Perkembangan Pedagang Kaki Lima PKL Kota Bogor

sebanyak 51.798 orang, meningkat menjadi 54.388 orang pada tahun 2008 dan 57.107 orang pada tahun 2009. Hal ini juga diikuti dengan meningkatnya jumlah usaha mikro, kecil dan menengah UKM di Kota Bogor, dimana usaha mikro lebih mendominasi daripada usaha kecil dan menengah. Usaha mikro pada tahun 2007 sebesar 75 persen atau berjumlah 23.873, kemudian meningkat menjadi 80 persen pada tahun 2008 dan 2009 yaitu berjumlah 25.718 dan 25.804 dibandingkan usaha kecil dan usaha menengah. Ini jelas memberi gambaran bahwa UKM di Kota Bogor sangat penting, dan kebijakan yang menyentuh kepadanya harus sistematis dan jelas.

4.2.2 Perkembangan Pedagang Kaki Lima PKL Kota Bogor

Usaha mikro pada penelitian ini, dibatasi dengan pedagang mikro yaitu pedagang kaki lima di Kota Bogor. Pedagang kaki lima di Kota Bogor dari tahun ke tahun semakin bertambah dan kerap menimbulkan masalah, namun pedagang kaki lima ini merupakan salah satu sumber pendapatan bagi masyarakat. Menurut informasi dari Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor, pada tahun 2010 jumlah PKL di Kota Bogor berdasarkan hasil pemetaan sudah mencapai 9710 PKL, dimana terdapat PKL dalam jumlah terbesar yang berlokasi di Jl. Dewi Sartika depan Sartika Plaza yaitu berjumlah 749 PKL dan yang terbesar kedua yang berlokasi di Jl. MA. Salmun berjumlah 731 PKL berdasarkan Tabel 4.3. Tabel 4.3. Jumlah PKL Kota Bogor Hasil Pemetaan 2010 No. Lokasi Jumlah 1. Jl. Veteran depan perkantoran 28 2. Jl. Veteran Kebawah dari pertigaan veteran ke arah jembatan 8 3. Jembatan merah sebelah kiri dan kanan 100 4. Jl. Kapten Muslihat 368 5. Jl. Merdeka depan Presiden Teater-Jembatan Merah 296 6. Jl. Sancang 24 7. Jl. MA. Salmun 731 8. Jl. Nyi Raja Permas 196 9. Jl. Sawojajar 44 10. Jl. Pengadilan 88 11. Jl. Jendral Sudirman 40 12. Jl. Jambu Dua Jl. Pajajaran ujung Utara 548 13. Jl. Jambu Dua pasar 556 14. Jl. Surya Kencana 672 15. Jl. Mayor Oking 68 16. Depan Kesehatan 76 17. Jl. Otista 40 18. Jl. Pajajaran Sekitar Terminal, Cidangiang, Hero 284 19. Terminal Bubulak 240 20. Jl. Batutulis Sekitar Istana Presiden 172 21. Jl. Semeru 88 22. Jl. Baru Kemang 236 23. Jl. Ir. H. Juanda 60 24. Villa Bogor Indah 40 25. Jl. Siliwangi 124 26. Jl. Raya Bogor simpang Jl. Baru-Ciluar 280 27. Sindang Barang 124 28. Taman Kencana 24 29. Sekitar kampus Unpak 252 30. Jl. Raya Ciawi arah Sukabumi 180 31. Jl. Dewi Sartika dari depan BRI 332 32. Gg. Selot 96 33. Jl. Sukasai I 128

