Karbon tersimpan di daratan Pengembangan persamaan nekromasa untuk pohon mati

relatif semakin berkurang. Kelembaban udara relatif bisa mempengaruhi laju fotosintesis. Hal ini disebabkan kelembaban udara relatif yang tinggi akan memiliki tekanan udara uap air parsial yang lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan udara parsial CO 2 sehingga memudahkan uap air berdifusi melalui stomata. Akibatnya, laju fotosintesis akan menurun. Selain curah hujan dan suhu yang mempengaruhi besarnya biomassa yang dihasilkan adalah umur dan kerapatan tegakan, komposisi dan struktur tegakan, serta kualitas tempat tumbuh Irawan 2009.

2.3 Karbon tersimpan di daratan

Menurut Hairiah et al. 2007, karbon tersimpan pada ekosistem daratan dikelompokkan dalam 3 komponen pokok, yaitu: 1 biomasa yaitu masa dari bagian vegetasi yang masih hidup berupa tajuk pohon, tumbuhan bawah atau gulma dan tanaman semusim, 2 nekromasa yaitu masa dari bagian pohon yang telah mati baik yang masih tegak di lahan batang atau tunggul pohon, atau telah tumbangtergeletak di permukaan tanah, tonggak atau ranting dan daun gugur serasah yang belum terlapuk, dan 3 bahan organik tanah yaitu sisa makhluk hidup tanaman, hewan dan manusia yang telah mengalami pelapukan baik sebagian maupun seluruhnya dan telah menjadi bagian dari tanah. Ukuran partikel biasanya lebih kecil dari 2 mm. Berdasarkan keberadaannya di alam, ketiga komponen tersebut dapat dibedakan menjadi 2 kelompok Hairiah et al. 2007 yaitu: a. Karbon di atas permukaan tanah yang meliputi: 1 biomasa pohon, yang memiliki proporsi terbesar penyimpanan C di daratan. 2 biomassa tumbuhan bawah, yang meliputi semak belukar yang berdiameter batang 5 cm, tumbuhan menjalar, rumput-rumputan atau gulma. Estimasi biomassa tumbuhan bawah dilakukan dengan mengambil bagian tanaman melibatkan perusakan. 3 nekromasa, yang meliputi batang pohon mati baik yang masih tegak atau telah tumbang dan tergeletak di permukaan tanah. 4 serasah, yang meliputi bagian tanaman yang telah gugur berupa daun dan ranting yang terletak di permukaan tanah. b. Karbon di dalam tanah meliputi: 1 biomasa akar, yang keberadaannya bisa cukup lama dalam tanah. Pada tanah hutan, biomasa akar lebih didominasi oleh akar-akar besar diameter 2 mm, sedangkan pada tanah pertanian lebih didominasi oleh akar-akar halus yang lebih pendek daur hidupnya. 2 Bahan organik tanah, yang berupa sisa tanaman, hewan dan manusia yang ada di permukaan dan di dalam tanah. Sebagian atau seluruhnya dirombak oleh organisme tanah sehingga melapuk dan menyatu dengan tanah.

2.4 Pengembangan persamaan nekromasa untuk pohon mati

Menurut Manuri et al. 2011, pohon mati dibagi ke dalam 4 tingkat keutuhan yaitu: A berupa pohon mati tanpa daun, B berupa pohon mati tanpa daun dan ranting, C berupa pohon mati tanpa daun, ranting dan cabang dan D berupa pohon mati yang sudah patah sehingga tidak diketahui batas bebas cabang, termasuk tunggul. Persamaan alometrik atau rumus untuk menduga nilai total biomasa pohon mati juga dapat dibedakan berdasarkan pengelompokkan tersebut. Pohon Mati A = ∑BBt + ∑BC + ∑ BR x Faktor Dekomposisi Pohon Mati B = ∑BBt + ∑BC x Faktor Dekomposisi Pohon Mati C = ∑BBt x Faktor Dekomposisi Penghitungan faktor dekomposisi memerlukan penelitian dan analisis lanjutan mengenai kandungan bahan organik di laboratorium dari berbagai sampel batang, cabang dan ranting dari pohon mati yang dibandingkan dengan kandungan biomassa dari sampel pohon hidup yang memiliki jenis yang sama. Jika penelitian tersebut belum tersedia, penghitungan biomasa pohon mati dapat menggunakan rumus alometrik pohon hidup dan mengintegrasikan faktor koreksi sesuai tingkat keutuhan pohon. SNI pengukuran cadangan karbon menggunakan faktor koreksi yaitu pada pohon mati A: dikalikan 0,9, pada pohon Mati B: dikalikan 0,8, dan pohon mati C: dikalikan 0,7 Manuri et al. 2011.

2.5 Kerapatan kayu