Karbon tersimpan pada vegetasi tingkat tumbuhan bawah

mempengaruhi besarnya biomassa dan kandungan karbon tersimpan baik pada daun maupun ranting. Menurut Nilamsari 2000, serasah daun lebih sering gugur dibandingkan dengan serasah lain karena bentuk daun yang lebar dan tipis sehingga mudah digugurkan. Berdasarkan lokasi, kandungan karbon baik pada serasah daun maupun serasah ranting pada lahan tidak terbakar lebih tinggi dibandingkan dengan lahan pasca terbakar. Menurut Tresnawan 2002 dalam Novita 2010, adanya variasi produksi serasah dipengaruhi oleh faktor kompetisi cahaya dan kerapatan tajuk. Adanya celah yang disebabkan oleh kebakaran akan mempercepat cahaya matahari ke lantai hutan yang merangsang kegiatan metabolisme dekomposer untuk mempercepat perombakan bahan organik menjadi CO 2 , sehingga menyebabkan kandungan serasah pada lahan pasca terbakar lebih sedikit dibandingakan dengan lahan tidak terbakar. Hal ini akan mempengaruhi besarnya biomassa dan kandungan karbon tersimpan pada kedua lokasi tersebut.

5.2.3 Karbon tersimpan pada vegetasi tingkat tumbuhan bawah

Menurut Hairiah et al. 2011, tumbuhan bawah meliputi semak belukar yang berdiameter batang 5 cm, tumbuhan menjalar, rumput-rumputan atau gulma. Tumbuhan bawah banyak tumbuh pada masing-masing lokasi. Walupun pada lahan pasca terbakar pernah mengalami kebakaran, banyak tumbuhan bawah yang tumbuh pada lahan tersebut. Hal ini disebabkan banyaknya cahaya yang masuk pada lahan pasca terbakar, sehingga memungkinkan banyaknya tumbuhan bawah yang tumbuh pada lahan tersebut. Biomassa tumbuhan bawah juga memberikan sumbangan yang relatif kecil dibandingkan dengan pohon. Hal ini juga disebabkan ukuran bentuk dan berat tumbuhan bawah yang lebih kecil dibandingkan dengan pohon. Namun, tumbuhan bawah mengandung karbon terikat yang cukup tinggi dibandingkan dengan karbon terikat pada serasah. Hal ini terkait dengan kandungan biomassa pada tumbuhan bawah lebih tinggi dibandingkan dengan serasah. Menurut Novita 2010, cukup besarnya kandungan biomassa pada tumbuhan bawah dipengaruhi oleh celah yang terbentuk akibat penebangan yang mengakibatkan masuknya cahaya ke lantai hutan. Karbon tersimpan pada tumbahan bawah dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 menunjukkan bahwa kandungan karbon tersimpan pada tumbuhan bawah di lahan pasca terbakar lebih tinggi yaitu sebesar 0,30 tonha dibandingkan dengan lahan tidak terbakar yaitu sebesar 0,29 tonha. Hal ini disebabkan oleh celah yang ditimbulkan dari kebakaran tersebut, sehingga mempengaruhi besarnya biomassa dan kandungan karbon tersimpan pada tumbuhan bawah tersebut. Tumbuhan bawah dalam pertumbuhannya, sangat memerlukan sinar matahari untuk berfotosintesis dan perkecambahan Novita 2010. Tabel 8 Karbon tersimpan pada tumbuhan bawah PLOT Bagian tanaman Berat kering kg C tersimpan kg a. Lahan pasca terbakar 1 Tumbuhan bawah 0,47 0,12 2 Tumbuhan bawah 0,27 0,07 3 Tumbuhan bawah 0,37 0,10 4 Tumbuhan bawah 0,69 0,18 5 Tumbuhan bawah 0,53 0,14 Total kg Total tonha 2,33 0,61 1,17 0,30 b. Lahan tidak terbakar 1 Tumbuhan bawah 0,38 0,10 2 Tumbuhan bawah 0,17 0,04 3 Tumbuhan bawah 0,76 0,20 4 Tumbuhan bawah 0,75 0,19 5 Tumbuhan bawah 0,19 0,05 Total kg Total tonha 2,24 0,58 1,12 0,29 Berdasarkan hasil karbon yang diperoleh baik dari pohon, serasah, maupun tumbuhan bawah, dapat diperoleh total karbon tersimpan pada atas permukaan di lahan pasca terbakar dan lahan tidak terbakar masing-masing sebesar 21,79 tonhan dan 95,34 tonha. Hal ini menunjukkan adanya penurunan karbon sebesar 77,14. Jika dipersentasikan masing-masing kandungan karbon tersimpan pada masing-masing lokasi dapat terlihat pada Gambar 7. Gambar 7 Karbon pada lahan pasca terbakar a, dan karbon pada lokasi yang tidak terbakar b Pada Gambar 7 terlihat bahwa kandungan karbon tersimpan pada pohon mendominasi kandungan karbon tersimpan di atas permukaan tanah baik di lahan pasca terbakar maupun pada lahan tidak terbakar. Pada lahan pasca terbakar, persentase kandungan karbon pada pohon sebesar 97,84 21,32 tonha, serasah sebesar 0,78 0,17 tonha, dan tumbuhan bawah sebesar 1,38 0,30 tonha. Pada lahan tidak terbakar, persentase kandungan karbon pada pohon sebesar 99,31 94,68 tonha, serasah sebesar 0,39 0,37 tonha, dan tumbuhan bawah sebesar 0,30 0,29 tonha. Ini menunjukkan bahwa serasah dan tumbuhan bawah menyumbangkan kandungan karbon tersimpan di atas permukaan yang sangat kecil dibandingkan dengan kandungan tersimpan pada pohon. Hal ini karena pohon mampu menyerap CO 2 melalui proses fotosintesis dan didukung dengan ukuran bentuk batang pohon yang besar, sehingga mampu menyimpan karbon tersimpan yang besar. Menurut Hairiah et al. 2011, proporsi terbesar penyimpanan C di daratan umumnya terdapat pada komponen pepohonan.

5.3 Kualitas Tempat Tumbuh