Nilai Pendidikan Sejarah Cerita Rakyat “Petilasan Sunan Kalijaga” di dukuh Sepi, Desa Barepan

pedukuhan ini selama satu tahun. Dukuh ini bernama Dukuh sampai sekarang, tepatnya Dukuh Dukuh, Desa Barepan, Kecamatan Cawas. PtSK 9, hal 249

d. Nilai Pendidikan Sejarah

Nilai pendidikan sejarah dapat ditemukan dalam cerita rakyat “PtSK”. Melalui cerita ini dapat diketahui asal-usul Sunan Kalijaga yaitu putera Bupati Tuban Arya Wilatikta yang bernama Raden Mas Said. Dapat diketahui juga bahwa Kadipaten Tuban merupakan bawahan Kerajaan Majapahit. Nilai pendidikan sejarah ini dapat tercermin dari kutipan berikut: Sunan Kalijaga lahir kira-kira 1450 masehi ayahnya adalah Arya Wilatikta Adipati Tuban, keturunan Pemberontak legendaris Majapahit yaitu Ronggolawe. Nama kecilnya adalah Raden Said ada juga yang menyebut dengan Lokajaya. Karena tidak setuju dengan kebijakan ayahnya yang menarik pajak yang tinggi untuk dipersembahkan ke Majapahit, sementara keadaan rakyat sangat memprihatinkan, Jaka Said muda sering membangkan dengan kebijakan-kebijakan ayahnya. Dia sangat prihatin melihat lingkungan yang kontradiktif dengan kehidupan rakyat jelata yang serba kekurangan. Sampai pada akhirnya dia diusir dari Istana. PtSK 1, hal 247 Nilai pendidikan sejarah yang lain dapat ditemukan bahwa pada saat itu Sunan kalijaga merupakan bagian dari walisanga tokoh terkenal kerajaan Demak yang saat itu dipimpin oleh Raden Patah. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut: Juru Mertani ini yang menguasai dan mengatur hasil pertanian di wilayah utara Gunung Gambar sebelah selatan Gunung Mijil dulu belum model Kecamatan. Hasil pertanian tersebut dikirim ke Majapahit waktu itu raja Browijoyo yang terakhir. Beliau menyarankan agar pajak dari hasil pertanian tidak lagi dikirim ke Majapahit tetapi supaya dikirim ke Demak yang waktu itu diperintah oleh Raden Patah. PtSK 10, hal 249-250 Nilai pendidikan sejarah yang lain juga mengungkapkan secara jelas asal mula dukuh Sepi, Desa Barepan, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten dan siapa pemberi nama tempat itu. Kutipan di bawah ini dapat memberi gambaran mengenai hal itu: Sunan Kalijaga melanjutkan perjalanan ke arah timur. Sampai di gisiking kali daratan yang terjadi akibat lumpur yang mengendap terbawa air sungai. Di tengah sungai tersebut terdapat batu yang cukup besar dan datar. Pada Batu di tengah sungai inilah yang dijadikan tempat sholat Sunan Kalijaga. Untuk menyadarkan penduduk bahwa orang hidup itu ada yang menciptakan, dalam rangka syiar agama Islam Sunan Kalijaga Sholat di tempat itu dan berdoa demi perkembangan ajaran Islam di wilayah tersebut. Batu tempat sholat Sunan kalijaga tersebut lama kelamaan dekok membekas. Perkampungan di sini kelihatan sepi sunyi senyap maka perkampungan ini diseput dukuh Sepi. Batu tempat sholat inilah yang sampai sekarang merupakan petilasan berada di dukuh Sepi, Desa barepan, Kecamatan Cawas. PtSK 8, hal 248-249

e. Nilai Pendidikan Kepahlawanan