Daya serap air Modulus of Elasticity MOE

cm. Pada saat pengujian dicatat besarnya defleksi yang terjadi setiap selang beban tertentu dengan pemberian beban berada pada bagian tengah-tengah jarak sangga, dibentangkan dengan jarak sangga 27 cm. Kemudian tepat pada bagian tengahnya dikenai beban sampai pada batas titik elastik papan tersebut. Nilai keteguhan lentur dihitung dengan rumus: MOE = ∆PL 4 ∆ybh Keterangan : MOE = modulus elastisitas kgcm 2 P = beban pada saat kayu rusak kg ΔP = perubahan beban yang mengakibatkan perubahan defleksi kg L = jarak sangga cm b = lebar penampang contoh uji cm h = tinggi penampang contoh uji cm ΔY = perubahan defleksi pada beban P cm

b. Modulus of Rupture MOR

Pengujian keteguhan patah dilakukan bersamaan dengan pengujian keteguhan lentur. Sedangkan pada pengujian MOR ini pemberian beban diteruskan sampai contoh uji patah. Pengujian modulus patah menggunakan contoh uji 5 cm x 20 cm x 1 cm pada kondisi kering udara, lebar bentang 15 kali tebal tetapi kurang dari 15 cm. Gambar 2 Pengujian kekuatan lentur MOE dan keteguhan patah MOR. Nilai keteguhan patah dihitung dengan menggunakan rumus: MOR = 3PL 2bh Keterangan : MOR = modulus patah kgcm 2 P = beban lentur maksimal kg L = jarak bentang balok cm b = dasar balok cm h = tebal balok cm

c. Keteguhan Rekat Internal Bond

Contoh uji berukuran 5 cm x 5 cm x 1 cm direkatkan pada dua buah balok kayu seperti pada gambar dengan menggunakan perekat epoxy dan dibiarkan mengering selama 24 jam. Kedua balok kayu ditarik lurus permukaan contoh uji sampai beban maksimum. Nilai keteguhan rekat internal dihitung menggunakan rumus : Gambar 3 Pengujian internal bond. Nilai keteguhan rekat dihitung dengan menggunakan rumus IB = P A Keterangan: IB = keteguhan rekat kgcm 2 P = beban maksimum kg A = luas penampang cm 2

d. Kuat Pegang Sekrup

Nilai kuat pegang sekrup diperoleh setelah contoh uji 5 cm x 10 cm x 1 cm diuji dengan menggunakan alat uji mekanis Instron. Sekrup yang digunakan Beban Balok Contoh uji Balok Beban