Net Operating Profit After Tax NOPAT Laba Operasional Setelah

kinerja perusahaan yang lebih tepat, yang memperhitungkan biaya modal ekuitas Brigham dan Houston, 2001. EVA mengukur perbedaan, dalam pengertian keuangan, antara pengembalian atas modal perusahaan dan biaya modal. Itu serupa dengan pengukuran keuntungan dalam akuntansi konvensional, tetapi dengan satu perbedaan penting, EVA mengukur biaya seluruh modal. EVA membantu para manajer untuk lebih memahami tujuan keuangan, dan dengan demikian, membantu mereka untuk mencapai tujuan Young dan O’Byrne, 2001. Economic Value Added EVA mendorong manajemen untuk berfokus pada proses dalam perusahaan yang menambah nilai dan mengeliminasi aktivitas atau proses yang tidak menambah nilai. Perhitungan EVA suatu perusahaan merupakan proses yang kompleks dan terpadu karena perusahaan harus menentukan terlebih dahulu biaya modalnya Utomo, 1999. Menurut Young dan O’Byrne 2001, EVA memiliki beberapa keunggulan, diantaranya: 1. EVA tidak hanya dapat digunakan sebagai penilaian berpandangan ke muka, tetapi juga siap untuk diadaptasikan kepada pengukuran kinerja dan perluasannya, terhadap kompensasi manajemen. 2. Menjadi penghubunga antara pengukuran kinerja dan penilaian pasar modal. 3. Membantu memastikan bahwa kinerja manajemen dinilai dan diberiakan imbalan dengan cara yang konsisten dengan teori keuangan yang dapat dipercaya. 4. Proses untuk investasi yang menciptakan nilai cukup jelas sebagai alat kuantitatif mengidentifikasi penciptaan nilai. 5. Meningkatkan penciptaan nilai dalam implementasi dan tahap pemantauan.

2.5.2 Komponen Perhitungan Economic Value Added EVA

a. Net Operating Profit After Tax NOPAT Laba Operasional Setelah

Pajak Menurut Young dan O’Bryrne 2001 EVA sama dengan Net Operating Profit Tax NOPAT dikurangi biaya modal. NOPAT merupakan laba operasi perusahaan setelah pajak yang mengukur laba yang diperoleh perusahaan dari operasi berjalan. Menurut Tunggal 2001, besarnya NOPAT tidak dipengaruhi oleh struktur modal perusahaan karena diasumsikan restrukturisasi keuangan tidak akan memberi dampak pada profitabilitas ataupun resiko bisnis yang ada sekarang. b. Weighted Average Cost of Capital WACC Biaya Modal Rata-rata Tertimbang Apabila sumber modal lebih dari satu sumber, maka perhitungan biaya modalnya adalah dengan mengunakan biaya modal rata-rata tertimbang WACC Astuti,2004. Rata-rata tertimbang biaya modal adalah jumlah biaya dari masing-masing komponen modal, yaitu hutang cost of debt serta setoran modal saham cost of equity yang diberikan bobot sesuai dengan proporsinya dalam struktur modal Tunggal, 2001. Menurut Keown et al 2010, struktur modal adalah campuran sumber-sumber dana jangka panjang yang digunakan perusahaan. Menurut Fahmi 2011, salah satu faktor yang membuat suatu perusahaan memiliki daya saing dalam jangka panjang karena faktor kuatnya struktur modal yang dimilikinya. Sehingga keputusan sumber-sumber dana yang dipakai untuk memperkuat struktur modal suatu perusahaan tidak dapat dilihat sebagai keputusan yang sederhana namun memiliki implikasi kuat terhadap apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal suatu perusahaan, yaitu: a. Bentuk atau karakteristik bisnis yang dijalankan b. Ruang lingkup aktivitas operasi bisnis yang dijalankan c. Karakteristik manajemen management characteristic yang diterapkan di organisasi bisnis tersebut d. Karakteristik, kebijakan, dan keinginan pemilik e. Kondisi mikro dan makro ekonomi yang berlaku di dalam negeri dan luar negeri yang turut mempengaruhi pengambilan keputusan perusahaan. Menurut Young dan O’Bynre 2001, dalam menghitung biaya modal rata-rata tertimbang WACC suatau perusahaan perlu mengetahui 1 jumlah hutang dalam struktur modal pada nilai pasar, 2 jumlah ekuitas dalam struktur modal pada nilai pasar, 3 biaya hutang, 4 tingkat pajak, dan 5 biaya ekuitas. Semua itu dapat diformulasikan sebagai berikut: WACC = K d 1-T W d + K e W e Keterangan: K d = Biaya hutang sebelum pajak T = Tingkat pajak perusahaan W d = Proporsi hutang dalam struktur modal K e = Biaya pengembalian saham biaya modal W e = Proporsi saham dalam struktur modal Keown et al 2004 menjelaskan bahwa tinggi rendahnya biaya modal rata-rata tertimbang untuk perusahaan maupun ditentukan oleh empat macam faktor, yaitu kondisi ekonomi umum, kondisi pasar, keputusan operasi dan keuangan, dan jumlah pembelanjaan. Asumsi-asumsi yang berlaku dalam penerapan WACC adalah resiko bisnis konstan, resiko keuangan konstan, dan kebijakan deviden konstan.

c. Invested Capital IC Modal Yang Diinvestasikan