang bakso kaki lima, juga akan berdampak tehadap pengeluarannya untuk membeli bahan bakar tersebut serta penerimaan pedagang bakso kaki lima.

2.7. Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian terdahulu terdapat beberapa penelitian yang dapat dikategorikan berdasarkan metode yang digunakan, serta berdasarkan penelitian yang sejenis. Penelitian terdahulu tersebut adalah penelitian mengenai perubahan penggunaan energi dari minyak tanah ke gas, kenaikkan dan subsidi BBM serta pola efisiensi industri kecil. Sedangkan perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, bahwa pada penelitian yang berjudul dampak konversi minyak tanah ke LPG terhadap struktur subsidi APBN 2007-2010 dan efisiensi usaha mikro studi kasus Kota Bogor dengan menggunakan analisis deskriptif, belum pernah dilakukan. Penelitian ini akan menjelaskan adanya konversi minyak tanah ke LPG dampaknya terhadap struktur subsidi dalam APBN dan dampaknya terhadap efisiensi usaha mikro dimana studi kasus yang diambil adalah pedagang bakso kaki lima di Kota Bogor.

Dokumen yang terkait

Dampak Konversi Minyak Tanah Ke Elpiji 3 Kg Terhadap Pendapatan Usaha Pedagang Bakso Di Kecamatan Medan Kota

1 43 61

Efektivitas Sosialisasi Program Konversi Minyak Tanah ke LPG (Studi Korelasional Terhadap Efektivitas Sosialisasi Program Konversi Minyak Tanah ke LPG kepada Ibu-ibu Rumah Tangga dalam Rangka Mengubah Keputusan Penggunaan Bahan Bakar di Kecamatan Delitua)

0 41 153

ANALISIS PENGARUH PROGRAM KONVERSI MINYAK TANAH KE LPG TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA MIKRO (Studi Kasus Pada Usaha Mikro Penerima Program Di Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran)

1 5 16

Analisis Persepsi, Sikap, dan Strategi Koping Keluarga Miskin terkait Program Konversi Minyak Tanah ke LPG di Kota Bogor

0 3 212

Persepsi,Sikap,dan Strategi Koping Keluarga Miskin Terkait Program KOnversi Minyak Tanah ke LPG di Kota Bogor "Reviewer"

0 3 1

Analisis Dampak Fluktuasi Harga Minyak Dunia Terhadap Variabel Makroekonomi Dan Kebijakan Subsidi Di Indonesia (Periode 1980-2010)

0 2 209

DAMPAK KONVERSI MINYAK TANAH KE GAS ELPIJI TERHADAP PARA PENGRAJIN KOMPOR MINYAK TANAH DAMPAK KONVERSI MINYAK TANAH KE GAS ELPIJI TERHADAP PARA PENGRAJIN KOMPOR MINYAK TANAH (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Para Pengrajin Kompor Minyak Tanah Di Dus

0 4 15

Dampak Konversi Minyak Tanah ke Gas Elpiji Terhadap Pengrajin Kompor DAMPAK KONVERSI MINYAK TANAH KE GAS ELPIJI TERHADAP PARA PENGRAJIN KOMPOR MINYAK TANAH (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Para Pengrajin Kompor Minyak Tanah Di Dusun Sekarsuli-Berbah

0 3 90

Presentasi Pendataan 28122009

1 6 25

PERSEPSI, SIKAP, DAN STRATEGI KOPING KELUARGA MISKIN TERKAIT PROGRAM KONVERSI MINYAK TANAH KE LPG DI KOTA BOGOR

0 0 11