Kota Bogor, pada 3.600 usaha mikro kecil menengah UMKM diantaranya memproduksi tekstil, sandal, sepatu, tas, dan makanan. Selain itu, usaha mikro
yang meliputi pedagang mikro didalamnya, dengan adanya program konversi minyak tanah ke LPG ini tentunya akan memengaruhi efisiensi biaya, waktu dan
tenaga usaha mikro. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut: 1. Bagaimana kondisi penggunaan minyak tanah dan LPG di Indonesia dari
tahun 2005 sampai dengan tahun 2010? 2. Bagaimana dampak setelah diterapkannya program konversi minyak tanah ke
LPG terhadap struktur subsidi APBN tahun 2007 sampai dengan tahun 2010? 3. Bagaimana efisiensi usaha mikro di Kota Bogor khususnya pedagang bakso
kaki lima setelah diterapkannya program konversi minyak tanah ke LPG?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menjelaskan kondisi penggunaan minyak tanah dan LPG di Indonesia dari
kurun waktu tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. 2. Menganalisa struktur subsidi APBN dari tahun 2007 sampai dengan tahun
2010 setelah diterapkannya program konversi minyak tanah ke LPG. 3. Menganalisa efisiensi usaha mikro di Kota Bogor, dalam hal ini efisiensi
biaya, waktu, serta tenaga bagi pedagang bakso kaki lima serta pengeluaran,
penerimaan dan persepsinya setelah diterapkannya program konversi minyak tanah ke LPG.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna baik bagi penulis maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan. Manfaat yang diharapkan tersebut antara
lain adalah :
1.
Bagi pemerintah atau instansi pengambil keputusan terkait diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan pertimbangan baik dalam perencanaan
maupun dalam pengambilan keputusan terkait dengan kelanjutan program konversi minyak tanah ke LPG.
2.
Bagi pembaca diharapakan dapat menjadi sumber informasi dan masukan dalam penelitian-penelitian selanjutnya.
3.
Bagi penulis diharapkan dapat menjadi tempat untuk pengaplikasian ilmu pengetahuan sekaligus menambah pengalaman selama menuntut ilmu di
Institut Pertanian Bogor.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian untuk menganalisa dampak konversi minyak tanah ke LPG terhadap struktur subsidi APBN sebelum adanya program konversi dibatasi pada
periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2006 dan setelah adanya program konversi minyak tanah ke LPG yaitu periode tahun 2007 sampai dengan tahun
2010.
Untuk usaha mikro, studi kasus pada penelitian ini adalah Kota Bogor pada periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2010 dimana tahun 2007 dijadikan
baseline karena dianggap sebagai titik dimulainya program konversi minyak tanah ke LPG dan untuk responden dapat dipastikan masih memiliki ingatan yang baik
pada tahun tersebut. Adapun usaha mikro disini dibatasi dengan pedagang mikro yaitu
pedagang bakso kaki lima di Kota Bogor yang awalnya menggunakan bahan bakar minyak tanah kemudian beralih ke LPG 3 kg.
II . TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai beberapa pustaka yang dijadikan dasar teori dalam penelitian ini. Adapun pustaka tersebut adalah bahan bakar
minyak dan gas, dampak, konversi energi dalam hal ini minyak tanah ke LPG, struktur subsidi APBN dan usaha mikro. Selain itu dalam bab ini juga akan
dijelaskan mengenai konsep efisiensi, dan beberapa penelitian terdahulu yang menjadi referensi dalam penyusunan penelitian. Kemudian, di bagian terakhir
dalam bab ini akan dibahas tentang kerangka pemikiran penulis yang mendasari dimulainya penelitian ini.
2.1. Bahan Bakar Minyak dan Gas