Bank 1 Pengertian dan Jenis-jenis Bank

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Bank 2.1.1 Pengertian dan Jenis-jenis Bank Bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran, dan yang tidak kalah pentingnya adalah sebagai lembaga yang menjadi sarana dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah, yaitu kebijakan moneter Suseno, 2003. Kasmir 2008 mendefinisikan bank secara sederhana sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dan ditegaskan lagi dengan keluarnya Undang-Undang RI. Nomor 10 Tahun 1998, jenis perbankan terdiri dari dua jenis bank, yaitu: a. Bank Umum Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Termasuk bank umum menurut undang-undang tersebut ialah bank pembangunan dan bank tabungan. Subagyo 2005 memaparkan fungsi-fungsi pokok bank umum sebagai berikut: 1. Menghimpun dana dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman 2. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang efisien dalam kegiatan ekonomi 3. Menciptakan uang melalui pembayaran kredit dan investasi 4. Menyediakan jasa pengelolaan dana dan trus atau wali amanat kepada individu dan perusahaan 5. Menyediakan fasilitas untuk perdagangan internasional 6. Memberikan pelayanan penyimpanan untuk barang-barang berharga 7. Menawarkan jasa-jasa keuangan lain misalnya kartu kredit, cek perjalanan traveler’s check, ATM, transfer dana, dan sebagainya. b. Bank Perkreditan Rakyat BPR Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Termasuk bank perkreditan rakyat ialah bank desa, bank pasar, lumbung desa, dan bank pegawai. Jenis bank dilihat dari segi kepemilikannya menurut Kasmir 2001 adalah sebagai berikut: a. Bank milik pemerintah Di mana baik akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga keuntungan bank ini dimilki oleh pemerintah pula. Contoh bank milik pemerintah ialah BNI, BRI, BTN, Bank Mandiri. Contoh bank milik daerah ialah BPD Sumatra Utara, BPD DKI Jakarta, BPD Bali, dan lain-lain. b. Bank milik swasta nasional Merupakan bank yang seluruh atau sebagian besarnya dimilki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannnya diambil oleh swasta pula. Contoh bank milik pemerintah ialah Bank Bukopin, BCA, Bank Danamon, Bank Lippo, dan lain- lain. c. Bank milik asing Merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing maupun pemerintah asing suatu negara. Contoh bank milik asing ialah ABN AMRO Bank, City Bank, Bank of Tokyo, dan lain-lain. d. Bank milik campuran Merupakan bank kepemilikan sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional, dimana kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia. Contoh bank milik campuran adalah Bank Merincorp, Bank PDFCI, Inter Pasific Bank, dan lain-lain.

2.1.2 Asas, Fungsi, dan Tujuan Perbankan Indonesia

Dalam Pasal 2,3, dan 4 UU No. 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10 Tahun 2008 tentang Perbankan, dinyatakan asas, fungsi, dan tujuan perbankan Indonesia adalah sebagai berikut: Asas Perbankan Indonesi dalam melaksanakan kegiatan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Fungsi Fungsi utama perbankan adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Tujuan Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan rakyat banyak.

2.2. IPO Initial Public Offering