EVA Economic Value Added Bank BTN

meminta tambahan imbal hasil untuk mengkompensasi kedua resiko tersebut sehingga faktor biaya modal juga akan semakin meningkat.

4.4. EVA Economic Value Added Bank BTN

4.4.1 EVA Bank BTN Sebelum IPO

Nilai EVA Bank BTN merupakan hasil pengurangan dari laba bersih yang dihasilkan dengan biaya modal yang digunakan pada periode tersebut. Nilai EVA menunjukan sejauh mana Bank BTN telah menciptakan nilai bagi para pemegang saham. Tabel 11. Nilai EVA Bank BTN sebelum IPO Periode 2007 2008 2009 EVAtriwulan 1 -212.190 -273.636 -127.826 EVAtriwulan 2 369.213 435.664 487.276 EVAtriwulan 3 304.601 283.146 350.971 EVAtriwulan 4 241.983 538.084 - Jumlah Kumulatif 703.607 983.258 710.421 Jumlah Rata-rata 799.095 Nilai EVA Bank BTN triwulan kesatu selalu bernilai negatif dan nilai terbesar terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar Rp 273.636 juta. Hal tersebut menunjukan bahwa Bank BTN mengalami penghancuran nilai value destruction setiap triwulan kesatu. Nilai EVA yang negatif menunjukan bahwa pada triwulan tersebut, biaya modal yang digunakan oleh Bank BTN untuk mendapatkan modalnya lebih besar dibandingkan dengan laba bersih yang dihasilkan pada triwulan tersebut. Nilai EVA pada triwulan berikutnya selalu mengalami value creation yaitu nilai yang ada selalu positif dan menunjukan pencipataan nilai yang telah dilakukan Bank BTN untuk investornya. Nilai EVA terbesar triwulan kedua dan ketiga terjadi pada tahun 2009 juga yaitu berturut-turut sebesar Rp 487.276 juta dan RP 350.971 juta. Nilai EVA terbesar triwulan keempat terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar RP 798.008 juta. Pada penelitian ini tidak dihitung besarnya nilai EVA Bank BTN pada triwulan keempat 2009 karena pada saat tersebut telah dilaksanakan IPO pada tanggal 17 Desember 2009. Nilai EVA tersebut menunjukan penciptaan nilai yang telah dicapai Bank BTN sebelum melakukan IPO. Nilai yang ada menunjukan value yang tercipta setiap tahunnya semakin meningkat. Hal ini menunjukan bahwa Bank BTN pada setiap akhir periode tahun memiliki laba yang melebihi biaya semua modal yang digunakan untuk membiayai operasi. Nilai EVA kumulatif terbesar terjadi pada tahun 2009 yaitu Rp 983.258 juta. Nilai EVA yang berkembang dan semakin bertumbuh tersebut juga dapat dijadikan tolak ukur bahwa manajemen telah berfokus pada proses dalam perusahaan yang menambah nilai dan mengeliminasi aktivitas atau proses yang tidak menambah nilai. Selain itu, nilai EVA yang semakin besar menunjukan bahwa Bank BTN sebelum IPO telah berfokus pada pencipataan nilai bagi pemegang saham bukan hanya semata-mata mencari laba yang besar. 4.4.2 EVA Bank BTN Sesudah IPO Nilai EVA Bank BTN sesudah IPO cenderung memiliki nilai yang lebih fluktuatif dibandingkan sebelum IPO. Nilai EVA Bank BTN sesudah IPO dapat dilihat pada: Tabel 12. Nilai EVA Bank BTN sesudah IPO Periode 2010 2011 2012 EVAtriwulan 1 -603.752 -1.191.275 -441.246 EVAtriwulan 2 252.868 1.326.490 292.375 EVAtriwulan 3 1.308.065 409.050 688.876 EVAtriwulan 4 -124.026 -421.831 - Jumlah Kumulatif 833.154 122.434 540.006 Jumlah Rata-rata 498.531 Sama halnya dengan nilai EVA triwulan kesatu sebelum IPO, nilai EVA triwulan kesatu setelah IPO selalu bernilai negatif, dan yang terbesar terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp 1.191.275. Hal tersebut menunjukan bahwa pada setiap triwulan kesatu belum terjadi penciptaan nilai tambah pada Bank BTN. Nilai EVA yang negatif menunjukan bahwa pada triwulan tersebut, biaya modal yang digunakan oleh Bank BTN untuk mendapatkan modalnya lebih besar dibandingkan dengan laba bersih yang dihasilkan pada triwulan tersebut. Pada triwulan kedua, nilai EVA terbesar terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp 1.326.490 juta. Niai EVA terbesar pada triwulan ketiga terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar Rp 1.308.065 juta. Sedangkan pada triwualan keempat, Bank BTN memiliki nilai EVA yang kembali negatif. Nilai EVA kumulatif terbesar terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar Rp 833.154 juta. Secara garis besar, Bank BTN sesudah melaksanakan IPO telah menciptakan nilai tambah bagi investornya namun nilainya menurun. Hal tersebut dapat dilihat dari perbandingan jumlah rata-rata nilai EVA yang didapat Bank BTN sesudah IPO yang mengalami penurunan dibandingkan rata-rata nilai EVA Bank BTN yang didapat sebelum IPO. Nilai rata-rata EVA Bank BTN sebelum IPO 2007-2010 adalah sebesar Rp 799.095 juta dan menurun ketika sesudah IPO 2010-2012 yaitu menjadi sebesar Rp 498.531 juta. Nilai EVA Bank BTN sebelum IPO memiliki nilai yang lebih konstan dimana nilainya hanya negatif pada triwulan kesatunya. Sedangkan nilai EVA Bank BTN sesudah IPO cenderung lebih berfluktuasi dimana nilainya tidak hanya negatif pada triwualn kesatu namun juga bernilai negatif pada triwulan keempat tahun 2010 dan 2011. Pergerakan nilai EVA per triwulan yang dihasilkan Bank BTN sebelum dan sesudah melaksanakan IPO tersebut dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Pergerakan Nilai EVA Bank BTN 2007-2012 4.5. Analisis Dampak IPO Terhadap EVA Bank BTN 4.5.1 Uji Normalitas