16 Perhitungan protein dinyatakan dalam satuan µg per gram, seperti berikut ini:
Protein µggram = Protein ekstrak µgml x Volume ekstrak ml x Faktor Pengenceran Bobot contoh g
5. Analisis Aktivitas Phenylalanine Ammonia Lyase PAL Sadasivam dan
Manickam 1996 a.
Ekstraksi Enzim
Homogenisasi 500 mg bahan sampel plant material dalam 5 ml buffer borat-HCl 25 mM pH 8.8 dingin yang mengandung 5 mM mercaptoethanol 0.4 mLL. Sentrifuse sampai homogen pada
kecepatan 12000 g selama 20 menit. Supernatan digunakan sebagai sumber enzim.
b. Penentuan Aktivitas Phenylalanine Ammonia Lyase PAL
Pencampuran 0.5 ml buffer borat, 0.2 ml larutan enzim enzyme solution, dan 1.3 ml air dalam tabung uji. Reaksi dimulai dengan penambahan 1 ml larutan L-Phenylalanine. Inkubasi larutan
selama 30-60 menit pada suhu 32 C. Hentikan reaksi dengan menambahkan 0.5 ml Tricholoro Acetic
Acid 1 M. Sementara itu, untuk perlakuan kontrol dilakukan dengan menambahkan L-Phenylalanine setelah penambahan Tricholoro Acetic Acid. Pengukuran absorbansi sampel dilakukan pada 290 nm.
Larutan standar yang digunakan adalah asam trans-cinnamic.
6. Analisis Kualitatif Fitokimia
Tujuan tahap analisis kualitatif komponen bioaktif fitokimia untuk mengetahui jenis komponen bioaktif sampel ekstrak takokak secara kualitatif sebagai senyawa metabolit sekundernya.
Sampel ekstrak yang diuji adalah ekstrak buah takokak metanol PA, etil asetat, dan heksan dan ekstrak hancuran buah takokak metanol PA, etil asetat, dan heksan, sehingga total sampel ada enam
jenis.
a. Golongan Alkaloid Houghton dan Raman 1998 yang dimodifikasi
Sebanyak 1 ml ekstrak ditambahkan 10 ml kloroform dan beberapa tetes amoniak, lalu diasamkan dengan beberapa tetes asam sulfat 2 M. Hasilnya akan terbentuk 2 fase, fase asam diambil
dan dibagi ke dalam 3 buah tabung reaksi. Tabung reaksi pertama ditambahkan 3 tetes pereaksi Dragendorf, tabung kedua ditambahkan 3 tetes pereaksi Mayer, dan tabung ketiga ditambahkan 3 tetes
pereaksi Wagner. Hasil uji positif untuk peraksi Dragendorf jika terdapat endapan berwarna jingga. Hasil uji positif dengan pereaksi Mayer jika terdapat endapan berwarna putih. Hasil uji positif dengan
pereaksi Wagner jika terdapat endapan berwarna merah kecoklatan. Pembuatan pereaksi Mayer dengan melarutkan 1.36 g HgCl
2
dalam 60 ml air suling. Pada bagian lain dilarutkan pula 5 g KI dalam 10 ml air suling. Kedua larutan ini kemudian dicampurkan
dan diencerkan dengan air suling sampai 100 ml. Pereaksi ini disimpan dalam botol berwarna coklat, agar tidak rusak karena cahaya. Pereaksi Dragendorff dibuat dari 8 g KI yang dilarutkan dalam 20 ml
air suling, sedangkan pada bagian lain 0.85 g bismuth sub nitrat dilarutkan dalam 10 ml asam asetat
17 glacial dan 40 ml air suling. Kedua larutan dicampurkan. Pereaksi ini disimpan dalam botol berwarna
coklat. Untuk penggunaannya satu larutan ini diencerkan dengan 23 bagian larutan 20 ml asam asetat glacial dalam 100 ml air suling. Pereaksi Wagner dibuat dari 1.27 g iodium dan 2 g KI yang dilarutkan
dalam 5 ml air suling. Kemudian larutan ini diencerkan menjadi 100 ml dengan air suling. Jika terdapat endapan dilakukan penyaringan dan disimpan dalam botol yang berwarna coklat.
b. Golongan Tanin Harborne 1996
Sebanyak 1 ml ekstrak 2 mg dalam 5 ml etanol ditambahkan 2 tetes larutan FeCl
3
5. Terbentuknya warna hijau atau hijau biru menunjukkan adanya senyawa fenol dalam bahan.
Kemudian ditambahkan gelatin 1. Jika terdapat endapan putih berarti positif tanin.
c. Golongan Flavonoid Harborne 1996