Modulus of Elasticity MOE

2780,81 3387,28 4156,239 5901,62 8408,81 10608,55 5000 10000 15000 20000 10 15 20 M OE kg c m 3 Kadar Perekat perekat 10, 15 dan 20 tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kerapatan papan. Gambar 10 Histogram nilai MOE papan partikel TKS. Dari hasil pengujian pengaruh perlakuan penambahan resorsinol terhadap nilai MOE menunjukkan bahwa nilai MOE rata-rata papan partikel tertinggi terdapat pada papan yang menggunakan perekat likuida dengan penambahan resorsinol. Hal ini diduga dikarenakan sifat perekat likuida dengan penambahan 5 resorsinol memiliki nilai solid content yang lebih tinggi sebesar 42,37 dibandingkan dengan perekat likuida tanpa penambahan resorsinol sebesar 34,47. Oleh sebab itu kemampuan perekat untuk mengikat partikel menjadi lebih rendah. Semakin rendah solid content maka daya atraksi perekat semakin rendah dalam menyatukan bahan Massijaya 2005. Menurut Pizzi 1994 menyatakan bahwa peningkatan kekuatan perekat berbahan dasar lignin yang ditambahkan resorsinol disebabkan adanya reaksi antara resorsinol dengan lignin, dirnana satu unit resorsinol bereaksi dengan dua unit senyawa lignin dan akan rnenjadi perekat yang rnarnpu mengeras pada suhu ruangan. Faktor lain yang menyebabkan meningkatnya nilai MOR karena semakin tinggi kadar perekatnya maka semakin tinggi nilai MOE papan partikelnya, hal ini dikarenakan semakin kuatnya ikatan antara perekat dengan partikel.

4.2.3 Keteguhan Rekat Internal Bond

Hasil pengujian internal bond pada papan partikel berkisar antara 0,16 kgcm 2 sampai 0,36 kgcm 2 . Nilai rata-rata keteguhan rekat papan partikel sebesar Likuida tanpa resorsinol Likuida dengan resorsinol Keterangan : JIS A 5908 2003 minimal 20400 kgcm 2 0,24 kgcm 2 . JIS A 5908 2003 mensyaratkan nilai keteguhan rekat minimal 1,5 kgcm 2 . Dengan demikian keteguhan rekat papan partikel tidak memenuhi standar. Nilai pengujian internal bond pada papan partikel dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 11 Histogram nilai keteguhan rekat papan partikel TKS. Hasil sidik ragam menunjukkan perlakuan penambahan resorsinol, kadar perekat maupun interaksi keduanya tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai internal bond papan. Menurut Puspita 2008 menyatakan bahwa nilai internal bond menunjukkan kualitas pencampuran, pembentukan, dan proses pengempaan yang baik. Gambar 11 mununjukkan nilai keteguhan rekat yang dihasilkan dari perlakuan penambahan resorsinol lebih tinggi dibandingkan tanpa penambahan resorsinol. Hal ini dikarenakan sifat perekat likuida yang mendapat perlakuan penambahan resorsinol memiliki nilai solid content yang lebih tinggi yaitu sebesar 42,37 dibandingkan dengan papan yang menggunakan perekat likuida tanpa penambahan resorsinol sebesar 34,47. Semakin tinggi kadar padatan tertentu, maka keteguhan rekat papan yang dihasilkan semakin meningkat karena semakin banyak molekul penyusun perekat yang bereaksi dengan kayu saat perekatan Rowell 2005. Faktor lain yang menyebabkan nilai kekuatan rekat semakin menurun karena pengaruh nilai kekentalan perekat yang sangat rendah untuk perekat likuida tanpa resorsinol sebesar 34 cps mengakibatkan mobilitas perekat menjadi tinggi sehingga pada waktu dikempa panas perekat keluar dari garis perekatan sehingga memperlemah kekuatan rekat. Kekentalan terlalu rendah, maka akan 0,21 0,21 0,16 0,26 0,22 0,36 0,3 0,6 0,9 1,2 1,5 10 15 20 Int er na l B ond Kadar Perekat Likuida tanpa resorsinol Likuida dengan resorsinol Keterangan : Minimum 1,5 kgcm 2 JIS A 59082003