f. Gangguan siklus Haid Gangguan siklus haid yang sangat pendek atau lebih panjang harus
diwaspadai. Menstuasi di usia dini yaitu 11 tahun atau lebih muda merupakan faktor resiko berkembangnya kista ovarium, wanita dengan
siklus haid tidak teratur juga merupakan faktor resiko kista ovarium.Manuaba,2010.
g. Pemakaian alat kontrasepsi hormonal Wanita yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal juga merupakan
faktor resiko kista ovarium, yaitu pada wanita yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal berupa implant, akan tetapi pada wanita yang
menggunakan alat kontrasepsi hormonal berupa pil cenderung mengurangi resiko untuk terkena kista ovarium.Henderson, 2005
2.5. Gejala Kista Ovarium dan Tanda-tanda Klinik
Kista ovarium seringkali tanpa gejala, terutama bila ukuran kistanya masih kecil. Kista yang jinak baru memberikan rasa tidak nyaman apabila kista semakin
membesar, sedangkan pada kista yang ganas kadangkala memberikan keluhan sebagai hasil infiltrasi atau metastasis kejaringan sekitar.Sarjadi,1995 Pemastian
penyakit tidak bisa dilihat dari gejala-gejala saja karena mungkin gejalanya mirip dengan keadaan lain seperti endometriosis, radang panggul, kehamilan ektopik di
luar rahim atau kanker ovarium. Meski demikian, penting untuk memperhatikan setiap gejala atau perubahan ditubuh untuk mengetahui gejala mana yang serius.
Gejala-gejalanya antara lain: perut ,terasa penuh, berat dan kembung, tekanan pada dubur dan kandung kemih sulit buang air kecil, siklus menstruasi tidak
teratur dan sering nyeri, nyeri panggul yang menetap atau kambuhan yang dapat menyebar ke punggung bawah dan paha, nyeri senggama, mual, ingin muntah,
atau pengerasan payudara mirip seperti pada saat hamil, luas permukaan dinding endometrium menebal,dan pembengkakan tungkai bawah yang tidak disertai rasa
sakit. Kadang-kadang kista dapat memutar pada pangkalnya, mengalami infark dan robek, sehingga menyebabkan nyeri tekan perut bagian bawah yang akut
sehingga memerlukan penanganan kesehatan segera. Moore,2001
2.6. Komplikasi
Salah satu hal yang paling ditakutkan dari penyakit kista ovarium ini ialah kista tersebut berubah menjadi ganas dan banyak terjadi komplikasi. Komplikasi
dari kista ovarium yang dapat terjadi ialah Prawirohardjo,2010 1. Perdarahan ke dalam kista
Biasanya terjadi sedikit- sedikit hingga berangsur- angsur menyebabkan kista membesar, pembesaran luka dan hanya menimbulkan gejala- gejala
klinik yang minimal, akan tetapi jika perdarahan terjadi dalam jumlah yang banyak akan terjadi distensi yang cepat dari kista yang
menimbulkan nyeri diperut.Kista berpotensi untuk pecah, tidak ada patokan mengenai besarnya kista yang berpotensi pecah.Pecahnya kist
bisa menyebabkan pembuluh darah robek dan menimbulkan terjadinya pendarahan. Hakimi, 1993
2. `Infeksi pada kista Jika terjadi didekat tumor ada sumber kuman patogen.
3. Torsio Putaran tangkai Torsio atau putaran tangkai trjadi pada tumor bertangkai dengan diameter
5 cm atau lebih, torsi meliputi ovarium, tuba fallopi atau aligamentum roduntum pada uterus. Jika dipertahankan torsi ini dapat berkembang
menjadi infark peritonitis dan kematian.Torsi biasanya unilateral dan dikaitkan dengan kista, karsinoma TOA, masa yang tidak melekat atau
yang dapat muncul pada wanita usia reproduksigejalanya meliputi nyeri mendadak dan hebat dikuadrat abdomen bawah, mual dan muntah dapat
terjadi demam leukositosis. 4. Perubahan keganasan
Setelah tumor diangkat perlu dilakukan pemeriksaan mikroskopis yang seksama terhadap kemungkinan perubahan kegansannya,adanya asites
dalam hal ini mencurigakan masa kista ovarium berkembang setelah masa menapouse sehingga bisa kemungkinan untuk berubah menjadi kanker.
5. Robek dinding kista
Terjadi pada torsi tangkai, akan tetapi dapat pula terjadi akibat trauma, seperti jatuh atau pukulan pada perut, dan lebih sering pada waktu
melakukan bersetubuh, jika robekan kista disertai hemoragi yang timbul secara akut, maka perdarahan bebas berlangsung keuterus ke dalam rongga
peritoneum dan menimbulkan rasa nyeri terus- menerus disertatai tanda- tanda akut.
2.8. Pencegahan Kista Ovarium