Kadar Air Sifat Fisis Papan Partikel .1 Kerapatan

Sedangkan kadar air terendah dihasilkan oleh perekat likuida dengan penambahan 5 resorsinol pada kadar perekat 15 sebesar 5,82. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa penambahan resorsinol berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air papan partikel. Hal ini berarti pada perlakuan penambahan 5 resorsinol memberikan pengaruh yang berbeda dengan perekat likuida tanpa penambahan resorsinol. Sedangkan kadar perekat dan interaksi antara keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap papan partikel. Hal ini berarti kadar perekat 10, 15 dan 20 tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar air papan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 5 resorsinol memiliki nilai kadar air yang lebih rendah dibandingkan tanpa penambahan resorsinol. Hal ini diduga dikarenakan nilai solid content yang dihasilkan oleh perekat likuida dengan penambahan resorsinol lebih tinggi sebesar 42,37 dibandingkan tanpa penambahan resorsinol sebesar 34,47. Menurut Massijaya 2005 menyatakan bahwa semakin rendah nilai solid content maka semakin tinggi nilai kadar airnya, hal ini dikarenakan dengan semakin rendahnya solid content berarti semakin tinggi pengenceran sehingga semakin banyak air yang tidak teruapkan ketika proses pengempaan panas sehingga air masih tersimpan di rongga dan dinding sel. Berdasarkan Gambar 6 yang tidak mendapatkan perlakuan resosinol memiliki kecenderungan dengan semakin besar kadar perekat semakin besar kadar air papan. Hal ini diduga dikarenakan nilai kekentalan viscositas yang rendah sebesar 34 cps sehingga perekat banyak mengandung air. Kekentalan perekat likuida yang rendah disebabkan oleh penggunaan larutan NaOH dan formaldehida yang cukup banyak dan adanya penyaringan residu perekat dengan kain saring Sucipto 2009. Hal ini didukung oleh pernyataan Vick 1999, faktor yang menyebabkan kadar air meningkat karena sebagian besar perekat kayu mengandung air sebagai pembawa dan pada proses perekatan.

4.1.3 Daya Serap Air Water Absorption

Nilai daya serap air setelah perendaman 24 jam berkisar antara 159,61 sampai 281,18. Gambar 7 menunjukkan bahwa nilai daya serap air papan partikel tertinggi terdapat pada papan partikel yang menggunakan perekat likuida 281,18 237,08 268,77 225,99 203,46 159,61 50 100 150 200 250 300 10 15 20 D aya S er ap A ir Kadar Perekat tanpa resorsinol dengan kadar perekat 10 sebesar 281,18 dan nilai daya serap air terendah terdapat pada papan partikel yang menggunakan perekat likuida dengan penambahan 5 resorsinol pada kadar perekat 20. Hasil pengujian nilai daya serap air papan partikel setelah perendaman 24 jam dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7 Histogram daya serap air papan partikel TKS. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa penambahan resorsinol berpengaruh sangat nyata terhadap daya serap air. Hal ini berarti pada perlakuan penambahan 5 resorsinol memberikan pengaruh yang berbeda dengan perekat likuida tanpa penambahan resorsinol. Sedangkan kadar perekat dan interaksi antara keduanya berpengaruh nyata terhadap daya serap air. Hal ini berarti perlakuan kadar perekat 10, 15, dan 20 memberikan pengaruh yang berbeda pada daya serap air papan partikel yang dihasilkan. Papan partikel yang menggunakan perekat likuida dengan penambahan 5 resorsinol lebih sedikit menyerap air dibandingkan perekat likuida tanpa penambahan resorsinol. Hal ini dikarenakan papan yang menggunakan perekat likuida dengan penambahan 5 resorsinol memiliki nilai kerapatan yang lebih tinggi sehingga adanya kecenderungan semakin tinggi nilai kerapatan papan maka semakin rendah daya serap air. Siringoringo 2011 menyatakan bahwa semakin tinggi kerapatan papan, maka ikatan antar partikel semakin kompak sehingga rongga udara dalam papan semakin kecil dan air sulit masuk untuk mengisi rongga tersebut. Likuida tanpa resorsinol Likuida dengan resorsinol Keterangan :