IPO Initial Public Offering

2.1.2 Asas, Fungsi, dan Tujuan Perbankan Indonesia

Dalam Pasal 2,3, dan 4 UU No. 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10 Tahun 2008 tentang Perbankan, dinyatakan asas, fungsi, dan tujuan perbankan Indonesia adalah sebagai berikut: Asas Perbankan Indonesi dalam melaksanakan kegiatan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Fungsi Fungsi utama perbankan adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Tujuan Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan rakyat banyak.

2.2. IPO Initial Public Offering

2.2.1 Pengertian, Tahapan, dan Alasan IPO Initial Public Offering

Semakin berkembangnya suatu perusahaan akan membawa konsekuensi pada tuntutan peningkatan pelayanan bagi pelanggannya. Peran perusahaan untuk menciptakan keunggulan dalam menghadapi persaingan amat berpengaruh terhadap pasar yang dituju. Keinginan untuk melakukan perbaikan operasi telah mendorong beberapa perusahaan melakukan privatisasi atau go public. Go public dikenal sebagai stimulasi restrukturisasi pasar. Sejauh mana tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan tersebut yang selama ini dikenal berkinerja baik. Go public diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan efisiensi perusahaan yang selanjutnya mendukung pertumbuhan ekonomi negara. Bagi perusahaan yang baru pertama kali melepaskan saham di pasar modal, idealnya go public dilakukan dengan IPO initial public offering Primiana, 2009. Initial public offering mempunyai arti perusahaan menjual saham biasa atau saham preferen, atau obligasi yang merupakan modal perusahaan ekuitas dan utang jangka panjang yang pertama kalinya kepada masyarakat luas Widoatmodjo, 2009. Pada prinsipnya, ada empat tahap yang harus dilalui perusahaan bila hendak melakukan IPO, yaitu: 1. Masa Persiapan a. Pengajuan pernyataan pendaftaran ke Bapepam-LK b. Pembuatan prospektus 2. Masa Penawaran a. Mempublikasikan prospectus b. Melakukan penawaran perdana 3. Masa Pencatatan 4. Kewajiban setelah go public Alasan yang mendasari suatu perusahaan menjual sahamnya kepada masyarakat go public menurut Sjahrir 2002, diantaranya: 1. Meningkatkan modal dasar perusahaan 2. Mencari tahu berapa nilai perusahaan 3. Menilai kemungkinan-kemungkinan lain 4. Nilai saham cenderung naik 5. Mempermudah menarik modal tambahan 6. Mempermudah usaha pembelian perusahaan lain 7. Meningkatkan kredibilitas Menurut Samsul 2006, setiap perusahaan yang akan menjual sahamnya kepada masyarakat mempunyai tujuan yang berbeda. Pada umumnya, perusahaan mempunyai tujuan seperti berikut ini: 1. Memperbaiki struktur modal 2. Meningkatkan kapasitas produksi 3. Memperluas pemasaran 4. Memperluas hubungan bisnis 5. Meningkatkan kualitas manajemen Sedangkan pada BUMN, menurut Suta 2000, alasan penetapan suatu BUMN menjadi go public antara lain untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas BUMN dalam rangka menghadapi persaingan di pasar global dan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat guna turut serta dalam kepemilikan saham BUMN.

2.2.2 Manfaat dan Konsekuensi IPO Initial Public Offering

Go public dengan IPO akan mempercepat peningkatan tata kelola perusahaan dan kinerja ke arah yang lebih baik good corporate governance GCG. Adanya IPO akan membuat aset-aset perusahaan dinilai lebih tinggi dan juga membuat perusahaan jauh lebih cepat berkembang. Di samping itu, peluang untuk mendapatkan dana segar akan lebih terbuka. Perusahaan yang selama ini berkinerja baik biasanya memanfaatkan dana segar melalui IPO untuk mengembangkan bisnisnya. Dengan melakukan IPO maka manfaat yang diperoleh selain dana segar dari penjualan saham juga semakin luasnya pasar serta berubahnya budaya perusahaan karena tuntutan profesionalisme Primiana, 2009. Menurut panduan go public yang dikeluarkan oleh IDX, IPO atau go public memiliki manfaat dan konsekuensinya masing-masing. Dengan menjadi perusahaan publik, banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh perusahaan, diantaranya: 1. Memperoleh sumber pendanaan baru yaitu dana untuk pengembangan, baik untuk penambahaan modal kerja maupun untuk ekspansi usaha 2. Memberikan competitive adventage untuk perkembangan usaha 3. Melakukan merger atau akuisis perusahaan lain dengan pembiayaan melalui penerbitan saham baru 4. Peningkatan kemampuan going cocern yaitu kemampuan untuk tetep dapat bertahan dalam kondisi apapun 5. Meningkatkan citra perusahaan 6. Meningkatkan nilai perusahaan Dengan menjadi perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan di Bursa, setiap saat dapat diperoleh valuasi terhadap nilai perusahaan. Setiap peningkatan kinerja operasional dan kinerja keuangan umumnya akan mempunyai dampak terhadap harga saham di Bursa, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan secara keseluruhan. Adapun konsekuensi yang timbul akibat IPO atau go public ialah sebagai berikut: 1. Berbagi kepemilikan Hal ini dapat diartikan bahwa presentase kepemilikan akan berkurang. 2. Mematuhi peraturan pasar modal yang berlaku Pasar modal memang menerbitkan berbagai aturan. Namun semua ketentuan tersebut pada dasarnya justru akan membantu perusahaan untuk dapat berkembang dengan cara yang baik di masa mendatang.

2.3. Analisis Keuangan