Biaya Modal Bank BTN 1 Biaya Ekuitas Ke Bank BTN

Gambar 3. Struktur Modal Bank BTN 2007-2012 Untuk menambah sumber pembiayaan jangka panjang, Bank BTN mengeluarkan right issue dan obligasi yang rencananya akan ditawarkan pada tahun 2013 ini. Penawaran rigth issue yang direncanakan adalah sekitar 11-12 dari kepemilikan saham pemerintah, sehingga sisa saham yang dimiliki pemerintah nantinya adalah minimal sebesar 60. 4.3. Biaya Modal Bank BTN 4.3.1 Biaya Ekuitas Ke Bank BTN Perhitungan biaya ekuitas sebelum dilaksanakannya IPO dilakukan dengan pendekatan tingkat pengembalian ekuitas dari Bank BTN kepada penyedia modal. Biaya ekuitas tersebut menunjukan besarnya tingkat dari pengembalian yang diharapkan oleh penyedia modal yang juga merupakan nilai yang harus dibayarkan perusahaan kepada penyedia modal karena telah mengalokasikan dananya pada suatu perusahaan Mardiyanto, 2009. Berbeda dengan perhitungan biaya ekuitas sebelum IPO, perhitungan biaya modal ekuitas setelah IPO yang digunakan adalah dengan cara CAPM. Salah satu komponen perhitungan adalah market risk premium yang besarnya berdasarkan Damodaran 2012 untuk negara Indonesia sebesar 9,60. Hasil perhitungan resiko yang tercermin dalam beta dan tingkat biaya ekuitas yang dihasilkan dapat terlihat pada tabel 8. Tabel 8. Nilai beta dan biaya ekuitas Bank BTN sesudah IPO 2010 triwulan 1 triwulan 2 triwualan 3 triwulan 4 Beta 1,47 1,75 0,23 1,08 Ke 20,64 23,34 8,73 16,87 2011 triwulan 1 triwulan 2 triwualan 3 triwulan 4 Beta 2,00 0,72 0,88 2,39 Ke 25,95 13,47 15,24 29,15 2012 triwulan 1 triwulan 2 triwualan 3 Triwulan 4 Beta 0,87 1,33 1,22 - Ke 14,26 18,60 17,49 - Keterangan: - = data belum ada Sumber: Biaya Ekuitas Bank BTN 2010-triwulan ketiga 2012 diolah Biaya ekuitas merupakan tingkat pengembalian yang diminta oleh investor sebagai imbalan telah menanamkan investasi dalam suatu perusahaan. Jika memilih aktivitas finansial beresiko, investor akan menuntut tambahan imbal hasil yang besarnya melebihi nilai imbal hasil bebas resiko Rf yang merupkan tingkat pengembalian bebas resiko. Tambahan imbal hasil yang diminta investor akan sepadan dengan tambahan resikonya, yang besarnya adalah sebesar market risk premium dikalikan dengan beta. Besarnya nilai beta dipengaruhi oleh tingkat pengembalian saham perusahaan dan tingkat pengembalian pasar. Nilai beta tersebut mencerminkan resiko yaitu bagaimana ketidakpastian perolehan atas imbal hasil yang diharapkan. Nilai beta pada sisi lain mengukur perubahan dari harga saham berkenaan dengan pasar saham keseluruhan. Nilai biaya ekuitas Bank BTN berbanding lurus dengan resiko yang ada. Nilai biaya ekuitas terbesar pada tahun 2010 terjadi pada triwulan kedua yaitu 23,34 dengan nilai beta 1,75. Nilai beta 1,75 menunjukan bahwa Bank BTN pada periode triwulan kedua tahun 2010 mengalami perubahan pengembalian saham return 1,75 kali lebih besar dibandingkan perubahan pengembalian IHSG. Beta yang lebih besar dari 1 menunjukan saham perusahaan yang lebih beresiko namun memiliki kemungkinan imbal hasil