Keterangan : KA
= kadar air BA
= berat awal gram BKT = berat kering tanur gram
c. Daya serap air
Contoh uji berukuran 5 cm x 5 cm x 1 cm ditimbang berat awalnya kemudian direndam dalam air dingan 24 jam, setelah itu ditimbang beratnya.
Besarnya daya serap air papan dihitung dengan rumus:
DSA = B2
− B1 B1
X 100
Keterangan : DSA = daya serap air
B1 = massa sebelum perendaman gram B2 = massa sesudah perendaman gram
d. Pengembangan tebal
Contoh uji berukuran 5 x 5 cm x 1 cm dalam kering udara KU diukur dimensi tebalnya dan diukur pada setiap sudut kemudian dihitung rata-
ratanya. Selanjutnya contoh uji direndam dalam air dingin selama 24 jam dan dilakukan pengukuran dimensinya setelah perendaman. Nilai pengembangan tebal
dihitung dengan rumus.
PT = T2
− T1 T1
X 100 Keterangan :
PT = pengembangan tebal papan partikel T1 = tebal sebelum perendaman cm
T2 = tebal sesudah perendaman cm
3.4.2 Sifat Mekanis
a. Modulus of Elasticity MOE
Pengujian sifat mekanis dilakukan dengan menggunakan mesin uji Universal Testing Machine merk Instron. Contoh uji berukuran 5 cm x 20 cm x 1
cm pada kondisi kering udara, lebar bentang 15 kali tebal tetapi kurang dari 15
cm. Pada saat pengujian dicatat besarnya defleksi yang terjadi setiap selang beban tertentu dengan pemberian beban berada pada bagian tengah-tengah jarak sangga,
dibentangkan dengan jarak sangga 27 cm. Kemudian tepat pada bagian tengahnya dikenai beban sampai pada batas titik elastik papan tersebut. Nilai keteguhan
lentur dihitung dengan rumus:
MOE = ∆PL
4 ∆ybh
Keterangan : MOE = modulus elastisitas kgcm
2
P = beban pada saat kayu rusak kg
ΔP = perubahan beban yang mengakibatkan perubahan defleksi kg
L = jarak sangga cm
b = lebar penampang contoh uji cm
h = tinggi penampang contoh uji cm ΔY
= perubahan defleksi pada beban P cm
b. Modulus of Rupture MOR
Pengujian keteguhan patah dilakukan bersamaan dengan pengujian keteguhan lentur. Sedangkan pada pengujian MOR ini pemberian beban
diteruskan sampai contoh uji patah. Pengujian modulus patah menggunakan contoh uji 5 cm x 20 cm x 1 cm pada kondisi kering udara, lebar bentang 15 kali
tebal tetapi kurang dari 15 cm.
Gambar 2 Pengujian kekuatan lentur MOE dan keteguhan patah MOR.
Nilai keteguhan patah dihitung dengan menggunakan rumus: MOR =
3PL 2bh