2.8. Pencegahan Kista Ovarium
Belum ada tindakan khusus agar terhindar dari penyakit kista ovarium. Akan tetapi pencegahan ditujukan untuk menurunkan angka insidensi kista Ovarium
dan secara tidak langsung akan mengurangi angka kematian akibat kista Ovarium.
2.8.1. Pencegahan primer
Pencegahan primer pada kista ovarium dilakukan pada orang sehat yang sudah memiliki faktor risiko untuk terkena kista ovarium.Pencegahan primer
dapat dilakukan melalui upaya menghindarkan diri dari keterpaparan berbagai faktor risiko dan melaksanakan pola hidup sehat seperti tidak merokok,
menkonsumsi makanan yang kaya serat dan mengandung zat anti oksidan yang tinggi, serta hindari zat kimia tambahan yang berbahaya pada makanan.
2.8.2. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder ditujukan untuk mengobati para penderita dan mengurangi akibat-akibat yang lebih serius dari penyakit kista ovarium melalui
diagnosa , pemeriksaan dini dan bekala kemudian pengobatan yang tepat. Budiarto, 2002
Kista ovarium jinak tumbuh secara tersembunyi dan sering tidak dapat dideteksi selama beberapa tahun.Tidak menyebabkan nyeri, tetapi jika membesar
dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan jarang menimbulkan gangguan menstruasi.Pemeriksaan abdomen dan vagina secara periodik akan dapat
mendeteksi kista ini. Kista tanpa nyeri atau massa padat di cul-de-sac, atau di tempat ovarium, atau meluas ke abdomen, yang dengan palpasi bersifat kistik
sampai padat, memberi tanda kista ovarium. Diagnosis dapat dikonfirmasi dengan skening ultrason abdomen atau transvagina, yang dapat membedakannya dari
kehamilan, kegemukan, pseudosiesis, kandung kemih penuh atau degenerasi kistik dari mioma.Llewellyn,2001
Prawirohardjo 2002, menyatakan bahwa apabila pada pemeriksaan ditemukan kista di rongga perut bagian bawah dan atau di rongga panggul, maka
setelah diteliti sifat-sifatnya besarnya, lokalisasi, permukaan, konsistensi, apakah dapat digerakkan atau tidak, maka perlu ditentukan jenis kista tersebut.Pada kista
ovarium biasanya uterus dapat diraba tersendiri, terpisah dari kista.Jika kista ovarium terletak di garis tengah dalam rongga perut bagian bawah dan kista itu
konsistensinya kistik, perlu dipikirkan adanya kehamilan atau kandung kemih penuh, sehingga pada anamnesis perlu lebih cermat dan disertai pemeriksaan
tambahan. Apabila sudah ditentukan bahwa kista yang ditemukan ialah kista ovarium, maka perlu diketahui apakah kista itu bersifat neoplastik atau
nonneoplastik.Prawirohardjo, 2002 Kista nonneoplastik akibat peradangan umumnya dalam anamnesis
menunjukkan gejala-gejala ke arah peradangan genital, dan pada pemeriksaan kista-kista akibat peradangan tidak dapat digerakkan karena perleketan.Kista
nonneoplastik umumnya tidak menjadi besar, dan diantaranya pada suatu waktu biasanya menghilang sendiri.Jika kista ovarium itu bersifat neoplastik, maka
pemeriksaan yang cermat dan analisis yang tajam dari gejala-gejala yang ditemukan
dapat membantu
dalam pembuatan
diagnosis diferensial.Prawirohardjo, 2002
Penegakan diagnose dapat dibantu dengan pemeriksaan lanjutan yang berupa :Prawirohardjo, 2002
1 Laparaskopi yaitu pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah sebuah kista berasal dari ovarium atau tidak, serta untuk
menentukan sifat-sifat kista, 2 Ultrasonografi yaitu dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak
dan batas kista, apakah kista berasal dari uterus, ovarium, atau kandung kencing, apakah kista kistik atau solid, dan dapat pula
dibedakan antara cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang tidak.
3 Foto Rontgen yaitu pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya hidrotoraks. Selanjutnya, pada kista dermoid kadang-kadang dapat
dilihat adanya gigi dalam kista 4 Parasentesis yaitu pungsi asites berguna untuk menentukan sebab
asites. Perlu diperhatikan bahwa tindakan tersebut dapat mencemarkan kavum peritonei dengan isi kista bila dinding kista tertusuk.
2.9. Penatalaksanaan Medis