yang lebih besar. Nilai biaya ekuitas terkecil tahun 2010 terjadi pada triwulan ketiga yaitu sebesar 8,23 dengan nilai beta sebesar 0,23. Nilai beta di antara 0 dan 1 menunjukan bahwa saham kurang beresiko sehingga kemungkinan imbal hasilnya lebih kecil dari saham dengan beta sama dengan 1. Nilai biaya ekuitas tahun 2011 cenderung lebih besar dibandingkan tahun- tahun yang lain. Hal ini terjadi karena pada tahun tersebut nilai resiko saham terhadap pasar yang tercermin dalam beta mengalami peningkatan pada triwulan kesatu dan keempat yaitu masing-masing sebesar 2,00 dan 2,39. Nilai biaya ekuitas terbesar tahun 2011 terjadi pada triwulan keempat sebesar 29,15 dengan beta mencapai 2,39. Nilai biaya ekuitas terkecil terjadi pada triwulan kedua sebesar 13,74 dengan nilai beta sebesar 0,72. Nilai biaya ekuitas 2012 terbesar terjadi pada triwulan kedua dengan beta sebesar 1,3. Dan biaya ekuitas terkecil terjadi pada triwulan kesatu sebesar 14,26 dengan beta sebesar 0,87. 4.3.2 Biaya Modal Rata-rata Tertimbang WACC, Modal yang Diinvestasikan IC, dan Biaya Modal COC Bank BTN Sebelum IPO Perkembangan komponen WACC, IC, dan COC Bank BTN sebelum IPO dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Nilai komponen biaya modal Bank BTN sebelum IPO Periode Sebelum IPO WACC IC COCtriwulan Triwulan I 2007 2,94 31.720.289 932.755 Triwulan II 2007 3,72 32.182.657 263.644 Triwulan III 2007 4,63 32.848.399 325.108 Triwulan IV 2007 5,41 35.194.459 383.540 Triwulan I 2008 2,57 35.627.678 916.235 Triwulan II 2008 3,17 37.698.264 276.896 Triwulan III 2008 3,94 41.229.227 431.938 Triwulan IV 2008 5,28 43.207.253 472.503 Triwulan I 2009 2,59 44.648.028 1.158.112 Triwulan II 2009 3,56 46.951.739 512.798 Triwulan III 2009 4,65 49.725.275 642.890 Rata-rata 574.220 Nilai WACC Bank BTN sebelum IPO mengalami pertumbuhan yang konstan setiap triwulan pada setiap tahunnya. Nilai WACC terkecil terjadi pada triwulan kesatu tahun 2008 yaitu sebesar 2,57 sedangkan nilai WCC terbesar terjadi pada triwulan keempat tahun 2007 yaitu sebesar 5,41. Nilai WACC tersebut menggambarkan presentase nilai yang telah digunakan Bank BTN dari keseluruhan total sumberdaya modalnya selama sebelum dilaksanakannya IPO untuk menghasilkan laba perusahaannya. Jumlah modal yang diinvestasikan invested capitalIC oleh Bank BTN mengalami pertumbuhan dari tahun 2007 hingga triwulan ketiga tahun 2009 yaitu Rp 31.720.289 juta menjadi Rp 49.725.275 juta. Peningkatan ini disebabkan karena peningkatan jumlah hutang perusahaan yang lebih besar daripada peningkatan hutang beban yang merupakan bagian dari kewajiban lancar Bank BTN yang tidak mengandung bunga sebagai pengurang dari modal yang diinvestasikan. Hutang beban Bank BTN meningkat setiap periodenya, namun tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai IC karena peningkatan hutang beban lebih kecil daripada peningkatan hutang dan ekuitas perusahaan. Hal ini menyebabkan nilai IC tetap saja mengalami peningkatan. Nilai biaya modal COC Bank BTN per triwulan merupakan jumlah biaya modal yang digunakan hanya pada periode tersebut. 