34. Jl. Dewi Sartika depan Sartika Plaza

749 35. Depan Bogor Permai dan Apotik Sudirman 212 36. Lampu Merah Pangrango-Lodaya 44 37. Jl. Bangbarung 200 38. Jl. Gedong Sawah 24 39. Jl. Polisi 30 40. Jl. Pedati 176 41. Putaran Air Mancur 50 42. Jl. Mawar 48 43. KH. Abdullah Bin Nuh 204 44. Depan Makam Pahlawan 50 45. Jl. Malabar 116 46. Jl. Paledang 47. Jl. Lawang Saketeng 588 48. Cumpok 204 49. Empang 304 50. Bale Kembang 48 51. Jl. Bina Marga 120 Total Jumlah 9710 Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor, 2010. Permasalahan PKL memang menjadi masalah dilematis kota-kota besar, begitu juga di Kota Bogor. Di satu sisi, PKL sebagai sektor informal harus diberi hak yang sama dengan pelaku ekonomi lainnya. Di sisi lain, PKL perlu ditata untuk tidak menimbulkan gangguan ketertiban umum. Itulah semangat yang terkandung di dalam Perda Kota Bogor No. 13 Tahun 2005 tentang penataan PKL. Semakin meningkatnya jumlah PKL di Kota Bogor, Pemerintah Kota Bogor pada tahun 2011 akan segera merelokasikan sebanyak 9.710 pedagang kaki lima PKL yang tersebar di sejumlah lokasi di Kota Bogor. Pada kesempatan yang sama, Dirut PD Pasar Pakuan Jaya khusus untuk PKL di daerah Pasar Anyar, akan diusulkan untuk dipindah ke gedung eks President Theater. Selain itu, Satpol PP juga telah mengalokasikan anggaran sebesar 498,1 juta rupiah untuk program pembinaan PKL dan asongan pada tahun 2011.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Dampak Konversi Minyak Tanah Ke Elpiji 3 Kg Terhadap Pendapatan Usaha Pedagang Bakso Di Kecamatan Medan Kota

1 43 61

Efektivitas Sosialisasi Program Konversi Minyak Tanah ke LPG (Studi Korelasional Terhadap Efektivitas Sosialisasi Program Konversi Minyak Tanah ke LPG kepada Ibu-ibu Rumah Tangga dalam Rangka Mengubah Keputusan Penggunaan Bahan Bakar di Kecamatan Delitua)

0 41 153

ANALISIS PENGARUH PROGRAM KONVERSI MINYAK TANAH KE LPG TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA MIKRO (Studi Kasus Pada Usaha Mikro Penerima Program Di Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran)

1 5 16

Analisis Persepsi, Sikap, dan Strategi Koping Keluarga Miskin terkait Program Konversi Minyak Tanah ke LPG di Kota Bogor

0 3 212

Persepsi,Sikap,dan Strategi Koping Keluarga Miskin Terkait Program KOnversi Minyak Tanah ke LPG di Kota Bogor "Reviewer"

0 3 1

Analisis Dampak Fluktuasi Harga Minyak Dunia Terhadap Variabel Makroekonomi Dan Kebijakan Subsidi Di Indonesia (Periode 1980-2010)

0 2 209

DAMPAK KONVERSI MINYAK TANAH KE GAS ELPIJI TERHADAP PARA PENGRAJIN KOMPOR MINYAK TANAH DAMPAK KONVERSI MINYAK TANAH KE GAS ELPIJI TERHADAP PARA PENGRAJIN KOMPOR MINYAK TANAH (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Para Pengrajin Kompor Minyak Tanah Di Dus

0 4 15

Dampak Konversi Minyak Tanah ke Gas Elpiji Terhadap Pengrajin Kompor DAMPAK KONVERSI MINYAK TANAH KE GAS ELPIJI TERHADAP PARA PENGRAJIN KOMPOR MINYAK TANAH (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Para Pengrajin Kompor Minyak Tanah Di Dusun Sekarsuli-Berbah

0 3 90

Presentasi Pendataan 28122009

1 6 25

PERSEPSI, SIKAP, DAN STRATEGI KOPING KELUARGA MISKIN TERKAIT PROGRAM KONVERSI MINYAK TANAH KE LPG DI KOTA BOGOR

0 0 11