12
1. Pemberian Perlakuan Sampel Segar
Kondisi awal sampel buah takokak yang digunakan adalah sampel segar. Kemudian, sampel segar ini dibuat menjadi dua perlakuan berupa buah utuh atau tanpa proses penghancuran dan
hancuran buah. Tujuannya untuk mengidentifikasi dan memperoleh komponen bioaktif buah takokak dengan memberikan pengaruh penghancuran pada sebagian sampelnya, sehingga dapat diketahui
dampaknya dan perbedaannya terhadap kandungan komponen bioaktif dengan buah yang tidak mengalami proses penghancuran.
Tahap ini diawali dengan penimbangan sampel segar buah takokak yang telah dipisahkan dari tangkainya sebanyak 1-2 kg, lalu sampel dicuci bersih dan ditiriskan. Selanjutnya, buah takokak
dibagi menjadi dua perlakuan, yaitu sebagian dalam keadaan buah utuh dan sebagian lagi dihancurkan dengan blender basah menjadi hancuran buah. Proses penghancuran buah takokak dengan
menghancurkan sampel secara bertahap atau sedikit demi sedikit, yaitu sekitar 500 gram sampel Gambar 7. Tahap-tahap penelitian aktivitas antioksidan ekstrak buah takokak
Buah takokak segar
Pemberian perlakuan sampel segar
Hancuran buah takokak segar
Kadar air sampel segar
Metode pengeringan beku sampel segar
Bubuk buah takokak
Bubuk hancuran buah takokak
Metode maserasi
Pengekstraksian sampel bubuk
Total fenol Kualitatif fitokimia
Aktivitas antioksidan
Total fenol Kualitatif fitokimia
Total fenol Kualitatif fitokimia
Bubuk buah takokak
Bubuk hancuran
buah takokak Total asam askorbat
Kadar air bubuk Total antosianin
Protein Lowry Aktivitas PAL
t-test t-test
t-test
ANOVA Ekstrak
metanol
Ekstrak etil
asetat
Ekstrak heksan
ANOVA ANOVA
t-test
13 dihancurkan selama ± 10-15 menit tanpa penambahan air hingga keseluruhan bentuk hancuran sampel
yang diperoleh relatif sama homogen untuk setiap kali proses penghancurannya. Sampel buah utuh dan hancuran buah yang telah diperoleh dimasukkan ke dalam plastik HDPE
bening ukuran 1 kg, dimana hingga ¾ bagian plastik diisi oleh sampel. Khusus sampel hancuran buah dibuat rata atau pipih sesaat setelah dimasukkan ke dalam plastik agar pembekuan sampel
nantinya lebih merata. Setelah semua sampel dimasukkan ke dalam masing-masing plastik, secara bersamaan sampel lalu dimasukkan ke dalam freezer dan posisi sampel diletakkan dalam keadaan
horizontal mendatar. Selanjutnya, setiap sampel diukur pula kadar air segarnya, sehingga dapat diketahui kadar air buah segar dan hancuran buah segar takokak.
Sampel buah segar dan hancuran buah segar takokak dibekukan terlebih dahulu selama satu malam dalam freezer dan keesokan harinya dikeringkan dengan alat freeze dryer selama ± 48 jam.
Sampel kering hasil pengeringan beku ini dihancurkan dengan blender kering untuk mendapatkan sampel bubuk takokak dan dimasukkan ke dalam kemasan alumunium foil. Lalu, sampel ini disimpan
dalam freezer hingga diperoleh jumlah sampel yang relatif dapat mencukupi proses analisis sampel selanjutnya. Dengan kata lain, sampel diperoleh secara kumulatif dari hasil beberapa kali proses
pengeringan beku. Sampel kering diayak dengan ayakan berukuran 20 mesh, sehingga diperoleh bubuk takokak berukuran homogen. Kemudian, sampel bubuk takokak dimasukkan kembali dalam
kemasan alumunium foil dan disimpan dalam freezer, sehingga sampel lebih awet selama penyimpanan.
Sampel bubuk buah dan hancuran buah takokak ditentukan kadar airnya. Selain itu, beberapa analisis lainnya yang dilakukan dengan menggunakan sampel bubuk buah dan hancuran buah, antara
lain analisis total antosianin, total asam askorbat, protein Lowry, dan aktivitas Phenylalanine Ammonia Lyase PAL.
2. Pengekstraksian Sampel Bubuk