Pekerjaan Status Perkawinan Distribusi

3. Dari penelitian ini dapat dilihat bahwaa penderita kista ovarium mayoritas berpendidikan SD.Tryanto,2009Dan juga sejalan dengan penelitian Dumaris siringo- ringo, dari hasil penelitian ditemukan bahwa penderita kista ovarium mayoritas berpendidikan Perguruan Tinggi Akademi 47,4. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa faktor pendidikan tidak berhubungan langsung dengan kejadian kista ovarium.Safitri,2010

5.1.5. Pekerjaan

Gambar 5.5. Diagram Pie Proporsi Penderita Kista Ovarium Berdasarkan Pekerjaan Di Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar Berdasarkan gambar 5.5 dapat dilihat bahwa proporsi penderita kista ovarium berdasarkan pekerjaan tertinggi yaitu ibu rumah tangga 50 dan yang terendah yaitu pegawai negeri sipil 8,9, ada juga penderita kista ovarium yang tidak bekerja 0,80. Pekerjaan adalah aktivitas utama yang dilakukan seseorang, dalam penelitian ini menunukan hasil bahwa proporsi pekerjaan penderita kista ovarium 50 18.50 12.10 9.70 8.90 0.80 Ibu Rumah Tangga Wiraswasta Lain-Lain Petani, Pedagang Pegawai Swasta Pegawai Negeri Sipil Tidak Bekerja paling tinggi adalah ibu rumah tangga. Hal ini menunjukan bahwa Ibu Rumah Tangga lebih banyak menderita kista ovarium karena pada umumnya wanita yang sudah berumah tangga adalah berusia reproduksi dan pada umumnya juga kista ovarium terjadi pada usia reproduksi dan selain itu mereka juga mempunyai biaya yang cukup untuk melakukan pengobatan di Rumah sakit tersebut. Dan hal ini bukan menunjukkan bahwa pekerjan Ibu Rumah tangga merupakan risiko utama menderita kista ovarium. Hal ini sejalan dengan penelitian merice dan dkk di RS. Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta pada tahun 2007 bahwa ditemukan pada umumnya penderita adalah ibu Rumah Tangga yaitu 87, disusul pegawai negeri dan swasta.M.Sihombing, 2007

5.1.6. Status Perkawinan

Gambar 5.6. Diagram Pie Proporsi Penderita Kista Ovarium Bedasarkan Status Perkawinan Di Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar 90.70 9.30 Kawin Belum Kawin Berdasarkan gambar 5.6 dapat dilihat bahwa proporsi penderita kista ovarium bersarkan status perkawinan tertinggi yaitu kawin 90,70 dan terendah yaitu belum kawin 9,30. Penderita kista ovarium banyak terjadi pada wanita yang bestatus kawin hal ini bias dihubungkan dengan wanita yang berstatus kawin lebih banyak pada usia reproduksi. Kista ovarium merupakan salah satu tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai wanita di masa reproduksinya. Depkes RI 2011 Kista ovarium paling sering dijumpai pada masa reproduksi karena biasanya kista terbentuk setelah telur dilepaskan sewaktu ovulasi. Yatim, 2005Oleh karena kista ovarium sering terjadi pada masa reproduksi dan pada umumnya wanita yang bestatus kawin mayoritas berada pada usia reproduksi. Pada wanita usia subur dan sudah menikah serta memiliki anak, biasanya mereka menggunakan alat kontrasepsi hormonal merupakan faktor resiko kista ovarium, yaitu pada wanita yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal berupa implant, akan tetapi pada wanita yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal berupa pil cenderung mengurangi resiko untuk terkena kista ovarium.Henderson, 2005Penggunaan alat kontrasepsi cenderung mengalami gangguan hormone. Dan pada wanita yang belum menikah kista ovarium terjadi kemungkinan karena gaya hidup yang cenderung tidak sehat dan pola makan yang salah, seperti seringnya mengkonsumsi fastfood.

5.2. Keluhan