4.3.3 Biaya Modal Rata-rata Tertimbang WACC, Modal yang Diinvestasikan IC, dan Biaya Modal COC Bank BTN Sesudah IPO Perkembangan biaya modal COC Bank BTN sesudah IPO mengalami peningkatan dibandingkan dengan nilai biaya modal COC Bank BTN sebelum IPO tabel 10. Tabel 10. Nilai komponen biaya modal Bank BTN sesudah IPO Periode Sesudah IPO WACC IC COCtriwulan Triwulan I 2010 2,97 54.301.378 1.613.613 Triwulan II 2010 3,94 59.019.530 710.332 Triwulan III 2010 3,46 61.519.597 -195.514 Triwulan IV 2010 5,19 66.302.330 1.312.849 Triwulan I 2011 3,46 68.266.504 2.364.821 Triwulan II 2011 3,15 71.978.527 -94.037 Triwulan III 2011 4,25 73.810.477 864.445 Triwulan IV 2011 5,52 86.689.063 1.649.125 Triwulan I 2012 2,01 88.874.355 1.783.235 Triwulan II 2012 3,11 93.068.294 1.108.332 Triwulan III 2012 3,82 96.340.660 786.672 Rata-rata 1.082.170 Nilai WACC Bank BTN setelah IPO juga mengalami pertumbuhan yang konstan setiap triwulan pada setiap tahunnya. Nilai WACC terkecil terjadi pada triwulan kesatu tahun 2012 yaitu sebesar 2,01 sedangkan nilai WACC terbesar terjadi pada triwulan keempat tahun 2011 yaitu sebesar 5,52. Nilai WACC yang ada menggambarkan presentase nilai yang telah digunakan Bank BTN dari keseluruhan total sumberdaya modalnya untuk menghasilkan laba perusahaannya. Jumlah modal yang diinvestasikan invested capitalIC oleh Bank BTN setelah dilaksanakannya IPO mengalami pertumbuhan dari tahun 2010 hingga triwulan ketiga tahun 2012 yaitu Rp 54.301.380 juta menjadi Rp 49.725.275 juta. Nilai tersebut merupakan jumlah aset Bank BTN yang telah dikurangi dengan kewajiban lancar Bank BTN yang tidak mengandung bunga. Nilai biaya modal COC Bank BTN per triwulan merupakan jumlah biaya modal yang digunakan hanya pada periode tersebut. Biaya modal Bank BTN sesudah IPO per triwulannya bernilai fluktuatif. Secara garis besar, nilai biaya modal COC yang telah digunakan oleh Bank BTN mengalami peningkatan selama periode sesudah IPO, hal ini terlihat dari nilai rata-rata biaya modal yang digunakan meningkat yaitu sebelum IPO 2007-2010 adalah sebesar Rp 574.220 juta menjadi Rp 1.082.170 juta pada saat sesudah IPO 2010-2012. Pergerakan nilai biaya modal Bank BTN per triwulan pada saat sebelum dan sesudah IPO dapat terlihat pada Gambar 4. Gambar 4. Pergerakan nilai Cost of Capital Bank BTN 2007-2012 Biaya modal yang digunakan Bank BTN mengalami peningkatan setelah dilaksanakannya IPO. Hal ini dikarenakan pada saat setelah IPO, Bank BTN memerlukan lebih banyak dana dalam menghimpun modalnya. Seiring dengan bertambahnya modal tersebut maka biaya yang diperlukan juga semakin meningkat. Nilai biaya modal berbanding lurus dengan nilai resiko yang tercermin dalam nilai beta. Apabila resiko bisnis dan resiko keuangan suatu perusahaan dipandang semakin tinggi oleh investor, investor yang bersangkutan akan meminta tambahan imbal hasil untuk mengkompensasi kedua resiko tersebut sehingga faktor biaya modal juga akan semakin meningkat.

4.4. EVA Economic Value Added Bank BTN