Modulus of Rupture MOR Keteguhan Rekat Internal Bond Kuat Pegang Sekrup

Keterangan : MOR = modulus patah kgcm 2 P = beban lentur maksimal kg L = jarak bentang balok cm b = dasar balok cm h = tebal balok cm

c. Keteguhan Rekat Internal Bond

Contoh uji berukuran 5 cm x 5 cm x 1 cm direkatkan pada dua buah balok kayu seperti pada gambar dengan menggunakan perekat epoxy dan dibiarkan mengering selama 24 jam. Kedua balok kayu ditarik lurus permukaan contoh uji sampai beban maksimum. Nilai keteguhan rekat internal dihitung menggunakan rumus : Gambar 3 Pengujian internal bond. Nilai keteguhan rekat dihitung dengan menggunakan rumus IB = P A Keterangan: IB = keteguhan rekat kgcm 2 P = beban maksimum kg A = luas penampang cm 2

d. Kuat Pegang Sekrup

Nilai kuat pegang sekrup diperoleh setelah contoh uji 5 cm x 10 cm x 1 cm diuji dengan menggunakan alat uji mekanis Instron. Sekrup yang digunakan Beban Balok Contoh uji Balok Beban berdiameter 0,31 mm, panjang 1,3 cm, dan dimasukkan hingga kedalaman 0,8 cm. Nilai kuat pegang dinyatakan oleh besarnya beban maksimum yang dicapai dalam kilogram JIS 59082003. Gambar 4 Pengujian kuat pegang sekrup. 10 5 cm Posisi pegang k

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sifat Fisis Papan Partikel 4.1.1 Kerapatan Kerapatan merupakan perbandingan antara massa per volume yang berhubungan dengan distribusi partikel dan perekat dalam contoh uji, distribusi partikel dan perekat yang menyebar secara merata cenderung menghasilkan kerapatan papan yang lebih merata Massijaya 2005. Gambar 5 menunjukkan kerapatan papan partikel tertinggi dihasilkan oleh perekat likuida dengan penambahan 5 resorsinol pada kadar perekat 20 sebesar 0,78 gcm 3 . Sedangkan kerapatan terkecil dihasilkan oleh perekat likuida tanpa penambahan resorsinol dengan kadar perekat 10 sebesar 0,70 gcm 3 . Nilai kerapatan papan hasil penelitian berkisar antara 0,70 gcm 3 sampai 0,78 gcm 3 . JIS A 5908 2003 mensyaratkan nilai kerapatan berkisar antara 0,4 gcm 3 sampai 0,9 gcm 3 . Dengan demikian nilai kerapatan papan telah memenuhi standar. Nilai kerapatan papan partikel dapat dilihat pada Gambar 5. Hasil sidik ragam menunjukkan perlakuan penambahan resorsinol, kadar perekat, dan interaksi diantara keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap kerapatan papan partikel. Hal ini berarti penambahan 5 resorsinol dan kadar perekat 10, 15 dan 20 tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kerapatan papan. Nilai kerapatan papan bervariasi, hal ini diduga dikarenakan tebal dinding serat dan diamater lumen yang berbeda untuk bagian pangkal dan ujung. Untuk tandan kosong sawit bagian pangkal memiliki diamater lumen sebesar 8,04 μm dan tebal dinding serat sebesar 3,49 μm. Sedangkan tandan kosong sawit bagian ujung memiliki diamater lumen 6,99 μm dan tebal dinding serat 3,68 μm Purwito 2005. Variasi kerapatan terjadi sebagai akibat dari adanya perbedaan ketebalan dinding serat, cenderung serat yang memiliki dinding serat yang tebal dan lumen yang kecil memiliki kerapatan yang tinggi Ruhendi et al. 2007. 0,70 0,74 0,73 0,75 0,77 0,78 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 0,80 0,90 10 15 20 K er ap at an gc m 3 Kadar Perekat 7,78 7,79 7,93 6,60 5,82 5,97 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00 10,00 11,00 12,00 13,00 10 15 20 K ad ar A ir Kadar Perekat Pengujian kerapatan papan menjadi parameter dasar untuk membandingkan nilai dari sifat fisis dan mekanis papan. Oleh karena itu kerapatan papan harus memiliki nilai yang seragam Massijaya 2005. Gambar 5 Histogram kerapatan papan partikel TKS.

4.1.2 Kadar Air

Kadar air papan partikel yang dihasilkan berkisar antara 5,82 sampai 7,93. JIS A 5908 2003 mensyaratkan nilai kadar air berkisar antara 5 sampai 13. Dengan demikian kadar air papan partikel telah memenuhi standar. Hasil pengujian kadar air dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6 Histogram kadar air papan partikel TKS. Gambar 6 menunjukkan nilai kadar air tertinggi dihasilkan oleh perekat likuida tanpa penambahan resorsinol dengan kadar perekat 20 sebesar 7,93. Likuida tanpa resorsinol Likuida dengan resorsinol Keterangan : Keterangan : Likuida tanpa resorsinol Likuida dengan resorsinol JI S A 5 9 8 2 00 3 JI S A 5 90 8 20 03